MU Dilumat Liverpool, Rangnick: Memalukan, Mengecewakan, Ini Penghinaan!

LIVERPOOL - Manchester United (MU) tak berkutik menghadapi Liverpool pada pekan ke-32 Liga Primer Inggris 2021/2022 di Anfield, Rabu (20/4/2022) dini hari WIB. Pelatih The Red Devils, Ralf Rangnick , menyebut hasil tersebut memalukan.

MU tertekan sejak babak pertama dalam laga di Anfield, dan kembali merasakan kekalahan telak dari Liverpool dengan skor akhir 0-4. Rentetan gol dicetak Luis Diaz (5'), Mohamed Salah (22', 85'), dan Sadio Mane (68').



Tentu saja hasil tersebut memperpanjang rentetan rekor buruk yang harus didapatkan Man United di musim ini. Rangnick pun merasa hal tersebut memalukan dan menyebut Liverpool berada jauh ketimbang tim asuhannya.

“Ini memalukan, mengecewakan, bahkan mungkin penghinaan. Kami harus menerima mereka enam tahun di depan kami sekarang,” ungkap Ralf Rangnick dilansir dari BBC, Rabu (20/4/2022).



Rangnick merasa sosok pelatih Liverpool, Juergen Klopp, menjadi kunci dengan sangat baiknya penampilan yang mampu ditunjukan tim tuan rumah. Rangnick pun berharap hal tersebut juga bisa terjadi di Man United pada musim depan.

“Ketika Jurgen Klopp datang, mereka berubah di klub dan mengangkat tidak hanya tim tetapi klub dan kota ke level yang baru. Itulah yang perlu terjadi dengan kami di jendela transfer berikutnya," imbuh pelatih asal Jerman tersebut.

Selain itu, Rangnick menyebut bahwa tim asuhannya telah kehilangan fokus setelah harus tertinggal di lima menit pertama. Dirinya pun merasa perubahan formasi tidak akan berpengaruh banyak dengan hasil yang akan didapatkan.

"Saya tidak berpikir formasi yang berbeda di awal akan mengubah apapun. Gol pertama yang kami kebobolan, itu bukan bagian dari rencana permainan untuk menjadi setinggi itu dan kebobolan gol serangan balik setelah lima menit. Itu mengubah permainan,” pungkasnya.

Pada wawancara dengan Sky Sports, Rangnick menyebut kualitas Liverpooljauh di depan mereka. “Mereka adalah salah satu tim terbaik, jika bukan yang terbaik di dunia, dan kami jauh dari itu. Kami tidak cukup fisik. Jika kami ingin memiliki peluang, kami harus membuat masalah dan menggunakan momen serangan balik, tapi kami tidak melakukannya."

Apakah para pemain kurang pakai hati dan hasrat dalam bermain? "Saya yakin semua pemain di starting XI tahu pentingnya laga itu. Untuk mendapatkan sesuatu dari permainan, Anda harus masuk dalam laga itu, di babak pertama kami tidak melakukan itu. Di babak kedua kami melakukannya selama 25 menit tetapi itu tidak cukup."