AS Roma vs Leicester City: Asa Terakhir Italia
loading...
A
A
A
ROMA - AS Roma bakal kedatangan Leicester City untuk menyelesaikan partai semifinal Liga Konferensi Europa 2021/2022. Salah satunya hanya perlu menang dengan skor berapapun guna lolos ke partai puncak.
Duel dua predator akan tersaji di Stadio Olimpico, Jumat (6/5/2022) dini hari. Pasukan Serigala bakal adu ganas dengan Pasukan Rubah guna merebut satu tempat di final.
Pada leg pertama di King Power Stadium, laga berakhir 1-1. Kala itu Roma unggul dulu lewat Lorenzo Pellegrini di menit ke-15. Namun, Leicester bisa menyelamatkan diri berkat gol bunuh diri Gianluca Mancini pada menit ke-67.
Itu berarti, siapa yang mampu meraih kemenangan pada leg kedua nanti, dipastikan melaju ke partai puncak. Ini yang menjadi fokus Roma.
Pasalnya, tim asuhan Jose Mourinho itu memikul beban berat. Roma menjadi satu-satunya wakil Italia di kompetisi Eropa. Maklum, Negeri Pizza sudah gagal di Liga Champions dan Liga Europa.
"Pada leg pertama, kami punya keberanian untuk memulai pertandingan dengan kuat, menekan dan tidak memberi ruang kepada lawan," ucap Mourinho.
"Namun, energi kami menurun. Kami kemasukan gol yang seharusnya bisa dicegah. Sekarang, akan ada partai penting yang harus dimenangkan di Roma," lanjut pelatih asal Italia itu, dilaman resmi UEFA.
Melihat statistik, sulit menerka siapa yang akan menang dan lolos ke final. Sebab, performa kedua tim belakangan ini sedang labil.
Roma melewati empat laga terbarunya disemua ajang tanpa kemenangan, yakni tiga imbang dan satu kalah. Itu termasuk ditahan Bologna 0-0 di Liga Italia.
Leicester juga belum pernah meraih hasil positif dalam lima partai beruntun diseluruh kompetisi, yakni tiga imbang dan dua kalah. Tim asuhan Brendan Rodgers itu bahkan baru saja dipermalukan Tottenham Hotspur 1-3 di Liga Inggris.
"Kami telah melewati sejumlah pertandingan dengan dua leg melawan dua tim tangguh (Stade Rennais dan PSV Eindhoven). Rennes paling sulit kami hadapi," jelas Rodgers.
"Kami sebenarnya tampil cukup bagus saat jadi tuan rumah. Itu yang membuat kami lebih percaya diri untuk menghadapi leg kedua," pungkas mantan pelatih Liverpool itu.
Duel dua predator akan tersaji di Stadio Olimpico, Jumat (6/5/2022) dini hari. Pasukan Serigala bakal adu ganas dengan Pasukan Rubah guna merebut satu tempat di final.
Pada leg pertama di King Power Stadium, laga berakhir 1-1. Kala itu Roma unggul dulu lewat Lorenzo Pellegrini di menit ke-15. Namun, Leicester bisa menyelamatkan diri berkat gol bunuh diri Gianluca Mancini pada menit ke-67.
Itu berarti, siapa yang mampu meraih kemenangan pada leg kedua nanti, dipastikan melaju ke partai puncak. Ini yang menjadi fokus Roma.
Pasalnya, tim asuhan Jose Mourinho itu memikul beban berat. Roma menjadi satu-satunya wakil Italia di kompetisi Eropa. Maklum, Negeri Pizza sudah gagal di Liga Champions dan Liga Europa.
"Pada leg pertama, kami punya keberanian untuk memulai pertandingan dengan kuat, menekan dan tidak memberi ruang kepada lawan," ucap Mourinho.
"Namun, energi kami menurun. Kami kemasukan gol yang seharusnya bisa dicegah. Sekarang, akan ada partai penting yang harus dimenangkan di Roma," lanjut pelatih asal Italia itu, dilaman resmi UEFA.
Melihat statistik, sulit menerka siapa yang akan menang dan lolos ke final. Sebab, performa kedua tim belakangan ini sedang labil.
Roma melewati empat laga terbarunya disemua ajang tanpa kemenangan, yakni tiga imbang dan satu kalah. Itu termasuk ditahan Bologna 0-0 di Liga Italia.
Leicester juga belum pernah meraih hasil positif dalam lima partai beruntun diseluruh kompetisi, yakni tiga imbang dan dua kalah. Tim asuhan Brendan Rodgers itu bahkan baru saja dipermalukan Tottenham Hotspur 1-3 di Liga Inggris.
"Kami telah melewati sejumlah pertandingan dengan dua leg melawan dua tim tangguh (Stade Rennais dan PSV Eindhoven). Rennes paling sulit kami hadapi," jelas Rodgers.
"Kami sebenarnya tampil cukup bagus saat jadi tuan rumah. Itu yang membuat kami lebih percaya diri untuk menghadapi leg kedua," pungkas mantan pelatih Liverpool itu.
(mirz)