Harmoni Budaya Vietnam Warnai Opening Ceremony SEA Games 2021
loading...
A
A
A
HANOI - Pertunjukan seni budaya mengawali acara pembukaan atau Opening Ceremony SEA Games 2021. Pertunjukan kolosal bertajuk “Friendly Vietnam” digelar di Stadion My Dinh, Provinsi Phu Tho, Hanoi, pada Kamis (12/5/2022).
Sebelumnya, acara ini lebih dulu menggelar pengibaran bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan Vietnam. Sampai kemudian dilanjutkan puluhan orang memasuki lapangan memulai pertunjukkan.
Makna dari pertunjukkan ini adalah prosesi penyambutan negara-negara peserta oleh Vietnam yang bersahabat. Karakter penuh keramahan, kehangatan, damai, dan murah senyum melekat di bagian ini.
Pertunjukkan ditandai dengan hitung mundur dari para penabuh drum. Ini bermakna untuk menciptakan kembali roh-roh legenda di tanah suci Thang Long, Hanoi.
Kemudian dilanjutkan dengan penampilan seni beladiri yang dikombinasikan dengan teknologi. Penampilan ini menandakan semangat cinta, kerja keras, kasih sayang dan solidaritas.
Pertunjukan ini identik dengan mata pencaharian utama masyarakat Vietnam yakni Bertani. Terpancar suasana luasnya ladang persawahan dengan padi yang menguning.
Setelah itu, puluhan aktor dan seniman setempat memberi pertunjukan tarian teratai dikombinasikan dengan teknologi grafis. Di pertengahan tarian terdapat atraksi-atraksi yang membuat suasana tegang.
Terlihat pancaran sinar lampu menerangi stadion berkapasitas 40 ribu kursi ini. Sebanyak 20 ribu penonton yang terdiri dari undangan dan para pejabat setempat tampak menikmati jalannya acara.
Beberapa di antara penonton menambah kemeriahan dengan membawa bendera Vietnam berukuran kecil. Mereka saling bertepuk tangan dan tak lupa menangkap momen dengan ponselnya masing-masing.
Selain itu, pameran lukisan Dong Ho Painting juga mewarnai acara pembukaan. Lukisan ini merupakan warisan budaya Vietnam yang didedikasikan untuk festival.
Lukisan-lukisan itu berbentuk panorama khas dari 11 negara peserta di ajang ini. Khusus Indonesia, Dong Ho Painting menggambarkan maskot ibu kota negara yaitu Monumen Nasional (Monas).
Lukisan-lukisan ini secara berderet menggantung di udara. Adapun suasana yang digambarkan adalah layaknya kehidupan di masa kerajaan tempo dulu.
Setelah itu, disambung dengan pertunjukan dari gadis-gadis Vietnam yang penuh drama dan cantik. Pertunjukan ini bermakna penghormatan akan keindahan alam di Asia Tenggara.
Gadis-gadis itu menggunakan topi kerucut khas petani untuk menyambut kedatangan delegasi atlet. Setelah ini, acara dilanjutkan dengan parade defile atlet.
Sebelumnya, pertunjukkan ditandai dengan hitung mundur dari para penabuh drum. Ini bermakna untuk menciptakan kembali roh-roh legenda di tanah suci Thang Long, Hanoi.
Kemudian dilanjutkan dengan penampilan seni beladiri yang dikombinasikan dengan teknologi. Penampilan ini menandakan semangat cinta, kerja keras, kasih sayang dan solidaritas.
Pertunjukan ini identik dengan mata pencaharian utama masyarakat Vietnam yakni Bertani. Terpancar suasana luasnya ladang persawahan dengan padi yang menguning.
Setelah itu, puluhan aktor dan seniman setempat memberi pertunjukan tarian teratai dikombinasikan dengan teknologi grafis.
Sebelumnya, acara ini lebih dulu menggelar pengibaran bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan Vietnam. Sampai kemudian dilanjutkan puluhan orang memasuki lapangan memulai pertunjukkan.
Makna dari pertunjukkan ini adalah prosesi penyambutan negara-negara peserta oleh Vietnam yang bersahabat. Karakter penuh keramahan, kehangatan, damai, dan murah senyum melekat di bagian ini.
Pertunjukkan ditandai dengan hitung mundur dari para penabuh drum. Ini bermakna untuk menciptakan kembali roh-roh legenda di tanah suci Thang Long, Hanoi.
Kemudian dilanjutkan dengan penampilan seni beladiri yang dikombinasikan dengan teknologi. Penampilan ini menandakan semangat cinta, kerja keras, kasih sayang dan solidaritas.
Pertunjukan ini identik dengan mata pencaharian utama masyarakat Vietnam yakni Bertani. Terpancar suasana luasnya ladang persawahan dengan padi yang menguning.
Setelah itu, puluhan aktor dan seniman setempat memberi pertunjukan tarian teratai dikombinasikan dengan teknologi grafis. Di pertengahan tarian terdapat atraksi-atraksi yang membuat suasana tegang.
Terlihat pancaran sinar lampu menerangi stadion berkapasitas 40 ribu kursi ini. Sebanyak 20 ribu penonton yang terdiri dari undangan dan para pejabat setempat tampak menikmati jalannya acara.
Beberapa di antara penonton menambah kemeriahan dengan membawa bendera Vietnam berukuran kecil. Mereka saling bertepuk tangan dan tak lupa menangkap momen dengan ponselnya masing-masing.
Selain itu, pameran lukisan Dong Ho Painting juga mewarnai acara pembukaan. Lukisan ini merupakan warisan budaya Vietnam yang didedikasikan untuk festival.
Lukisan-lukisan itu berbentuk panorama khas dari 11 negara peserta di ajang ini. Khusus Indonesia, Dong Ho Painting menggambarkan maskot ibu kota negara yaitu Monumen Nasional (Monas).
Lukisan-lukisan ini secara berderet menggantung di udara. Adapun suasana yang digambarkan adalah layaknya kehidupan di masa kerajaan tempo dulu.
Setelah itu, disambung dengan pertunjukan dari gadis-gadis Vietnam yang penuh drama dan cantik. Pertunjukan ini bermakna penghormatan akan keindahan alam di Asia Tenggara.
Gadis-gadis itu menggunakan topi kerucut khas petani untuk menyambut kedatangan delegasi atlet. Setelah ini, acara dilanjutkan dengan parade defile atlet.
Sebelumnya, pertunjukkan ditandai dengan hitung mundur dari para penabuh drum. Ini bermakna untuk menciptakan kembali roh-roh legenda di tanah suci Thang Long, Hanoi.
Kemudian dilanjutkan dengan penampilan seni beladiri yang dikombinasikan dengan teknologi. Penampilan ini menandakan semangat cinta, kerja keras, kasih sayang dan solidaritas.
Pertunjukan ini identik dengan mata pencaharian utama masyarakat Vietnam yakni Bertani. Terpancar suasana luasnya ladang persawahan dengan padi yang menguning.
Setelah itu, puluhan aktor dan seniman setempat memberi pertunjukan tarian teratai dikombinasikan dengan teknologi grafis.
(sha)