Insiden Horor Takaaki Nakagami, Quartararo: Bukan Kecelakaan Balap Biasa!

CATALUNYA - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo , menilai kalau kecelakaan horror yang diakibatkan pembalap Takaaki Nakagami di MotoGP Catalunya 2022 bukanlah kecelakaan balap biasa. Quartararo menilai kalau kecelakaan tersebut bisa membuat nyawa seorang pembalap melayang.

Seperti diketahui, MotoGP Catalunya 2022 yang berlangsung di Sirkuit Barcelona, Minggu (5/6/2022), menyisakan insiden pahit. Adapun insiden tersebut adalah terjadinya kecelakaan besar yang diakibatkan karena aksi manuver Nakagami pada awal balapan.

Manuver agresif yang dilakukan Nakagami mengakibatkan kecelakaan beruntun. Adapun pembalap yang terkena imbasnya adalah Rins (Suzuki Ecstar) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo). Sehingga membuat mereka tidak dapat melanjutkan balapan.

BACA JUGA: Francesco Bagnaia Akui Tak Rela Ditinggalkan Jack Miller

Quartararo yang keluar sebagai pemenang di balapan tersebut, cukup heran dengan keputusan FIM Stewards yang tidak memberi hukuman apapun kepada Nakagami. Pembalap berjuluk El Diablo itu sangat menyoroti aksi manuver agresif yang dilakukan pembalap LCR Honda tersebut.

“Kecelakaan ini bukan kecelakaan balap biasa. Anda tidak bisa menyerang terlalu banyak di awal,” kata Quartararo, dilansir dari Speedweek, Jumat (10/6/2022).

Lebih lanjut, El Diablo menceritakan bahwa dirinya tidak mengetahui pasti bagaimana kejadian tersebut. Namun yang pasti, dirinya mengklaim kalau yang dilakukan Nakagami sangat tidak perlu dilakukan karena itu masih awal balapan. Quartararo mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan pembalap asal Jepang tersebut bisa membuat nyawa pembalap lain melayang.

“Saya tidak tahu bagaimana kelanjutannya, tetapi Pecco berada di urutan kedua, Nakagami datang dari jauh di belakang. Di lap pertama kami harus sadar bahwa kami mengendarai motor besar dengan setidaknya 160 kilo di sekitar lintasan,” imbuhnya.

“Jika Anda tertabrak motor, Anda bisa mati sebagai akibatnya. Terutama di awal, ketika semua orang bersama, itu yang paling berbahaya,” pungkas Quartararo.