Profile Greysia Polii, Srikandi Bulu Tangkis Peraih Emas Olimpiade
loading...
A
A
A
JAKARTA - Greysia Polii telah resmi pensiun dari bulu tangkis. Srikandi berusia 34 tahun itu mencatatkan segudang prestasi bagi Indonesia di berbagai turnamen bergengsi internasional.
Lahir di Jakarta pada 11 Agustus 1987, Greysia berkecimpung di dunia bulu tangkis sejak 2003. Setelah 19 tahun berjuang, dia memberikan tongkat estafetnya pada pemain muda Indonesia lainnya untuk meneruskan prestasinya.
Greysia punya banyak kisah selama mengayunkan raket, baik itu kenanangan manis maupun buruk. itu membuatnya dianggap sebagai salah satu legenda bulu tangkis Tanah Air.
Greysia menembus semifinal Malaysia Satelite 2003 ketika dipasangkan dengan Heni Budiman di nomor ganda putri. Dia juga sempat merambah ganda campuran, berpasangan dengan Muhammad Rijal pada 2004.
Kemampuan dan talentanya membuat Greysia dipercaya masuk Tim Uber Indonesia pada 2004. Meski tidak berhasil mendapatkan medali, dia bisa membantu tim Merah Putih melaju hingga perempat final.
Seiring kemampuannya yang terus meningkat, Greysia bisa tampil di Kejuaraan Dunia BWF sejak 2007. Sepanjang kariernya, dia telah tiga kali mendapatkan medali perunggu di nomor ganda putri pada 2015, 2018, dan 2019.
Sebelumnya, Greysia pernah mencatatkan prestasi yang membaggakan bagi Indonesia bersama Nitya Krishinda Maheswari di Asian Games 2014.
Greysia/Nitya yang tampil sangat impresif secara mengejutkan mampu meraih medali emas usai mengalahkan unggulan Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi di final.
Pada 2017, Greysia dipasangkan dengan partner barunya, Apriyani Rahayu. Ini karena Nitya memutuskan pensiun setelah mengalami cedera berkepanjangan. Duet itu bisa mencatatkan prestasi yang tidak kalah menakjubkan.
Lahir di Jakarta pada 11 Agustus 1987, Greysia berkecimpung di dunia bulu tangkis sejak 2003. Setelah 19 tahun berjuang, dia memberikan tongkat estafetnya pada pemain muda Indonesia lainnya untuk meneruskan prestasinya.
Greysia punya banyak kisah selama mengayunkan raket, baik itu kenanangan manis maupun buruk. itu membuatnya dianggap sebagai salah satu legenda bulu tangkis Tanah Air.
Greysia menembus semifinal Malaysia Satelite 2003 ketika dipasangkan dengan Heni Budiman di nomor ganda putri. Dia juga sempat merambah ganda campuran, berpasangan dengan Muhammad Rijal pada 2004.
Kemampuan dan talentanya membuat Greysia dipercaya masuk Tim Uber Indonesia pada 2004. Meski tidak berhasil mendapatkan medali, dia bisa membantu tim Merah Putih melaju hingga perempat final.
Seiring kemampuannya yang terus meningkat, Greysia bisa tampil di Kejuaraan Dunia BWF sejak 2007. Sepanjang kariernya, dia telah tiga kali mendapatkan medali perunggu di nomor ganda putri pada 2015, 2018, dan 2019.
Sebelumnya, Greysia pernah mencatatkan prestasi yang membaggakan bagi Indonesia bersama Nitya Krishinda Maheswari di Asian Games 2014.
Greysia/Nitya yang tampil sangat impresif secara mengejutkan mampu meraih medali emas usai mengalahkan unggulan Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi di final.
Pada 2017, Greysia dipasangkan dengan partner barunya, Apriyani Rahayu. Ini karena Nitya memutuskan pensiun setelah mengalami cedera berkepanjangan. Duet itu bisa mencatatkan prestasi yang tidak kalah menakjubkan.