Istora Senayan Jadi Awal dan Akhir Perjalanan Greysia Polii di Bulu Tangkis

Minggu, 12 Juni 2022 - 18:00 WIB
loading...
Istora Senayan Jadi Awal dan Akhir Perjalanan Greysia Polii di Bulu Tangkis
Greysia Polii tak bisa melupakan Istora Senayan karena menyimpan kenangan indah. Arena itu jadi tempat mengawali dan mengakhiri karier sebagai atlet bulu tangkis. Foto: Twitter
A A A
JAKARTA - Greysia Polii tak bisa melupakan Istora Senayan karena menyimpan kenangan indah untuknya. Arena bersejarah itu menjadi tempatnya mengawali kiprah sebagai atlet bulu tangkis, dan mengumumkan akhir kariernya di tempat yang sama.



Greysia baru saja resmi mengumumkan pensiun sebagai atlet bulu tangkis, Minggu (12/6/2022) di Istora Senayan, Jakarta. Sejumlah momen manis dan pahit telah dirasakannya selama mengayunkan raket.

Salah satu hal yang berkesan baginya adalah berdiri di tengah lapangan di Istora Senayan. Saat berpidato, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu masih terkenang dengan langkah pertamanya di Istora Senayan saat berusia 14 tahun.

"Saya masih ingat di 2001 waktu saya umur 14 tahun, di mana untuk pertama kalinya saya bermain di Istora Senayan. Saat itu mimpi saya dimulai," ungkap Greysia.

Pada 2008, Istora Senayan juga menjadi momen bersejarah bagi Greysia bersama tim Uber Indonesia. Sebab, kala itu tidak ada yang menyangka bahwa Indonesia bisa berhasil melaju ke final dengan status yang tidak diunggulkan.

Tampil sebagai tuan rumah di Istora Senayan, Greysia dkk melenggang mulus hingga ke final sebelum akhirnya dihentikan China. Saat itu, Greysia tampil sebagai ganda putri kedua untuk Indonesia, berpasangan dengan Jo Novita.

"Saya juga masih ingat di 2008, di mana tempat ini jadi tempat yang sangat memorable buat saya, yaitu tim uber bisa masuk final waktu itu. Terima kasih teman-teman setim saya," lanjutnya.

Sayangnya, selama berkarier panjang di dunia bulu tangkis, Greysia kesulitan meraih gelar di Istora Senayan. Baru pada 2020, harapannya terwujud dengan memenangi Indonesia Masters.

Kala itu, Greysia turun diganda putri, berpasangan dengan Apriyani Rahayu yang turut mengantarkannya meraih medali emas Olimpiade 2020.

Gelar pertama di Istora Senayan itu didapat Greysia/Apriyani usai mengalahkan wakil Denmark, Maiken Freugaard/Sara Thygesen dengan skor 18-21, 21-11, 23-21.

"Belasan tahun berikutnya, saya terus lalui. Tapi, mimpi untuk juara di kandang sendiri tak pernah tercapai. Sampai akhirnya di 2020 saya bisa juara bareng Apriyani, di turnamen ini. Terima kasih sudah diberi kesempatan untuk bisa juara satu kali," imbuhnya.

"Walau cuma sekali, tapi itu adalah momen yang berharga buat saya sebelum saya menyatakan bahwa saya ingin berhenti jadi atlet," lanjutnya.

Kini, dengan semua kenangan dan dan pencapaiannya yang telah dilewati, Greysia akhirnya memutuskan gantung raket. Momen spesial itu pun diumumkan oleh pemain berusia 34 tahun itu di tempat ia mengawali mimpi yakni Istora Senayan.



Greysia tercatat, telah menghabiskan waktu sekitar 30 tahun untuk bulu tangkis. Disisi lain, dia meninggalkan Pelatnas PBSI di Cipayung setelah mengabdi selama 19 tahun.
(mirz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2461 seconds (0.1#10.140)