Kalah 2 Kali di Semifinal Piala Presiden, PSIS Semarang Lakukan Evaluasi

SEMARANG - PSIS Semarang harus menerima kenyataan tersingkir di semifinal Piala Presiden 2022. Itu akan menjadi bahan evaluasi bagi Laskar Mahesa Jenar agar lebih kompetitif di Liga 1 2022/2023.



PSIS sempat menulis cerita manis pada turnamen pramusim itu. Mereka mampu menjuarai Grup A dengan catatan tiga menang dan satu imbang. Lalu, menyingkirkan Bhayangkara FC di perempat final lewat adu penalti.

Namun, ketika sampai semifinal dan bentrok Arema FC, kedigdayaan PSIS malah meredup. Mereka kalah 0-2 saat jadi tuan rumah di Stadion Jatidiri, Semarang.

Lalu, kala tandang ke Stadion Kanjuruhan, Malang, PSIS juga tumbang 1-2. Sontekan Rizky Dwi Febrianto dan Muhammad Rafli memupus harapan mereka untuk bertahan meski Jonathan Cantillana bisa mencetak gol balasan.

Langkah PSIS terhenti di semi final lantaran kalah agregat 4-1 dari Arema FC. Ini menjadi akhir menyakitkan bagi tim asuhan Sergio Alexandre itu.

Sergio mengakui dua kekalahan beruntun dari Singo Edan yang membuat tim tersingkir adalah pengalaman tidak menyenangkan. Sebab, dia merasa performa PSIS sudah sempat stabil.

Itu akan dijadikanya sebagai bahan evaluasi. “Total tujuh laga yang kita mainkan sampai sekarang. Pemain bermain dengan percaya diri dan tidak pernah buruk,” ungkap Sergio.

“Sisi negatifnya ada pada saat kami kalah di dua laga menghadapi Arema. Itu saja sisi negatifnya. Kalau secara keseluruhan turnamen saya rasa tidak ada,” sambung pelatih asal Brasil itu

Dengan waktu kurang tiga pekan sebelum Liga 1 2022/2023 dimulai, PSIS akan melakukan evaluasi. Kekalahan di semifinal Piala Presiden 2022 tidak boleh mengganggu persiapan para pemain.



“Yang jelas di sepak bola, kami harus tahu caranya bersikap saat menang dan kalah. Yang jelas dengan hasil ini, PSIS tidak berhenti bekerja dan sekarang fokus ke Liga 1,” pungkasnya.