Kisah Cinta Susi Susanti dan Alan Budikusuma: Pengantin Emas Olimpiade Barcelona 1992
loading...
Kisah Cinta Susi Susanti dan Alan Budikusuma: Pengantin Emas Olimpiade Barcelona 1992. Foto: IST
A
A
A
JAKARTA - Susi Susanti dan Alan Budikusuma merupakan legenda bulu tangkis Indonesia . Dengan berbagai prestasi yang telah mereka ukir, pasangan ini dianggap sebagai salah satu pasangan atlet terbaik sepanjang masa.
Susi juga menjadi peraih medali emas Olimpiade Indonesia yang pertama. Prestasi ini dicatatkan pada ajang Olimpiade Barcelona tahun 1992. Saat itu, dia berhasil menggondol medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis nomor tunggal putri.
Sementara itu, Alan Budikusuma meraih medali emas pada gelaran Olimpiade Barcelona 1992 dari nomor tunggal putra. Keduanya menikah lima tahun setelah menggondol medali emas, tepatnya pada 9 Februari 1997 di Jakarta.
Sedikit kilas balik, setelah berhasil mengawinkan emas bulu tangkis tunggal putra dan putri di Olimpiade Barcelona , publik menjuluki mereka sebagai pengantin emas. Setelahnya, hubungan mereka menjadi lebih dekat dari sebelumnya.
Kisah cinta mereka diketahui berawal dari Pelatnas PBSI sekitar tahun 1985. Hubungannya keduanya berkembang setelah sering bertemu di lapangan ketika latihan. Selain itu, mereka juga diketahui saling bertukar pikiran dan memberikan dukungan terhadap satu sama lain. Setelahnya, mereka diketahui berpacaran secara diam-diam.
Awalnya, hubungan keduanya mendapat penolakan dari orang tua Susi maupun Alan. Alasannya karena mereka khawatir hubungan tersebut bisa mengganggu performa mereka di lapangan.
Namun, Susi dan Alan berhasil membuktikannya dengan prestasi. Susi Susanti berhasil meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 dari tunggal putri. Sedangkan Alan Budikusuma meraih emas dari nomor tunggal putra.
Setelahnya, hubungan mereka tetap terjaga. Sampai pada akhirnya, Susi Susanti dan Alan Budikusuma menggelar resepsi pernikahan di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta.
Dari pernikahan tersebut, pasangan emas bulu tangkis Indonesia ini dikaruniai tiga orang anak. Masing-masing bernama Laurencia Averina, Albertus Edward, dan Sebastian Fredrick.
Setelah pensiun dari lapangan bulu tangkis, keduanya tetap memberi sumbangsih pada dunia olahraga tepok bulu dengan menjalankan bisnis apparel olahraga Astec yang memproduksi raket dan kebutuhan olahraga lain.
Susi juga menjadi peraih medali emas Olimpiade Indonesia yang pertama. Prestasi ini dicatatkan pada ajang Olimpiade Barcelona tahun 1992. Saat itu, dia berhasil menggondol medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis nomor tunggal putri.
Sementara itu, Alan Budikusuma meraih medali emas pada gelaran Olimpiade Barcelona 1992 dari nomor tunggal putra. Keduanya menikah lima tahun setelah menggondol medali emas, tepatnya pada 9 Februari 1997 di Jakarta.
Sedikit kilas balik, setelah berhasil mengawinkan emas bulu tangkis tunggal putra dan putri di Olimpiade Barcelona , publik menjuluki mereka sebagai pengantin emas. Setelahnya, hubungan mereka menjadi lebih dekat dari sebelumnya.
Kisah cinta mereka diketahui berawal dari Pelatnas PBSI sekitar tahun 1985. Hubungannya keduanya berkembang setelah sering bertemu di lapangan ketika latihan. Selain itu, mereka juga diketahui saling bertukar pikiran dan memberikan dukungan terhadap satu sama lain. Setelahnya, mereka diketahui berpacaran secara diam-diam.
Awalnya, hubungan keduanya mendapat penolakan dari orang tua Susi maupun Alan. Alasannya karena mereka khawatir hubungan tersebut bisa mengganggu performa mereka di lapangan.
Namun, Susi dan Alan berhasil membuktikannya dengan prestasi. Susi Susanti berhasil meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 dari tunggal putri. Sedangkan Alan Budikusuma meraih emas dari nomor tunggal putra.
Setelahnya, hubungan mereka tetap terjaga. Sampai pada akhirnya, Susi Susanti dan Alan Budikusuma menggelar resepsi pernikahan di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta.
Dari pernikahan tersebut, pasangan emas bulu tangkis Indonesia ini dikaruniai tiga orang anak. Masing-masing bernama Laurencia Averina, Albertus Edward, dan Sebastian Fredrick.
Setelah pensiun dari lapangan bulu tangkis, keduanya tetap memberi sumbangsih pada dunia olahraga tepok bulu dengan menjalankan bisnis apparel olahraga Astec yang memproduksi raket dan kebutuhan olahraga lain.
(sto)
Lihat Juga :
