Radja Nainggolan Tunjukkan Hasrat Kembali ke Roma
loading...
A
A
A
ROMA - Radja Nainggolan menyatakan dirinya masih membuka pintu buat AS Roma. Sesakit apapun setelah dibuang ke Inter Milan, pemain keturunan Indonesia itu siap jika Serigala Ibukota ingin kembali menggunakan jasanya.
Mantan pemain internasional Belgia itu bergabung dengan Roma dari Cagliari pada 2014. Selama berkostum Roma, Radja begitu dominan dan menjadi salah satu bintang sebelum pada 2018 digaet Inter.
Sayangnya, kebersamaan Radja dan Inter tak berlangsung lama setelah ia dipinjamkan ke klub asalnya, Cagliari. “Saya tidak ingin mengambil apa pun dari penggemar Inter, tetapi jika Anda bertanya kepada saya apakah saya lebih bahagia bergabung dengan Inter atau lebih sedih telah meninggalkan Roma, saya akan memberi tahu Anda bahwa saya lebih sedih pergi,” ucapnya melalui siaran langsung Instagram.
Dibuangnya Radja dari Inter tak lepas dari dipecatnya Luciano Spalletti dan digantikan Antonio Conte sebagai pelatih. "Itu pilihan saya untuk pergi ke Inter," kata Radja.
"Mereka memiliki Spalletti, yang dengannya saya bersenang-senang di Roma. Pilihan saya mudah. Spalletti, bagi saya, adalah pelatih terbaik yang pernah saya miliki."
"Mengenai apakah saya akan kembali ke Roma, ya saya akan kembali. Jika kondisinya benar, saya akan kembali. Saya mengalami tahun-tahun indah bersama mereka. Itu klub yang mencintai saya dan yang saya berikan segalanya."
“Saya rindu segalanya tentang Roma. Saya baru-baru ini menonton kembali pertandingan melawan Barcelona dan ketika saya mendengar lagu klub, saya menulis banyak hal kepada grup. Itu masih membuat saya merinding. Hal-hal yang begitu alami bagi saya di Roma sehingga saya merindukan semuanya. Semua ini terjadi pada mereka, jadi kita akan lihat. Pintunya selalu terbuka.”
Ia mengisahkan bagaimana punya pengalaman menarik ketika kali pertama tampil bersama Roma menghadapi Cagliari. Saya memiliki pertandingan pertama saya di Olimpico dengan Cagliari. Saya pikir ketika seseorang meninggalkan tim, yang penting adalah melakukan sesuatu yang baik dengan mereka. Kasih sayang yang saya terima di Roma, saya pikir sebagian untuk apa yang saya berikan di lapangan. Saya bangga akan hal itu, karena tidak mudah untuk menerima begitu banyak kasih sayang dari klub sebesar itu."
Lihat Juga: Bersedia Potong Gaji, Kepindahan Chiesa ke Barcelona Diprediksi Terjadi Pekan Terakhir Bursa Transfer
Mantan pemain internasional Belgia itu bergabung dengan Roma dari Cagliari pada 2014. Selama berkostum Roma, Radja begitu dominan dan menjadi salah satu bintang sebelum pada 2018 digaet Inter.
Sayangnya, kebersamaan Radja dan Inter tak berlangsung lama setelah ia dipinjamkan ke klub asalnya, Cagliari. “Saya tidak ingin mengambil apa pun dari penggemar Inter, tetapi jika Anda bertanya kepada saya apakah saya lebih bahagia bergabung dengan Inter atau lebih sedih telah meninggalkan Roma, saya akan memberi tahu Anda bahwa saya lebih sedih pergi,” ucapnya melalui siaran langsung Instagram.
Dibuangnya Radja dari Inter tak lepas dari dipecatnya Luciano Spalletti dan digantikan Antonio Conte sebagai pelatih. "Itu pilihan saya untuk pergi ke Inter," kata Radja.
"Mereka memiliki Spalletti, yang dengannya saya bersenang-senang di Roma. Pilihan saya mudah. Spalletti, bagi saya, adalah pelatih terbaik yang pernah saya miliki."
"Mengenai apakah saya akan kembali ke Roma, ya saya akan kembali. Jika kondisinya benar, saya akan kembali. Saya mengalami tahun-tahun indah bersama mereka. Itu klub yang mencintai saya dan yang saya berikan segalanya."
“Saya rindu segalanya tentang Roma. Saya baru-baru ini menonton kembali pertandingan melawan Barcelona dan ketika saya mendengar lagu klub, saya menulis banyak hal kepada grup. Itu masih membuat saya merinding. Hal-hal yang begitu alami bagi saya di Roma sehingga saya merindukan semuanya. Semua ini terjadi pada mereka, jadi kita akan lihat. Pintunya selalu terbuka.”
Ia mengisahkan bagaimana punya pengalaman menarik ketika kali pertama tampil bersama Roma menghadapi Cagliari. Saya memiliki pertandingan pertama saya di Olimpico dengan Cagliari. Saya pikir ketika seseorang meninggalkan tim, yang penting adalah melakukan sesuatu yang baik dengan mereka. Kasih sayang yang saya terima di Roma, saya pikir sebagian untuk apa yang saya berikan di lapangan. Saya bangga akan hal itu, karena tidak mudah untuk menerima begitu banyak kasih sayang dari klub sebesar itu."
Lihat Juga: Bersedia Potong Gaji, Kepindahan Chiesa ke Barcelona Diprediksi Terjadi Pekan Terakhir Bursa Transfer
(bbk)