4 Pertandingan Tinju Paling Brutal Sepanjang Sejarah, Ada yang Berujung Kematian

Sabtu, 30 Juli 2022 - 10:02 WIB
loading...
4 Pertandingan Tinju Paling Brutal Sepanjang Sejarah, Ada yang Berujung Kematian
4 Pertandingan Tinju Paling Brutal Sepanjang Sejarah, Ada yang Berujung Kematian. Foto: IST
A A A
NEW YORK - Tinju merupakan salah satu olahraga punya risiko besar. Selain bisa menimbulkan luka atau cedera, olahraga ini bisa berujung pada kematian petinju itu sendiri.

Dalam sejarahnya, cukup banyak pertandingan tinju yang menegangkan dan menampilkan pertarungan sengit antar kedua petinju. Bahkan, tak jarang di antara pertandingan ini, para petinju berlumuran darah.

Baca Juga: Kisah Evander Holyfield Petinju Terkaya yang Kehilangan Segalanya

Terdapat beberapa pertandingan tinju yang bisa dibilang cukup brutal. Tak hanya berlumuran darah, bahkan ada sebagian yang kehilangan nyawanya. Berikut empat pertandingan tinju paling brutal sepanjang sejarah.

1. Mike Tyson vs Evander Holyfield
4 Pertandingan Tinju Paling Brutal Sepanjang Sejarah, Ada yang Berujung Kematian

Pertandingan kedua antara Mike Tyson dan Evander Holyfield ini disebut sebagai Sound and The Fury, setidaknya sebelum dikenal sebagai The Bite Fight. Pertarungan tinju ini diselenggarakan pada 28 Juni 1997 untuk kejuaraan kelas berat WBA.

Pada laga ini, Iron Mike sempat tertekan oleh Evander Holyfield. Di ronde 3, Tyson menggigit telinga Holyfield. Dia melakukannya tak hanya sekali, sehingga membuatnya terkena diskualifikasi.

Ngerinya, gigitan Mike Tyson tersebut bahkan disebut membuat telinga Evander Holyfield tidak utuh lagi.

2. Arturo Gatti vs Micky Ward
4 Pertandingan Tinju Paling Brutal Sepanjang Sejarah, Ada yang Berujung Kematian

Arturo Gatti dan Micky Ward bertanding sebanyak tiga kali. Pada laga pertama, Ward berhasil menang. Setelahnya, Gatti menyamakan skor pada pertandingan keduanya.

Pertandingan ketiga mereka menjadi salah satu pertarungan paling berdarah dan paling brutal dalam sejarah tinju. Laga ini berlangsung di Atlantic City pada tanggal 7 Juni 2003.

Pada laga tersebut, kedua petinju tersebut berlumuran darah. Keduanya berjuang melalui rasa sakitnya masing-masing untuk meraih kemenangan. Pada akhirnya, Arturo Gatti berhasil memenangkan pertandingan panas tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1123 seconds (0.1#10.140)