Kompetisi Liga Kembali Digelar, PSSI : Ini untuk Kepentingan Timnas U-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - PSSI memutuskan untuk kembali menggelar kompetisi Liga 1 , 2 dan 3. Roda kompetisi digulirkan pada Oktober nanti semata-mata untuk kepentingan Tim Nasional U-19 yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.
Kepastian dilanjutkannya kompetisi usai ditangguhkan karena pandemi virus corona tertuang dalam surat bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan, SKEP terbaru yang ditandatangani pada 27 Juni 2020 dan diumumkan secara resmi pada Minggu, 28 Juni 2020 diambil dengan melalui berbagai pertimbangan. “Kita perlu melakukan kampanye lewat sepak bola bahwa Indonesia sudah mulai beradaptasi dan belajar dengan situasi ‘New Normal’ dengan menjalankan protokol kesehatan. Lewat kompetisi sepak bola adalah kampanye yang baik bagi dunia luar,” tegasnya seperti dikutip laman PSSI.
Selain itu, bergulirnya kembali kompetisi juga dimaksudkan untuk kepentingan Timnas U-19 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 2021. “Saat mereka tidak menjalankan training centre (TC), para pemain bisa berkompetisi di klub mereka masing-masing, baik Liga 1 dan Liga 2, karena pada umumnya mereka sudah milik klub,” terang Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule itu. (Baca juga : Menpora: Jangan Paksakan Target yang Tidak Realistis pada Timnas U-19 )
Terkait dengan regulasi kompetisi, Iriawan mengatakan PSSI mengajak klub, APSSI, APPI berdiskusi buat menentukan format kompetisi dan regulasi kompetisi. Iriawan juga mendengarkan masukan pemerintah, AFC, FIFA dan masukan pihak-pihak lainnya sebelum memutuskannya bersama Exco PSSI.
“Dengan kompetisi, pelatih timnas juga bisa mendapatkan pemain di luar list yang sudah ada, karena kompetisi yang baik bisa melahirkan pemain yang berkualitas,” paparnya. (Lihat juga : Shin Tae-yong Bawa Timnas U-19 Latihan di Thailand )
Hal positif yang diperoleh jika kompetisi kembali digulirkan, yakni perekonomian kembali meningkat. Setidaknya beberapa sektor seperti hotel, transportasi, catering, dan lain-lain kembali menggeliat.
“Apalagi pemerintah menyarankan kita hidup berdampingan dengan Covid-19 dan produktif dalam kegiatan ekonomi diiringi protokol kesehatan ketat,” pungkas Iriawan.
Kepastian dilanjutkannya kompetisi usai ditangguhkan karena pandemi virus corona tertuang dalam surat bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan, SKEP terbaru yang ditandatangani pada 27 Juni 2020 dan diumumkan secara resmi pada Minggu, 28 Juni 2020 diambil dengan melalui berbagai pertimbangan. “Kita perlu melakukan kampanye lewat sepak bola bahwa Indonesia sudah mulai beradaptasi dan belajar dengan situasi ‘New Normal’ dengan menjalankan protokol kesehatan. Lewat kompetisi sepak bola adalah kampanye yang baik bagi dunia luar,” tegasnya seperti dikutip laman PSSI.
Selain itu, bergulirnya kembali kompetisi juga dimaksudkan untuk kepentingan Timnas U-19 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 2021. “Saat mereka tidak menjalankan training centre (TC), para pemain bisa berkompetisi di klub mereka masing-masing, baik Liga 1 dan Liga 2, karena pada umumnya mereka sudah milik klub,” terang Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule itu. (Baca juga : Menpora: Jangan Paksakan Target yang Tidak Realistis pada Timnas U-19 )
Terkait dengan regulasi kompetisi, Iriawan mengatakan PSSI mengajak klub, APSSI, APPI berdiskusi buat menentukan format kompetisi dan regulasi kompetisi. Iriawan juga mendengarkan masukan pemerintah, AFC, FIFA dan masukan pihak-pihak lainnya sebelum memutuskannya bersama Exco PSSI.
“Dengan kompetisi, pelatih timnas juga bisa mendapatkan pemain di luar list yang sudah ada, karena kompetisi yang baik bisa melahirkan pemain yang berkualitas,” paparnya. (Lihat juga : Shin Tae-yong Bawa Timnas U-19 Latihan di Thailand )
Hal positif yang diperoleh jika kompetisi kembali digulirkan, yakni perekonomian kembali meningkat. Setidaknya beberapa sektor seperti hotel, transportasi, catering, dan lain-lain kembali menggeliat.
“Apalagi pemerintah menyarankan kita hidup berdampingan dengan Covid-19 dan produktif dalam kegiatan ekonomi diiringi protokol kesehatan ketat,” pungkas Iriawan.
(bbk)