PB PASI Berharap Labuan Bajo Marathon 2022 Lahirkan Pelari Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia kembali menggelar event Marathon Internasional yang bertajuk IFG Labuan Bajo Marathon 2022 yang berlangsung pada 29 Oktober mendatang. Ajang ini sekaligus menjadi salah satu wadah Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia ( PB PASI ) untuk mencari bibit-bibit atlet maraton untuk Indonesia di masa depan.
Pasalnya, IFG bekerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Nusa Tenggara Timur (NTT) dan PASI NTT untuk mencari bibit atlet dengan melibatkan 100 Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh wilayah NTT. Program tersebut menjaring 400 siswa dan siswi berprestasi di cabang atletik.
Mereka kemudian akan mengikuti pelatihan selama dua bulan, yang dimonitor langsung oleh pelatih lari bersertifikat International Amateur Athletic Federation (IAAF) dan PASI, Agung Mulyawan. Nantinya, 400 bibit potensial tersebut akan turut berpartisipasi di IFG Labuan Bajo Marathon 2022 kategori 5K.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PASI, Tigor Tanjung mengatakan wilayah NTT memang sudah terkenal melahirkan cukup banyak pelari jarak jauh. Salah satunya bahkan menjadi legenda, yakni Eduardus Nobunome. Sosok yang meninggal dunia pada 2020 itu merupakan kolektor enam medali emas SEA Games dan pemegang rekor nasional (rekornas) maraton, 2 jam 19,18 menit.
Tigor Tanjung berharap dengan adanya Labuan Bajo Marathon ini, lahir pelari jarak jauh muda yang berasal dari Bumi Flobamora. “Saya berharap IFG Labuan Bajo Maraton 2022 dapat berkontribusi menelurkan pelari jarak jauh untuk Indonesia,” ucapnya.
PB PASI pun berharap adanya kejuaraan ini mampu meningkatkan lagi antusiasme masyarakat terhadap nomor lari jarak jauh, khususnya di NTT. “Dulu banyak pelari andal asal NTT. Namun, sekarang, agak menurun. Saya berharap muncul lagi atlet-atlet (jarak jauh asal) NTT,” lanjut Tigor Tanjung.
Ketua Pelaksana IFG Labuan Bajo Marathon Fitri Istanti mengatakan bahwa ajang tersebut merupakan event maraton pertama yang digelar di Labuan Bajo. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang berfokus pada promosi Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP).
“Hal yang unik dan membedakan event Labujan Bajo Marathon dengan lomba maraton lainnya adalah kontur lintasannya yang naik turun. Ini akan sangat menantang. Oleh karena itu, kami sebut sebagai rute marathon yang paling menantang dengan pemandangan yang menakjubkan. Target kami adalah orang-orang yang ingin merasakan tantangan baru,” ucap Fitri.
Fitri menambahkan kurang lebih 1.500 pelari lokal, nasional, dan internasional akan berpartisipasi dalam IFG Labuan Bajo Marathon 2022. Nantinya, ada beberapa kategori rute mulai dari 5K, 10K, 21K (half marathon), dan 42K (full marathon). Selain kategori individu, Labuan Bajo Marathon 2022 juga melombakan kategori Ekiden atau kelompok estafet 5K dan lomba khusus anak-anak di kategori Kids Dash 100 meter.
Ekiden adalah kegiatan lari estafet yang terdiri atas empat orang (2 putra dan 2 putri dengan masing-masing peserta akan berlari sejauh 5 kilometer dengan total jarak 20 kilometer.
Pasalnya, IFG bekerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Nusa Tenggara Timur (NTT) dan PASI NTT untuk mencari bibit atlet dengan melibatkan 100 Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh wilayah NTT. Program tersebut menjaring 400 siswa dan siswi berprestasi di cabang atletik.
Mereka kemudian akan mengikuti pelatihan selama dua bulan, yang dimonitor langsung oleh pelatih lari bersertifikat International Amateur Athletic Federation (IAAF) dan PASI, Agung Mulyawan. Nantinya, 400 bibit potensial tersebut akan turut berpartisipasi di IFG Labuan Bajo Marathon 2022 kategori 5K.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PASI, Tigor Tanjung mengatakan wilayah NTT memang sudah terkenal melahirkan cukup banyak pelari jarak jauh. Salah satunya bahkan menjadi legenda, yakni Eduardus Nobunome. Sosok yang meninggal dunia pada 2020 itu merupakan kolektor enam medali emas SEA Games dan pemegang rekor nasional (rekornas) maraton, 2 jam 19,18 menit.
Tigor Tanjung berharap dengan adanya Labuan Bajo Marathon ini, lahir pelari jarak jauh muda yang berasal dari Bumi Flobamora. “Saya berharap IFG Labuan Bajo Maraton 2022 dapat berkontribusi menelurkan pelari jarak jauh untuk Indonesia,” ucapnya.
PB PASI pun berharap adanya kejuaraan ini mampu meningkatkan lagi antusiasme masyarakat terhadap nomor lari jarak jauh, khususnya di NTT. “Dulu banyak pelari andal asal NTT. Namun, sekarang, agak menurun. Saya berharap muncul lagi atlet-atlet (jarak jauh asal) NTT,” lanjut Tigor Tanjung.
Ketua Pelaksana IFG Labuan Bajo Marathon Fitri Istanti mengatakan bahwa ajang tersebut merupakan event maraton pertama yang digelar di Labuan Bajo. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang berfokus pada promosi Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP).
“Hal yang unik dan membedakan event Labujan Bajo Marathon dengan lomba maraton lainnya adalah kontur lintasannya yang naik turun. Ini akan sangat menantang. Oleh karena itu, kami sebut sebagai rute marathon yang paling menantang dengan pemandangan yang menakjubkan. Target kami adalah orang-orang yang ingin merasakan tantangan baru,” ucap Fitri.
Fitri menambahkan kurang lebih 1.500 pelari lokal, nasional, dan internasional akan berpartisipasi dalam IFG Labuan Bajo Marathon 2022. Nantinya, ada beberapa kategori rute mulai dari 5K, 10K, 21K (half marathon), dan 42K (full marathon). Selain kategori individu, Labuan Bajo Marathon 2022 juga melombakan kategori Ekiden atau kelompok estafet 5K dan lomba khusus anak-anak di kategori Kids Dash 100 meter.
Ekiden adalah kegiatan lari estafet yang terdiri atas empat orang (2 putra dan 2 putri dengan masing-masing peserta akan berlari sejauh 5 kilometer dengan total jarak 20 kilometer.
(sto)