3 Rekor Ahsan/Hendra yang Sulit Ditandingi, Salah Satunya Juara Dunia Tertua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rekor ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang sulit ditandingi akan diulas di artikel ini. Terdapat 3 rekor mereka yang sulit dipecahkan oleh para ganda putra lain.
Ahsan/Hendra bukan nama asing di dunia bulutangkis khususnya sektor ganda putra. Berbagai macam prestasi berhasil mereka raih kendati usianya sudah tidak lagi muda. Mereka seakan masih menunjukkan kalau usia bukanlah menjadi halangan untuk tetap meraih prestasi.
Terbaru, pasangan berjuluk The Daddies itu baru saja meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022. Ahsan/Hendra harus menelan kekalahan dari wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dalam dua gim langsung 21-19 dan 21-14, di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Minggu (28/8/2022).
Terlepas dari itu, terdapat 3 rekor Ahsan/Hendra yang sulit untuk ditandingi. Berikut adalah rekornya:
1. Cetak 19 Kemenangan Beruntun di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis
Ahsan/Hendra telah mencatatkan 19 Kemenangan beruntun di Kejuaraan Dunia sejak dipasangkan pertama kali pada 2013. Tren itu berlanjut saat mereka kembali dipasangkan pada 2015, 2019. Dari 3 edisi tersebut, mereka berhasil menyabetnya dengan gelar juara.
Akan tetapi, tren tersebut baru saja diputuskan pada edisi 2022. Ya, karena Ahsan/Hendra kalah dari Aaron/Soh di partai final. Meski begitu, rekor kemenangan beruntun sebelumnya sulit untuk disamakan pemain manapun.
Sebenarnya, Ahsan/Hendra sempat didaftarkan untuk Kejuaraan Dunia 2014. Namun belum sempat bermain, mereka sudah Walkover di babak 32 besar. Jadi ini tidak terhitung sebagai kekalahan dalam permainan.
Pada 2017 dan 2018 adalah edisi yang pertama kali mereka absen. Sementara pada 2021 merupakan tahun di mana seluruh pemain Indonesia absen karena masalah Covid-19.
2. Tembus 11 Final Turnamen Bulu Tangkis BWF Pada 2019
Kemudian terdapat rekor unik lainnya yang berhasil disabet Ahsan/Hendra. Di mana The Daddies berhasil menembus 11 partai final di sepanjang turnamen pada tahun 2019.
Dengan perkasa, Ahsan/Hendra sukses menembus 11 final pada tahun 2019, yang mana empat di antaranya berbuah gelar. Yaitu All England, New Zealand Open, Kejuaraan Dunia, dan BWF World Tour Finals.
Adapun rincian 11 final yang berhasil mereka tembus pada 2019 yaitu turnamen Indonesia Master, All England, Singapura Open, New Zealand Open, Indonesia Open, Jepang Open, Kejuaraan Dunia, China Open, Denmark Open, Hong Kong Open, dan BWF World Tour Finals.
3. Peraih Gelar Juara Dunia Tertua
Meski bertandem, namun kali ini rekor dimiliki oleh Hendra. Pasalnya, pemain kelahiran Pemalang itu sampai saat ini masih memegang rekor sebagai juara dunia tertua di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Dia menyandang status tersebut ketika The Daddies berhasil raih gelar juara pada edisi 2019 yang berlangsung di Basel, Swiss.
Kala itu, dia keluar sebagai juara pada usia 35 tahun, yang mana membuat dirinya memiliki status sebagai juara dunia tertua. Bersama Ahsan, dia memenangkan partai final edisi 2019 dengan mengalahkan pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, dalam rubber game 25-23, 9-21, dan 21-15.
Sebenarnya, Hendra bisa saja mempertajam rekor tersebut jika menang di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022. Namun sayang dia bersama Ahsan harus tunduk dari Aaron/Soh. Andai kata mereka menang, Hendra akan mempertajam rekor sebagai juara dunia tertua di usia 38 tahun.
Meskipun gagal mempertajam, dia sampai saat ini masih memegang rekor tersebut. Rekor ini dirasa sulit untuk ditandingi oleh pemain manapun. Apalagi, sampai saat ini dia masih bermain dan bukan tidak mungkin kalau di Kejuaraan Dunia Bulutangkis edisi berikutnya The Daddies akan kembali tampil dan keluar sebagai juara.
Ahsan/Hendra bukan nama asing di dunia bulutangkis khususnya sektor ganda putra. Berbagai macam prestasi berhasil mereka raih kendati usianya sudah tidak lagi muda. Mereka seakan masih menunjukkan kalau usia bukanlah menjadi halangan untuk tetap meraih prestasi.
Terbaru, pasangan berjuluk The Daddies itu baru saja meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022. Ahsan/Hendra harus menelan kekalahan dari wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dalam dua gim langsung 21-19 dan 21-14, di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Minggu (28/8/2022).
Terlepas dari itu, terdapat 3 rekor Ahsan/Hendra yang sulit untuk ditandingi. Berikut adalah rekornya:
1. Cetak 19 Kemenangan Beruntun di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis
Ahsan/Hendra telah mencatatkan 19 Kemenangan beruntun di Kejuaraan Dunia sejak dipasangkan pertama kali pada 2013. Tren itu berlanjut saat mereka kembali dipasangkan pada 2015, 2019. Dari 3 edisi tersebut, mereka berhasil menyabetnya dengan gelar juara.
Akan tetapi, tren tersebut baru saja diputuskan pada edisi 2022. Ya, karena Ahsan/Hendra kalah dari Aaron/Soh di partai final. Meski begitu, rekor kemenangan beruntun sebelumnya sulit untuk disamakan pemain manapun.
Sebenarnya, Ahsan/Hendra sempat didaftarkan untuk Kejuaraan Dunia 2014. Namun belum sempat bermain, mereka sudah Walkover di babak 32 besar. Jadi ini tidak terhitung sebagai kekalahan dalam permainan.
Pada 2017 dan 2018 adalah edisi yang pertama kali mereka absen. Sementara pada 2021 merupakan tahun di mana seluruh pemain Indonesia absen karena masalah Covid-19.
2. Tembus 11 Final Turnamen Bulu Tangkis BWF Pada 2019
Kemudian terdapat rekor unik lainnya yang berhasil disabet Ahsan/Hendra. Di mana The Daddies berhasil menembus 11 partai final di sepanjang turnamen pada tahun 2019.
Dengan perkasa, Ahsan/Hendra sukses menembus 11 final pada tahun 2019, yang mana empat di antaranya berbuah gelar. Yaitu All England, New Zealand Open, Kejuaraan Dunia, dan BWF World Tour Finals.
Adapun rincian 11 final yang berhasil mereka tembus pada 2019 yaitu turnamen Indonesia Master, All England, Singapura Open, New Zealand Open, Indonesia Open, Jepang Open, Kejuaraan Dunia, China Open, Denmark Open, Hong Kong Open, dan BWF World Tour Finals.
3. Peraih Gelar Juara Dunia Tertua
Meski bertandem, namun kali ini rekor dimiliki oleh Hendra. Pasalnya, pemain kelahiran Pemalang itu sampai saat ini masih memegang rekor sebagai juara dunia tertua di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Dia menyandang status tersebut ketika The Daddies berhasil raih gelar juara pada edisi 2019 yang berlangsung di Basel, Swiss.
Kala itu, dia keluar sebagai juara pada usia 35 tahun, yang mana membuat dirinya memiliki status sebagai juara dunia tertua. Bersama Ahsan, dia memenangkan partai final edisi 2019 dengan mengalahkan pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, dalam rubber game 25-23, 9-21, dan 21-15.
Sebenarnya, Hendra bisa saja mempertajam rekor tersebut jika menang di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022. Namun sayang dia bersama Ahsan harus tunduk dari Aaron/Soh. Andai kata mereka menang, Hendra akan mempertajam rekor sebagai juara dunia tertua di usia 38 tahun.
Meskipun gagal mempertajam, dia sampai saat ini masih memegang rekor tersebut. Rekor ini dirasa sulit untuk ditandingi oleh pemain manapun. Apalagi, sampai saat ini dia masih bermain dan bukan tidak mungkin kalau di Kejuaraan Dunia Bulutangkis edisi berikutnya The Daddies akan kembali tampil dan keluar sebagai juara.
(sto)