Gagal Kalahkan Chen/Jia di Japan Open 2022, Apriyani/Fadia Akui Dapat Pelajaran Berharga
loading...
A
A
A
OSAKA - Apriyani Rahay/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus mengubur ambisinya menjuarai Japan Open. Namun, ganda putri Indonesia itu mengaku mendapat pelajaran berharga.
Apriyani/Fadia mengakui menerima pengalaman penting usai melawan pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Mereka menyadari masih memiliki kekurangan dan harus segera diperbaiki.
Apriyani/Fadia disingkirkan Chen/Jia saat perempat final dengan skor 26-24, 16-21 dan 14-21. Mereka tidak mampu memenuhi ekspektasi saat tampil di Maruzen Intec Arena, Jumat (2/9/2022) pagi.
Apriyani mengetahui sebelum laga kalau level permainan Chen/Jia sudah meningkat. Dia menjelaskan kekalahan itu membuatnya menyadari masih memiliki kekurangan, serta bisa membuat strategi selama pertandingan berlangsung.
"Saya dan Fadia sudah tahu level kita ada dimana. Sekarang saatnya untuk menaikkan konsistensi, tenaga tangan dan kaki juga ditingkatkan," kilah Apriyani.
"Dan, yang terpenting bagaimana di kondisi lapangan dan bola lambat seperti ini harus siap main capek dan lama," lanjutnya dalam rilis PBSI.
Pebulu tangkis berusia 24 tahun itu menjelaskan harus bisa terus berkembang untuk bisa menjadi lebih baik di ajang berikutnya. Menurutnya lawan-lawan yang akan dihadapinya nanti sudah mempelajari cara pemainnya.
"Kita juga akan terus belajar, terus berkembang, karena lawan juga pasti dan terus mempelajari pola permainan kita," pungkasnya.
Apriyani/Fadia mengakui menerima pengalaman penting usai melawan pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Mereka menyadari masih memiliki kekurangan dan harus segera diperbaiki.
Apriyani/Fadia disingkirkan Chen/Jia saat perempat final dengan skor 26-24, 16-21 dan 14-21. Mereka tidak mampu memenuhi ekspektasi saat tampil di Maruzen Intec Arena, Jumat (2/9/2022) pagi.
Apriyani mengetahui sebelum laga kalau level permainan Chen/Jia sudah meningkat. Dia menjelaskan kekalahan itu membuatnya menyadari masih memiliki kekurangan, serta bisa membuat strategi selama pertandingan berlangsung.
"Saya dan Fadia sudah tahu level kita ada dimana. Sekarang saatnya untuk menaikkan konsistensi, tenaga tangan dan kaki juga ditingkatkan," kilah Apriyani.
"Dan, yang terpenting bagaimana di kondisi lapangan dan bola lambat seperti ini harus siap main capek dan lama," lanjutnya dalam rilis PBSI.
Pebulu tangkis berusia 24 tahun itu menjelaskan harus bisa terus berkembang untuk bisa menjadi lebih baik di ajang berikutnya. Menurutnya lawan-lawan yang akan dihadapinya nanti sudah mempelajari cara pemainnya.
"Kita juga akan terus belajar, terus berkembang, karena lawan juga pasti dan terus mempelajari pola permainan kita," pungkasnya.
(mirz)