Jejak Sejarah Indonesia Juara Bersama Myanmar di Piala Asia U-20

Rabu, 14 September 2022 - 18:52 WIB
loading...
Jejak Sejarah Indonesia Juara Bersama Myanmar di Piala Asia U-20
Timnas Indonesia U-20 akan menjalani Kualifikasi Piala Asia U-20 2023. Sebanyak 23 pemain telah ditunjuk untuk masuk skuad Garuda Nusantara / Foto: Istimewa
A A A
SURABAYA - Timnas Indonesia U-20 akan menjalani Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 . Sebanyak 23 pemain telah ditunjuk untuk masuk skuad Garuda Nusantara.

Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 digelar pada 14-18 September 2022. Ajang ini akan diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Skuad Garuda Nusantara yang tergabung ke dalam Grup F bersama Hong Kong, Vietnam, dan Timor Leste sebagai lawan tanding. Sebanyak 30 menjalani TC ke Surabaya. Namun, Shin Tae-yong mengerucutkan jumlah pemain menjadi 23 orang untuk mengikuti laga kualifikasi.

BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Timor Leste: Menang Berapa Gol Garuda Nusantara?

Sebagai tuan rumah, Timnas Indonesia mempunyai kesempatan untuk menunjukkan performa terbaik mereka agar dapat menjadi juara pada pertandingan ini. Indonesia akan memulai pertandingan perdananya pada 14 September 2022.

Skuad Garuda Nusantara akan menghadapi Timor Leste sebagai lawan pertamanya. Kemudian Indonesia akan lanjut melawan Hong Kong pada 16 September 2022. Lalu, melawan Vietnam pada 18 September 2022.

Untuk menghasilkan performa terbaik, Shin Tae-yong menggeber kemampuan para pemain, baik pergerakan pemain, alur bola, taktik, hingga kemampuan mencetak gol.

Keikutsertaan Indonesia di ajang Piala Asia U-20 telah dimulai sejak masa-masa awal turnamen itu bernama Kejuaraan Remaja AFC. Pada tahun 1960, Indonesia mampu menempati peringkat keempat, setelah kalah dari Jepang. Sementara Korea Selatan menjadi juara, disusul Malaya (Malaysia) di tempat kedua.

BACA JUGA: Prediksi Skor Timnas Indonesia U-20 vs Timor Leste Versi Netizen

Di tahun berikutnya, Indonesia mengukir sejarah manis, tepatnya pada penyelenggaraan Piala Asia tahun 1961. Saat itu, Timnas Indonesia yang dipimpin oleh Abdul Wahab Djojohadikoesoemo tergabung dalam Grup A bersama Korea Selatan, Vietnam, Singapura, dan Jepang.

Indonesia mengerahkan 18 pemain terbaiknya yang terdiri dari Hardi Purnomo, Faisal Jusuf, Sonny Sandra, Idris Mappakaja, Rasjid Dahlan, Ipong Silalahi, Willem Souw, Djumadio, Andjiek Alinurdin, dan Bob Hippy. Kemudian ada Kuswanadji, Pirngadi, Suwardjo, M Bogor, Saptono, Hussein, Suparno, dan Agam. Pertandingan tersebut berlangsung dari 10-20 April 1961 di Bangkok, Thailand.

Pada laga penyisihan, Indonesia yang dilatih Toni Pogacnik dan Djamiat Dalhar ini berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 2-0 dan menang atas Jepang dengan skor 2-1. Kemudian, Indonesia juga berhasil keluar dengan hasil imbang pada pertandingan melawan Korea Selatan dengan skor 2-2, sementara melawan Singapura menghasilkan skor 1-1. Kemenangan itu membawa Indonesia ke laga final Piala Asia.

Di sisi lain, Myanmar juga berhasil menjadi juara pada pertandingan klasifikasi di Grup B. Kemenangan tersebut membuat kedua negara pemenang, yaitu Indonesia dan Myanmar bertemu pada pertandingan final.

Pertandingan final yang berjalan selama 2x45 menit tersebut berakhir seri. Laga antara Indonesia dengan Myanmar saat itu hanya menghasilkan skor kacamata alias 0-0.



Berdasarkan hasil tersebut, Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej memutuskan untuk menghadirkan dua pemenang. Saat itu, pertandingan bola belum mengenal perpanjangan waktu, sehingga gelar juara pun diberikan kepada Indonesia dan Myanmar. Hasil akhir menyatakan bahwa Indonesia menjadi juara pada Grup A, sedangkan Myanmar menjadi juara pada Grup B.

Di tahun yang sama, skuad asuhan Toni Pogacnik juga menorehkan prestasi di dua kejuaraan lainnya. Dia membawa para penggawa Timnas Indonesia menjadi juara pada Pestabola Merdeka 1961 di Malaysia.

Indonesia berhasil menang seusai mengalahkan Malaysia dengan skor 2-1 di babak final. Timnas Indonesia juga berhasil keluar sebagai juara pada turnamen Aga Khan Gold Cup 1961 yang diadakan di Bangladesh.

Saat itu, Timnas Indonesia pesta gol karena berhasil membobol gawang lawan dengan skor 5-0 di pertandingan final. Hasil akhir ini membawa Indonesia meraih kemenangan telak atas Pakistan.

Tahun 1961 menjadi masa emas bagi dunia sepak bola Indonesia. Di bawah asuhan pelatih asal Kroasia, Toni Pogacnik, Indonesia menorehkan beragam prestasi yang luar biasa dan dikenang hingga kini. Sayangnya, Indonesia tidak bisa mempertahankan gelar juara Piala Asia di tahun berikutnya.

Pada Piala Asia 1962, Indonesia hanya mampu mencatatkan prestasi di tempat ketiga usai mengalahkan Malaysia. Indonesia yang merupakan runner-up dalam Grup A bersaing memperebutkan posisi ketiga dengan Timnas Malaysia yang menjadi runner-up Grup B. Hasil akhir menyatakan Indonesia sebagai pemenang usai mengalahkan Malaysia dengan skor 3-0.

Posisi Indonesia selanjutnya terbilang cukup baik, karena mampu meraih posisi runner-up di ajang Piala Asia tahun 1967 yang digelar di Thailand. Tahun 1970, Indonesia kembali berada di tempat kedua di turnamen Piala Asia U-20. Sejak saat itu hingga sekarang, Indonesia belum lagi mampu merebut tempat di pertandingan Piala Asia.

Akankah Shin Tae-yong mampu membawa Timnas Indonesia asuhannya untuk mengulang prestasi emas di ajang Piala Asia 1961? Semoga saja. Baca pembahasan mengenai Timnas Indonesia U-19 selengkapnya di Sportstars.id melalui link berikut https://www.sportstars.id/tag/timnas-indonesia-u-19
(yov)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2517 seconds (0.1#10.140)