Peluang Indonesia Naturalisasi Ivar Jenner dan Justin Hubner Tipis

JAKARTA - Komite Eksekutif PSSI , Hasani Abdulgani menyebut bahwa kemungkinan PSSI untuk menggaet pemain naturalisasi untuk Timnas Indonesia U-19 sangat tipis. Intervensi orang tua menjadi penyebab Ivar Jenner dan Justin Hubner kecil kemungkinan bergabung dengan skuad Garuda Nusantara.

Jenner dan Hubner menjadi target PSSI untuk menjadi pemain naturalisasi Timnas Indonesia U-19. Mereka berdua direncanakan tampil membela tim Merah Putih di Piala Dunia U-20 2023 mendatang.

Namun demikian, Hasani mengatakan bahwa proses naturalisasi pemain muda jauh lebih sulit ketimbang naturalisasi pemain senior. Penyebab utamanya adalah intervensi orang tua.

BACA JUGA: Pemain Curacao Conditioning Lapangan Stadion GBLA Jelang Lawan Timnas Indonesia

Hasani berkaca dari pengalamannya ketika melakukan pendekatan kepada Mees Hilgers dan Kevin Diks. Menurut Hasani, orang tua mereka ragu dan khawatir jika putranya melepas paspor negaranya.

Sementara proses naturalisasi tiga pemain untuk Timnas Indonesia senior tidak ada campur tangan orang tua. Jord Amat, Sandy Walsh dan Pattynama bebas memilih warga negara karena sudah dewasa.

"Pengalmaan saya kemarin, tiga ini (Amat, Walsh, dan Pattynama,) tidak ada campur orang tua, artinya diputuskan oleh pemain tersebut sendiri untuk dinyatakan mau jadi WNI atau tidak," kata Hasani dikutip dari Youtube Bola Bung Binder, Jumat (23/9/2022).

BACA JUGA: 3 Pemain Naturalisasi yang Direkomendasikan Shin Tae-yong, 2 Segera Berpaspor Indonesia

"Sedangkan anakp-anak yang U-20 kan rata rata masih 18, pengalamn saya kemarin orang tuanya ikut terlibat, saya gak yakin nih orang tuanya ikhlas gak kalo anaknya kehilangan paspor, karena mereka kan berkarier di Eropa. Ini teman-teman di federasi lagi coba pendekatannya, mudah mudahan mulus, dari pengalaman saya ini tidak mudah," sambungnya lagi.

Hasani merasa bahwa proses naturalisasi Jenner dan Hubner akan berjalan tidak mudah. Dirinya bahkan memiliki perasaan tidak enak, karena koleganya di Belanda mengatakan bahwa meyakinkan orang tua pemain yang masih berusia muda amat sulit.



"Rata rata mau, tetapi setelah lihat persyaratannya, mereka khwawatir, kasusnya kaya Mees Hilgers dan Kevin Diks ini, mudah mudahan mulus, tapi feeling saya gak bagus, berat karena ada keterlibatan orang tuanya," tuturnya.

"Teman saya yang ngurus ke Belanda gak tau nih sukses apa nggak, tapi temen saya di Belanda itu agak ngeluh juga, waduh susah juga ini orang tuanya ini, ya kita gak bisa paksa lah," pungkasnya.