Indonesia Terancam Sanksi FIFA Akibat Tewasnya Suporter saat Kerusuhan Sepak Bola Arema FC vs Persebaya
loading...
A
A
A
MALANG - Indonesia terancam mendapat sanksi FIFA setelah kerusuhan berdarah usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada lanjutan Liga 1 2022/2022, Sabtu (1/10/2022). Sejumlah regulasi dilanggar saat insiden itu.
Kerusuhan pecah setelah Arema FC selaku tuan rumah menderita kekalahan 2-3 dari musuh bebuyutannya itu di Stadion Kanjuruhan, Malang. Seketika ratusan suporter atau Aremania tumpah ruah ke lapangan.
Situasi makin kacau saat para suporter itu bentrok dengan pihak kepolisian yang mencoba membuyarkan. Aksi baku hantam antara pihak kepolisian dan suporter pun tak terelakkan.
Keadaan kian mencekam ketika pihak kepilisian mulai menembakkan gas air mata ke salah satu sisi tribun. Dikabarkan dari situ, banyak suporter yang terinjak-injak hingga kehabisan nafas.
Akhirnya, menurut laporan terbaru hingga Minggu (2/10/2022) pukul 06.00 WIB, peristiwa ini menewaskan hingga 129 orang. Sementara sekitar 180 lagi masih dalam perawatan di sejumlah rumah sakit.
Dilaporkan sedikitnya 34 orang meninggal di stadion. Sebagian ada yang menghembuskan nafas terakhirnya ketika di ambulans saat masih dalam perjalanan. Selebihnya ketika sudah berada di rumah sakit.
Ini merupakan insiden “berdarah” terparah yang dialami Indonesia dalam satu tahun terakhir. Terlebih banyak peraturan yang dilanggar dalam insiden itu.
Sejauh ini belum ada konfirmasi apakah akan ada sanksi akibat pelanggaran ini atau tidak, termasuk jika ada, dalam bentuk apa sanksi itu.
Tapi yang pasti banyak yang mengkhawatirkan Indonesia terancam batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 mendatang.
Lihat Juga: PT LIB Terima Klarifikasi Persib Imbas Kerusuhan Suporter, Ferry Paulus: Sanksi di Tangan Komdis PSSI
Kerusuhan pecah setelah Arema FC selaku tuan rumah menderita kekalahan 2-3 dari musuh bebuyutannya itu di Stadion Kanjuruhan, Malang. Seketika ratusan suporter atau Aremania tumpah ruah ke lapangan.
Situasi makin kacau saat para suporter itu bentrok dengan pihak kepolisian yang mencoba membuyarkan. Aksi baku hantam antara pihak kepolisian dan suporter pun tak terelakkan.
Keadaan kian mencekam ketika pihak kepilisian mulai menembakkan gas air mata ke salah satu sisi tribun. Dikabarkan dari situ, banyak suporter yang terinjak-injak hingga kehabisan nafas.
Akhirnya, menurut laporan terbaru hingga Minggu (2/10/2022) pukul 06.00 WIB, peristiwa ini menewaskan hingga 129 orang. Sementara sekitar 180 lagi masih dalam perawatan di sejumlah rumah sakit.
Dilaporkan sedikitnya 34 orang meninggal di stadion. Sebagian ada yang menghembuskan nafas terakhirnya ketika di ambulans saat masih dalam perjalanan. Selebihnya ketika sudah berada di rumah sakit.
Ini merupakan insiden “berdarah” terparah yang dialami Indonesia dalam satu tahun terakhir. Terlebih banyak peraturan yang dilanggar dalam insiden itu.
Sejauh ini belum ada konfirmasi apakah akan ada sanksi akibat pelanggaran ini atau tidak, termasuk jika ada, dalam bentuk apa sanksi itu.
Tapi yang pasti banyak yang mengkhawatirkan Indonesia terancam batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 mendatang.
Lihat Juga: PT LIB Terima Klarifikasi Persib Imbas Kerusuhan Suporter, Ferry Paulus: Sanksi di Tangan Komdis PSSI
(mirz)