Ketum PSSI Minta Maaf Atas Tragedi Kanjuruhan, Netizen: Mundur adalah Ksatria!

Minggu, 02 Oktober 2022 - 14:10 WIB
loading...
Ketum PSSI Minta Maaf...
Ketum PSSI Minta Maaf Tragedi Kanjuruhan, Netizen: Mundur adalah Ksatria!/@mochammadiriawan84
A A A
Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan dituntut mundur oleh penggemar sepak bola sebagai tanggung jawab terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 153 orang. Netizen sepak bola Indonesia terang-terangan meminta Iriawan mundur dari kursi ketua umum PSSI setelah terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 153 orang hingga berubah menjadi tragedi sepak bola kelam kedua sepanjang sejarah.



Desakan mundur disuarakan netizen sepak bola Tanah Air merespons permintaan maaf Iriawan di instagramnya. Dalam akun instagramnya @mochammadiriawan84, dia menulis Turut berduka cita yang mendalam atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Semoga almarhum dan almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.''

''Saya beserta PSSI meminta maaf kepada korban dan sangat menyesalkan insiden ini bisa terjadi. Saya dan tim PSSI sedang menuju ke Malang untuk menemukan gambaran utuh terkait insiden ini.''

Permintaan maaf Iriawan mendapat respons keras dari netizen sepak bola Indonesia. Penggemar sepak bola menuliskan di akun @keirakhadia,'' Mundur adalah ksatria.''

Salah seorang penggemar lainnya menimpali di akun @asyla.junera, ''Hanya minta maaaf? Udah ini pasti pssi mau ngapain mau ngasih sanksi ajaaaa.''

Penggemar sepak bola @nofian_alakedarnye,''Elo juga harus tanggung jawab''

Suara suporter yang mendesak Iriawan mundur juga disuarakan akun iyoez22,'' Mundur jg gpp koq pak.''berdesak

Tragedi Kanjuruhan pecah usai Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Kekalahan Arema FC 2-3 dari Persebaya memicu kekecewaan suporter Aremania yang turun masuk ke lapangan usai pertandingan.



Kerusuhan itu akhirnya berubah menjadi tragedi Kanjuruhan ketika polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton. Tindakan polisi yang menembakkan gas air mata itu membuat suporter semburat menyelamatkan diri dengan berebut keluar dari stadion Kanjuruhan.

Dalam kondisi panik akibat mata pedih dan sesak napas terkena asap gas air mata, suporter berdesakan keluar stadion. Akibat berdesakan, terinjak-injak membuat suporter kehabisan napas. Jumlah awal korban meninggal awalnya 127 orang hingga terus bertambah menjadi 153 orang. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah mengingat banyak korban yang dirawat di rumah sakit.
(aww)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1241 seconds (0.1#10.140)