PSSI-FIFA Gelar Fun Football, Akmal Marhali: Tidak Ada Sense of Crisis, Malah Senang-Senang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengurus PSSI dan Presiden FIFA Gianni Infantino menggelar fun football di Stadion Madya, Senayan Jakarta, Selasa (18/10/2022). Kegiatan itu rangkaian kunjungan Infantino ke Indonesia.
Alih-alih mendapat simpati, kegiatan itu justru menuai kritikan tajam. Bahkan, publik sepak bola tanah air menyayangkan kegiatan yang seharusnya tidak dilakukan di tengah duka tragedi Kanjuruhan .
Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali turut memberikan kritikan keras terhadap kegiatan itu. Lantaran, dinilai tidak tepat kegiatan itu dilakukan.
"Sangat disayangkan. Itu kampanye yang salah dilakukan PSSI dan FIFA. Kegiatan itu tidak ada sense of crisis, tidak empati dan simpati," kata Akmal Marhali kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Rabu (19/10/2022).
Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) itu mengatakan kisah memilukan tragedi Kanjuruhan belum usai. Pasalnya, bertambah korban jiwa satu orang lagi yang menjadi korban jiwa mencapai 133 orang.
"PSSI dan FIFA malah bersenang-senang. Seharusnya PSSI membuat kegiatan charity game atau donasi," ujarnya.
Akmal Marhali mengatakan PSSI memang kerap kali blunder yang membuatnya kian tidak menapat respek di mata masyarakat Indonesia. Hal itu sebagai tanda PSSI sangat lemah dalam hal komunikasi jajaran pengurus PSSI.
"PSSI tidak bisa mengambil hati masyarakat. Masyarakat menjadi tak suka dan kerap sudutkan PSSI," katanya.
Alih-alih mendapat simpati, kegiatan itu justru menuai kritikan tajam. Bahkan, publik sepak bola tanah air menyayangkan kegiatan yang seharusnya tidak dilakukan di tengah duka tragedi Kanjuruhan .
Baca Juga
Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali turut memberikan kritikan keras terhadap kegiatan itu. Lantaran, dinilai tidak tepat kegiatan itu dilakukan.
"Sangat disayangkan. Itu kampanye yang salah dilakukan PSSI dan FIFA. Kegiatan itu tidak ada sense of crisis, tidak empati dan simpati," kata Akmal Marhali kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Rabu (19/10/2022).
Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) itu mengatakan kisah memilukan tragedi Kanjuruhan belum usai. Pasalnya, bertambah korban jiwa satu orang lagi yang menjadi korban jiwa mencapai 133 orang.
"PSSI dan FIFA malah bersenang-senang. Seharusnya PSSI membuat kegiatan charity game atau donasi," ujarnya.
Akmal Marhali mengatakan PSSI memang kerap kali blunder yang membuatnya kian tidak menapat respek di mata masyarakat Indonesia. Hal itu sebagai tanda PSSI sangat lemah dalam hal komunikasi jajaran pengurus PSSI.
"PSSI tidak bisa mengambil hati masyarakat. Masyarakat menjadi tak suka dan kerap sudutkan PSSI," katanya.
(sha)