Arema FC Janjikan Beasiswa untuk Korban Yatim Piatu Tragedi Kanjuruhan
loading...
A
A
A
MALANG - Presiden Arema FC , Gilang Widya Permana, mengatakan manajemen klub Singo Edan akan memberi beasiswa kepada korban yatim piatu yang ditinggal wafat orang tuanya saat tragedi Kanjuruhan.
Sampai hari ini, korban jiwa terus bertambah sampai 134 orang. Teranyar, sosok pelajar SMK Reivano Dwi Afriyansyah meregang nyawa setelah dirawat selama 18 hari di rumah sakit Syaiful Anwar, Malang.
Posko crisis center yang bertempat di kantor Arema FC juga masih sibuk beroperasi. Gilang Widya Pramana menyebut bahwa selain melakukan penanganan kepada korban, manajemen klub juga membantu keluarga korban.
“Setelah menyelesaikan bantuan bagi seluruh korban baik yang meninggal, luka berat dan luka ringan, bahkan juga memberikan beasiswa kepada korban yatim piatu,” kata Gilang dikutip laman resmi klub, Minggu (23/10/2022).
Manajemen klub sebelumnya juga sudah menggelar sesi konsultasi bersama psikolog untuk para pemain dan ofisial Arema FC yang masih mengalami trauma. Diharapkan sesi tersebut bisa membuat para pemain dan tim pelatih bisa kembali melakukan kegiatan dengan normal.
“Selanjutnya kami membantu proses recovery fisik dan mental para pemain dan ofisial yang sangat terpukul efek tragedi Kanjuruhan, tidak ada satu pemain pun yang tidak terpukul atas kejadian ini, tetapi kami harus bangkit dan pulih,” tuturnya.
“Kami menginginkan tragedi ini menjadi yang terakhir dan menjadi bahan introspeksi para stakeholder sepak bola, baik federasi, klub maupun suporter, demi perbaikan sepak bola Indonesia,” pungkasnya.
Sampai hari ini, korban jiwa terus bertambah sampai 134 orang. Teranyar, sosok pelajar SMK Reivano Dwi Afriyansyah meregang nyawa setelah dirawat selama 18 hari di rumah sakit Syaiful Anwar, Malang.
Posko crisis center yang bertempat di kantor Arema FC juga masih sibuk beroperasi. Gilang Widya Pramana menyebut bahwa selain melakukan penanganan kepada korban, manajemen klub juga membantu keluarga korban.
“Setelah menyelesaikan bantuan bagi seluruh korban baik yang meninggal, luka berat dan luka ringan, bahkan juga memberikan beasiswa kepada korban yatim piatu,” kata Gilang dikutip laman resmi klub, Minggu (23/10/2022).
Manajemen klub sebelumnya juga sudah menggelar sesi konsultasi bersama psikolog untuk para pemain dan ofisial Arema FC yang masih mengalami trauma. Diharapkan sesi tersebut bisa membuat para pemain dan tim pelatih bisa kembali melakukan kegiatan dengan normal.
“Selanjutnya kami membantu proses recovery fisik dan mental para pemain dan ofisial yang sangat terpukul efek tragedi Kanjuruhan, tidak ada satu pemain pun yang tidak terpukul atas kejadian ini, tetapi kami harus bangkit dan pulih,” tuturnya.
“Kami menginginkan tragedi ini menjadi yang terakhir dan menjadi bahan introspeksi para stakeholder sepak bola, baik federasi, klub maupun suporter, demi perbaikan sepak bola Indonesia,” pungkasnya.
(sto)