Inter Milan Kubur Asa Perebutan Scudetto Serie A
loading...
A
A
A
MILAN - Awalnya, Inter Milan masuk dalam perburuan scudetto. Tapi, sebelum Kompetisi Seri A berakhir, mereka justru sudah memberikan karpet mulus kepada Juventus dalam perebutan gelar juara musim ini.
Inter memang harus mengucapkan selamat tinggal kepada scudetto lebih cepat dari bayangan pendukung dan analisis Seri A. Peluang tim berjuluk I Nerazzurri tersebut menipis seusai takluk 1-2 dari Bologna di Giuseppe Meazza, Minggu (5/7).
Kekalahan membuat Inter semakin tertinggal jauh. Samir Handanovic dkk berjarak 11 poin dengan sang pemuncak klasemen sementara Seri A Juventus (75 poin). Bukan hanya itu, Inter rawan tergeser dari urutan ketiga lantaran hanya terpisah satu poin dari Atalanta yang berada di urutan keempat (63 poin).
Terganggunya stabilitas Inter seolah membuat perjuangan mereka membangun kekuatan tim belum menunjukkan perkembangan apa pun. Guna meraih scudetto pertamanya sejak musim 2009/2010, Inter yang dimiliki Suning Holdings Group tersebut telah melakukan perombakan besar-besaran musim panas lalu.
Mereka mendatangkan pelatih sang juara Antonio Conte dan menggelontorkan dana besar untuk memboyong pemain di dua jendela transfer, yakni Matteo Politano (20 juta euro), Eddie Salcedo (8 juta euro), Gabriel Brazao (6,5 juta euro), Valentino Lazaro (22 juta euro), Lucien Aguome (4,5 juta euro), Andre Radu (12 juta euro), Romelu Lukaku (65 juta euro), Ashley Young (1,5 juta euro), Christian Eriksen (20 juta euro), dan Martin Satriano (dirahasiakan). (Baca: UMKM Jadi Kekuatan Kebangkitan Ekonomi di Jawa Tengah)
Inter juga mendapatkan Diego Godin secara gratis dan meminjam Alexis Sanchez. Namun, semua itu belum cukup membuat Inter konsisten musim ini. Mereka sudah tersingkir di fase grup Liga Champions. Di Seri A, mereka baru mengemas 19 kemenangan, 7 imbang, dan mengalami 4 kekalahan.
Puncaknya jelas kekalahan dari Bologna. Inter membuka keunggulan melalui Romelu Lukaku (22). Mereka sempat di atas angin setelah Bologna kehilangan Roberto Soriano yang terkena kartu merah (57). Tapi, Bologna justru menyamakan kedudukan melalui Musa Juwara (74).
Jumlah pemain menjadi imbang setelah bek Inter Alessandro Bastoni mendapatkan kartu merah (77). Mental Inter semakin jatuh setelah penalti Lautaro Martinez gagal. Hal itu dimanfaatkan Bologna membalikkan keadaan sekaligus memenangkan pertandingan berkat gol Musa Barrow (80).
Hasil buruk menimbulkan kekecewaan mendalam bagi seluruh anggota tim. Seusai pertandingan, skuad dan Direktur Giuseppe Marotta mengadakan pembicaraan di ruang ganti selama satu jam. Conte mengaku sulit memercayai apa yang terjadi dengan Inter saat ini.
Dia mengatakan Inter melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan serta tidak mampu menambah gol ketika unggul jumlah pemain. Conte menganggap itu kerap terjadi sejak awal musim maupun saat kompetisi bergulir kembali, Juni lalu. “Kita semua harus mengambil bagian dari tanggung jawab kita. Pertama, saya sebagai pelatih, kemudian para pemain yang berada di lapangan,” kata Conte, dilansir football-italia.net.
Inter memang harus mengucapkan selamat tinggal kepada scudetto lebih cepat dari bayangan pendukung dan analisis Seri A. Peluang tim berjuluk I Nerazzurri tersebut menipis seusai takluk 1-2 dari Bologna di Giuseppe Meazza, Minggu (5/7).
Kekalahan membuat Inter semakin tertinggal jauh. Samir Handanovic dkk berjarak 11 poin dengan sang pemuncak klasemen sementara Seri A Juventus (75 poin). Bukan hanya itu, Inter rawan tergeser dari urutan ketiga lantaran hanya terpisah satu poin dari Atalanta yang berada di urutan keempat (63 poin).
Terganggunya stabilitas Inter seolah membuat perjuangan mereka membangun kekuatan tim belum menunjukkan perkembangan apa pun. Guna meraih scudetto pertamanya sejak musim 2009/2010, Inter yang dimiliki Suning Holdings Group tersebut telah melakukan perombakan besar-besaran musim panas lalu.
Mereka mendatangkan pelatih sang juara Antonio Conte dan menggelontorkan dana besar untuk memboyong pemain di dua jendela transfer, yakni Matteo Politano (20 juta euro), Eddie Salcedo (8 juta euro), Gabriel Brazao (6,5 juta euro), Valentino Lazaro (22 juta euro), Lucien Aguome (4,5 juta euro), Andre Radu (12 juta euro), Romelu Lukaku (65 juta euro), Ashley Young (1,5 juta euro), Christian Eriksen (20 juta euro), dan Martin Satriano (dirahasiakan). (Baca: UMKM Jadi Kekuatan Kebangkitan Ekonomi di Jawa Tengah)
Inter juga mendapatkan Diego Godin secara gratis dan meminjam Alexis Sanchez. Namun, semua itu belum cukup membuat Inter konsisten musim ini. Mereka sudah tersingkir di fase grup Liga Champions. Di Seri A, mereka baru mengemas 19 kemenangan, 7 imbang, dan mengalami 4 kekalahan.
Puncaknya jelas kekalahan dari Bologna. Inter membuka keunggulan melalui Romelu Lukaku (22). Mereka sempat di atas angin setelah Bologna kehilangan Roberto Soriano yang terkena kartu merah (57). Tapi, Bologna justru menyamakan kedudukan melalui Musa Juwara (74).
Jumlah pemain menjadi imbang setelah bek Inter Alessandro Bastoni mendapatkan kartu merah (77). Mental Inter semakin jatuh setelah penalti Lautaro Martinez gagal. Hal itu dimanfaatkan Bologna membalikkan keadaan sekaligus memenangkan pertandingan berkat gol Musa Barrow (80).
Hasil buruk menimbulkan kekecewaan mendalam bagi seluruh anggota tim. Seusai pertandingan, skuad dan Direktur Giuseppe Marotta mengadakan pembicaraan di ruang ganti selama satu jam. Conte mengaku sulit memercayai apa yang terjadi dengan Inter saat ini.
Dia mengatakan Inter melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan serta tidak mampu menambah gol ketika unggul jumlah pemain. Conte menganggap itu kerap terjadi sejak awal musim maupun saat kompetisi bergulir kembali, Juni lalu. “Kita semua harus mengambil bagian dari tanggung jawab kita. Pertama, saya sebagai pelatih, kemudian para pemain yang berada di lapangan,” kata Conte, dilansir football-italia.net.