Inter Milan Kubur Asa Perebutan Scudetto Serie A

Selasa, 07 Juli 2020 - 10:34 WIB
loading...
Inter Milan Kubur Asa Perebutan Scudetto Serie A
Inter memang harus mengucapkan selamat tinggal kepada scudetto lebih cepat dari bayangan pendukung dan analisis Seri A. Peluang tim berjuluk I Nerazzurri tersebut menipis seusai takluk 1-2 dari Bologna di Giuseppe Meazza, Minggu (5/7/2020). Foto/AP Photo
A A A
MILAN - Awalnya, Inter Milan masuk dalam perburuan scudetto. Tapi, sebelum Kompetisi Seri A berakhir, mereka justru sudah memberikan karpet mulus kepada Juventus dalam perebutan gelar juara musim ini.

Inter memang harus mengucapkan selamat tinggal kepada scudetto lebih cepat dari bayangan pendukung dan analisis Seri A. Peluang tim berjuluk I Nerazzurri tersebut menipis seusai takluk 1-2 dari Bologna di Giuseppe Meazza, Minggu (5/7).

Kekalahan membuat Inter semakin tertinggal jauh. Samir Handanovic dkk berjarak 11 poin dengan sang pemuncak klasemen sementara Seri A Juventus (75 poin). Bukan hanya itu, Inter rawan tergeser dari urutan ketiga lantaran hanya terpisah satu poin dari Atalanta yang berada di urutan keempat (63 poin).

Terganggunya stabilitas Inter seolah membuat perjuangan mereka membangun kekuatan tim belum menunjukkan perkembangan apa pun. Guna meraih scudetto pertamanya sejak musim 2009/2010, Inter yang dimiliki Suning Holdings Group tersebut telah melakukan perombakan besar-besaran musim panas lalu.

Mereka mendatangkan pelatih sang juara Antonio Conte dan menggelontorkan dana besar untuk memboyong pemain di dua jendela transfer, yakni Matteo Politano (20 juta euro), Eddie Salcedo (8 juta euro), Gabriel Brazao (6,5 juta euro), Valentino Lazaro (22 juta euro), Lucien Aguome (4,5 juta euro), Andre Radu (12 juta euro), Romelu Lukaku (65 juta euro), Ashley Young (1,5 juta euro), Christian Eriksen (20 juta euro), dan Martin Satriano (dirahasiakan). (Baca: UMKM Jadi Kekuatan Kebangkitan Ekonomi di Jawa Tengah)

Inter juga mendapatkan Diego Godin secara gratis dan meminjam Alexis Sanchez. Namun, semua itu belum cukup membuat Inter konsisten musim ini. Mereka sudah tersingkir di fase grup Liga Champions. Di Seri A, mereka baru mengemas 19 kemenangan, 7 imbang, dan mengalami 4 kekalahan.

Puncaknya jelas kekalahan dari Bologna. Inter membuka keunggulan melalui Romelu Lukaku (22). Mereka sempat di atas angin setelah Bologna kehilangan Roberto Soriano yang terkena kartu merah (57). Tapi, Bologna justru menyamakan kedudukan melalui Musa Juwara (74).

Jumlah pemain menjadi imbang setelah bek Inter Alessandro Bastoni mendapatkan kartu merah (77). Mental Inter semakin jatuh setelah penalti Lautaro Martinez gagal. Hal itu dimanfaatkan Bologna membalikkan keadaan sekaligus memenangkan pertandingan berkat gol Musa Barrow (80).

Hasil buruk menimbulkan kekecewaan mendalam bagi seluruh anggota tim. Seusai pertandingan, skuad dan Direktur Giuseppe Marotta mengadakan pembicaraan di ruang ganti selama satu jam. Conte mengaku sulit memercayai apa yang terjadi dengan Inter saat ini.

Dia mengatakan Inter melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan serta tidak mampu menambah gol ketika unggul jumlah pemain. Conte menganggap itu kerap terjadi sejak awal musim maupun saat kompetisi bergulir kembali, Juni lalu. “Kita semua harus mengambil bagian dari tanggung jawab kita. Pertama, saya sebagai pelatih, kemudian para pemain yang berada di lapangan,” kata Conte, dilansir football-italia.net.

Dia mengaku sulit menjelaskan mengapa memiliki banyak masalah ketika kami masih di depan dan bermain melawan 10 pemain. “Seharusnya Anda tidak mengambil risiko ketika Anda masih memegang kendali. Kami berada dalam kendali penuh,” tandas Conte. (Baca juga: AC Milan Belum terkalahkan Sejak Virus Corona Mewabah)

Menyadari masalah psikologis yang menjadi penyebab utama, Conte mengungkapkan dia dan seluruh anggota tim harus bertanya kepada diri sendiri apakah mereka semua layak mengenakan seragam Inter. Mengenai scudetto, mantan pelatih Bari, Juventus, Italia, dan Chelsea tersebut tidak mau muluk-muluk. Dia mengindikasikan Inter bakal memaksimalkan delapan pertandingan sisa untuk meraih tiket Liga Champions musim depan dan berjuang di babak 16 besar Liga Europa.

I Nerazzurri mencanangkan kebangkitan saat menghadapi Hellas Verona, Jumat (10/7). “Setelah menghadiahkan permainan seperti ini dan juga hasil imbang dengan Sassuolo, semuanya menjadi sulit. Kami harus mengamankan tempat Liga Champions sesegera mungkin dan mencoba melakukan lebih sedikit kesalahan,” tandas Conte.

Terpelesetnya Inter jelas seperti menjadi karpet mulus Juventus mempertahankan gelar sekaligus meraih scudetto kesembilannya secara beruntun. La Vecchia Signora terus memburu kemenangan terutama saat bertandang ke San Siro, markas AC Milan, dini hari nanti. (Baca juga: Gattuso Berang, Gagal Menang Peluang Napoli ke Liga Champion Tipis)

Juve berada dalam kepercayaan diri tinggi berbekal empat kemenangan beruntun di empat pertandingan Seri A termasuk saat menghajar Torino 4-1, Sabtu (4/7/2020). Namun, Pelatih Maurizio Sarri harus memutar otak karena Paulo Dybala dan Matthijs de Ligt absen karena suspensi.

Berita baiknya, Alex Sandro dan Giorgio Chiellini telah kembali berlatih, Minggu (5/7/2020). Karena itu, Sarri optimistis Juve bakal menampilkan permainan terbaik demi meraih kemenangan sekaligus melebarkan jarak dengan SS Lazio (68 poin).

Di lini depan, Gonzalo Higuain akan menjadi ujung tombak dengan dukungan Federico Bernardeschi dan Cristiano Ronaldo (CR7). CR7 bahkan berhasil mencetak gol free kick pertamanya bagi Juve ke gawang Torino, setelah melewati 43 kali percobaan di semua kompetisi.

Sarri berharap timnya menunjukkan kekuatan mental dan kematangan seperti saat mengalahkan Torino bila ingin mengalahkan Milan. Dia juga meminta Juve tidak cepat puas ketika unggul beberapa gol. “Kami tahu melawan Torino bukan pertandingan yang mudah. Tapi, kami unggul lebih awal dan menggandakan keunggulan kami dengan cepat. Kami agak kacau pada awal babak kedua. Tapi, ketika kelelahan mengaturnya, saat itulah kualitas kami muncul. Itu adalah pelajaran berharga,”papar Sarri

Imbauan agar tetap waspada memang harus dilakukan Juve. Milan juga sedang dalam grafik menanjak. I Rossoneri belum terkalahkan dalam empat pertandingan terakhir Seri A, termasuk saat mengalahkan salah satu kandidat scudetto SS Lazio 3-0, Sabtu (4/7/2020). (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sandar, Sapi Dilempar ke Laut)

Kemenangan atas Juve bukan sekadar memperbaiki rekor buruk mereka yang selalu kalah dalam tiga pertemuan terakhir Seri A, tapi juga menjaga kans Milan menuju kompetisi Eropa musim depan. Saat ini, Zlatan Ibrahimovic dkk hanya tertinggal dua poin dari Napoli yang berada di urutan kelima (48 poin).

“Kami tahu posisi kami di klasemen. Kami harus terus meningkat di level ini. Kami menghabiskan banyak energi saat melawan Lazio. Tapi, saya mendapat respons positif dari semua pemain dan itu membantu saya. Ini adalah pertandingan keempat kami musim ini melawan Juve, antara Seri A dan Coppa Italia. Juve telah berkembang pesat dalam beberapa pekan terakhir, begitu juga kami,” tandas Pelatih Milan Stefano Pioli. (Alimansyah)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1046 seconds (0.1#10.140)