Profil Justian Suhandinata, Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia

Sabtu, 05 November 2022 - 15:00 WIB
loading...
Profil Justian Suhandinata,  Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia
Indonesia berduka karena Justian Suhandinata meninggal dunia. Mediang merupakan sosok yang berdedikasi tinggi dalam bulu tangkis nasional maupun internasional. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Dunia bulu tangkis Indonesia berduka karena Justian Suhandinata meninggal dunia. Pasalnya, mediang merupakan sosok yang berdedikasi tinggi dalam bulu tangkis nasional maupun internasional.



Justian menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Bumrungrad, Bangkok, Thailand, Jumat (4/11/2022) malam WIB. Sebelumnya dia sempat mendapatkan perawatan tulang belakang akibat terjatuh.

Sempat pulih dan bisa kembali berjalan, Justian terkena serangan stroke pada 5 Oktober 2022. Dia menjalani perawatan kembali, tetapi nyawanya tak tertolong.

Justian lahir di Bandung 20 November 1946, meninggal pada usia 76 tahun. Dia meninggalkan seorang istri, Poppy Tumengko yang merupakan mantan pemain Tim Uber Indonesia 1969 dan 1972, serta empat orang anak dan tujuh cucu.

Hingga akhir hayatnya, Justian menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) PB Tangkas Jakarta. Bersama PB Tangkas Jakarta, ia berhasil melahirkan atlet-atlet bulutangkis berbakat seperti Ricky Soebagdja/Rexy hingga Jonatan Christie.

Sementara di level internasional, Justian merupakan inisiator dari Kejuaran Dunia Bulutangkis Junior Perorangan. Turnamen tersebut merupakan cikal bakal dari Bulutangkis Dunia Junior Bimantara (BWJBI) Jakarta pada 1986.

Sejak 1993, ajang tersebut menjadi event resmi BWF yang terus diselenggarakan setiap tahunnya hingga saat ini. Dedikasinya kepada dunia bulutangkis membuat Justian memperoleh penghargaan Honorary Life Vice President dari BWF.

Penghargaan itu terasa sangat istimewa untuk Bumi Pertiwi. Pasalnya, Justian menjadi satu-satunya warga Indonesia yang pernah mendapatkan penghargaan tersebut.

Justian sempat berkarir sebagai atlet bulu tangkis Indonesia dan masuk kedalam tim bayangan Piala Thomas 1967. Namun, bakatnya lebih menonjol di organisasi, sehingga membuatnya memilih pensiun sebagai atlet bulutangkis.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2151 seconds (0.1#10.140)