Piala Dunia 2022: Kalem Soal Pelanggaran HAM Pekerja Migran, Amnesti Internasional Kecam FIFA

Sabtu, 05 November 2022 - 16:02 WIB
loading...
Piala Dunia 2022: Kalem...
Isu dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap pekerja migran yang membangun infrastruktur di Piala Dunia Qatar 2022 kembali menjadi bahan pembicaraan / Foto: RCTI Plus
A A A
DOHA - Isu dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap pekerja migran yang membangun infrastruktur di Piala Dunia Qatar 2022 kembali menjadi bahan pembicaraan. Maklum saja, dari beberapa informasi menyebut jika banyak pekerja konstruksi yang meregang nyawa lantaran tuntutan jam kerja non stop di bawah cuaca panas.

Sejak terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, banyak pihak yang menentang. Pertama, mengenai jadwal turnamen yang dianggap berdekatan dengan liga yang dapat membuat pemain kelelahan.

Tapi yang paling menyita perhatian adalah pelanggaran HAM terhadap pekerja migran. Presiden FIFA Gianni Infantino pun angkat bicara soal banyaknya informasi negatif dari luar tentang Piala Dunia Qatar 2022.

BACA JUGA: Profil Justian Suhandinata, Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia

Infantino meminta publik untuk fokus pada sepak bola saja. Mengetahui hal itu, Steve Cockburn selaku Kepala Keadilan Ekonomi dan Sosial Amnesti Internasional mengatakan FIFA seharusnya serius menangani masalah dugaan pelanggaran HAM pekerja migran.

"Jika Gianni Infantino ingin dunia 'fokus pada sepak bola', ada solusi sederhana, FIFA bisa mulai menangani masalah HAM yang serius dari pada menyembunyikannya di bawah karpet," kata Cockburn dilansir Mirror, Sabtu (5/11/2022).

"Langkah pertama adalah komitmen publik untuk pembentukan dana kompensasi pekerja migran sebelum turnamen dimulai. Sungguh mengherankan mereka masih belum melakukannya,” sambungnya.

BACA JUGA: 4 Pemain Korea Selatan yang Merumput di Liga Eropa

Cockburn mengutuk tindakan FIFA yang sampai saat ini masih belum transparan soal hak para pekerja migran. Menurutnya, gelaran Piala Dunia 2022 lahir di atas penderitaan pekerja migran.

"Infantino benar untuk mengatakan bahwa ‘sepak bola tidak ada dalam ruang hampa’. Ratusan ribu pekerja telah menghadapi pelanggaran untuk membuat turnamen ini mungkin dan hak-hak mereka tidak dapat dilupakan atau diberhentikan. Mereka layak mendapatkan keadilan dan kompensasi, bukan kata-kata kosong, dan waktu hampir habis," imbuhnya.

(yov)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1410 seconds (0.1#10.140)