Kegilaan Ruang Ganti Argentina: Messi Telanjang Dada Nyanyikan Maradona

Kegilaan ruang ganti pemain Timnas Argentina Lionel Messi telanjang dada sambil menyanyikan Maradona saat merayakan kemenangan atas Meksiko. Di dalam pesta ruang ganti pemain, Lionel Messi memimpin bernyanyi lagu kemenangan Argentina yang mereferensikan Diego Maradona, dirinya dan Falklands.

Lionel Messi benar-benar melepaskan ketegangan yang sempat menderanya di bawah tekanan menang atas Meksiko. Setelah gol pembuka yang dicetaknya untuk membawa Argentina mengalahkan Meksiko dengan skor 2-0.



Dengan kiper Aston Villa Emi Martinez melompat-lompat di atas meja di tengah ruangan, Messi dan anggota skuad lainnya meneriakkan paduan suara nyanyian baru. Lagu, yang merujuk pada kekalahan dan kemenangan terbesar Argentina yang paling memilukan, dimulai dengan: "Saya lahir di Argentina, tanah Diego dan Lionel, anak-anak dari Malvinas yang tidak akan pernah saya lupakan."

Itu berakhir: ''Anak-anak, sekarang kita bersemangat lagi, saya ingin memenangkan yang ketiga, saya ingin menjadi juara dunia. Dan kita bisa melihat Diego, di surga menyemangati Lionel."

Kegembiraan di ruang ganti, yang dibagikan oleh Lautaro Martinez, Paulo Dybala dan bahkan pelatih Lionel Scaloni, menyimpulkan kelegaan seluruh skuad setelah kekalahan mengejutkan mereka dari Arab Saudi. Para pemain Scaloni dibuat marah oleh reaksi dari rumah, bahkan dengan Messi di garis tembak, dan dengan tekanan ekstra datang saat pertandingan hari Sabtu bertepatan dengan peringatan kedua kematian Maradona pada usia 60 tahun.

Namun pria kecil dari Rosario itu memberikannya saat dibutuhkan, memasukkan tendangan kaki kiri terobosannya ke sudut bawah gawang Guillermo Ochoa untuk menyamakan kedudukan dengan rival abadinya Cristiano Ronaldo dengan delapan gol Piala Dunia, total yang sama dicetak oleh Maradona.

''Hari-hari sejak kekalahan Saudi sangat lama bagi kami - kami sangat membutuhkan kesempatan untuk membalikkan keadaan,''tutur Messi.

''Kami semua tahu kami akan tersingkir jika kami tidak menang, tetapi sekarang ini menjadi beban di pundak kami, alasan untuk kegembiraan dan ketenangan pikiran karena semuanya tergantung pada kami lagi.”

Kegembiraan dan ketenangan pikiran itu dibuktikan dengan pesta pora pasca-pertandingan tetapi terlihat sangat berbeda sebelum Messi mencetak gol dengan 20 menit tersisa. Dia mengakui: “Babak pertama sulit karena seberapa banyak yang kami butuhkan untuk menang. Kami tidak dapat menemukan ruang dan tidak menggerakkan bola. Kami terlalu terburu-buru dan membuat terlalu banyak kesalahan. Kuncinya adalah tetap tenang.''