Wow! Ada Sentuhan Petani Indramayu di Stadion Piala Dunia 2022
loading...
A
A
A
DOHA - Ternyata ada sentuhan petani Indramayu di stadion-stadion Piala Dunia 2022. Adalah Saprudin Bastomi orang Indonesia yang berperan besar dalam mempersiapkan keindahan stadion-stadion di Qatar yang dipakai untuk pesta sepak bola empat tahunan ini.
Saprudin ditunjuk sebagai Landscape Project Manager untuk proyek Supreme Committee Nurseries and Trees Transplanting. Ini merupakan lembaga yang bertanggung jawab terhadap persiapan Piala Dunia 2022.
“Di proyek itu saya bertugas menyiapkan tanaman, baik pohon, bunga, hingga rumput untuk seluruh stadion yang dibangun untuk Piala Dunia 2022,” ujar Saprudin kepada MNC Portal Indonesia.
“Di antara yang saya bangun itu adalah Stadion Al Bayt di Al Khor, Al Janoub di Al Wakra, Ahmad Bin Ali di Al Rayyan, Education City di Qatar Foundation, Al Thumama, Stadion 974, dan Stadion Lusail,” dia memaparkan.
Bersama lembaganya, Saprudin bertanggung jawab dalam menumbuhkan rumput yang diperlukan untuk stadion, serta pepohonan yang akan mengisi ruang hijau di sekitarnya.
“Saya bertanggung jawab untuk operasional, produksi, dan pemeliharaan sekitar 16.000 pohon dan 679.000 semak, dan rumput yang mencakup area seluas 425.000 meter persegi, 80-an varietas pohon dan semak yang berbeda,” tuturnya.
Saprudin besar di Indramayu di keluarga petani. Sejak kecil, dia sering membantu orang tuanya memanen padi, jeruk, atau mencari rumput untuk pakan kambing.
Setelah lulus SMP dan SMA, dia berkuliah di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada jurusan Ilmu Tanah.
Lulus kuliah, Saprudin sempat bekerja di pabrik jamur champignon di Brebes. Baru pada awal 2009, dia mencoba peruntungan dengan melamar pekerjaan sebagai Landscape Engineer di Qatar.
Saprudin ditunjuk sebagai Landscape Project Manager untuk proyek Supreme Committee Nurseries and Trees Transplanting. Ini merupakan lembaga yang bertanggung jawab terhadap persiapan Piala Dunia 2022.
“Di proyek itu saya bertugas menyiapkan tanaman, baik pohon, bunga, hingga rumput untuk seluruh stadion yang dibangun untuk Piala Dunia 2022,” ujar Saprudin kepada MNC Portal Indonesia.
“Di antara yang saya bangun itu adalah Stadion Al Bayt di Al Khor, Al Janoub di Al Wakra, Ahmad Bin Ali di Al Rayyan, Education City di Qatar Foundation, Al Thumama, Stadion 974, dan Stadion Lusail,” dia memaparkan.
Bersama lembaganya, Saprudin bertanggung jawab dalam menumbuhkan rumput yang diperlukan untuk stadion, serta pepohonan yang akan mengisi ruang hijau di sekitarnya.
“Saya bertanggung jawab untuk operasional, produksi, dan pemeliharaan sekitar 16.000 pohon dan 679.000 semak, dan rumput yang mencakup area seluas 425.000 meter persegi, 80-an varietas pohon dan semak yang berbeda,” tuturnya.
Saprudin besar di Indramayu di keluarga petani. Sejak kecil, dia sering membantu orang tuanya memanen padi, jeruk, atau mencari rumput untuk pakan kambing.
Setelah lulus SMP dan SMA, dia berkuliah di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada jurusan Ilmu Tanah.
Lulus kuliah, Saprudin sempat bekerja di pabrik jamur champignon di Brebes. Baru pada awal 2009, dia mencoba peruntungan dengan melamar pekerjaan sebagai Landscape Engineer di Qatar.