Foto Mesut Oezil Simbol Perlawanan Atas Kemunafikan Timnas Jerman

Senin, 28 November 2022 - 14:25 WIB
loading...
Foto Mesut Oezil Simbol Perlawanan Atas Kemunafikan Timnas Jerman
Foto Mesut Oezil Simbol Perlawanan Atas Kemunafikan Timnas Jerman/The Sun
A A A
Foto Mesut Oezil tiba-tiba bertebaran di tribun penonton sebagai simbol perlawanan terhadap kemunafikan Timnas Jerman saat melawan Spanyol di Piala Dunia 2022. Fans terlihat memegang puluhan foto Mesut Oezil sambil menutup mulut dengan tangan saat pertandingan kedua Grup D Piala Dunia 2022.

Gol Niclas Fullkrug pada menit ke-83 membuat tim Jerman itu bermain imbang 1-1 secara dramatis dalam pertandingan penyisihan grup hari Minggu. Namun selama pertandingan, beberapa suporter terlihat berdiri sambil memegang foto mantan pemain Timnas Jerman Mesut Oezil.



Saat mereka mengarahkan gambar ke arah lapangan, banyak juga yang menutup tangan dengan mulut. Langkah tersebut merujuk pada para pemain Timnas Jerman yang melakukan gerakan yang sama sebelum kekalahan mengejutkan mereka di pertandingan pembukaan dari Jepang.

Anak buah Hansi Flick tidak diizinkan memakai ban lengan OneLove untuk mendukung komunitas LGBTQ. Dan dengan menutup mulut, mereka memprotes keputusan FIFA dengan menyindir bahwa mereka telah dibungkam untuk mengkritik tuan rumah Piala Dunia Qatar.

Namun para penggemar yang hadir melawan Spanyol tampaknya menyoroti kemunafikan yang dirasakan atas perlakuan Jerman terhadap Oezil, yang kini berusia 34 tahun. Oezil pensiun dari sepak bola internasional setelah Jerman tersingkir di Piala Dunia 2018, mengklaim bahwa dia dikambinghitamkan karena latar belakang Turki-nya.

Mantan pemain Arsenal yang kini berada di Istanbul Basaksehir itu juga dikritik di tanah airnya karena bertemu
dengan presiden kontroversial Turki Recep Tayyip Erdogan. Dan dalam pernyataan yang mencengangkan, dia berkata saat itu: ''Perlakuan yang saya terima dari DFB (Asosiasi Sepak Bola Jerman) dan banyak lainnya membuat saya tidak ingin lagi mengenakan kaus tim nasional Jerman. Saya merasa tidak diinginkan dan berpikir bahwa apa yang telah saya raih sejak debut internasional saya pada tahun 2009 telah dilupakan.''

''Saya tidak akan lagi bermain untuk Jerman di level internasional sementara saya memiliki perasaan rasis dan tidak hormat. Saya dulu memakai jersey Jerman dengan kebanggaan dan kegembiraan, tapi sekarang tidak.''

''Ketika pejabat tinggi DFB memperlakukan saya seperti yang mereka lakukan, tidak menghormati akar Turki saya dan dengan egois mengubah saya menjadi propaganda politik, maka sudah cukup.''

''Ini bukan alasan saya bermain sepak bola, dan saya tidak akan duduk dan tidak melakukan apa-apa. Rasisme seharusnya tidak pernah diterima.”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1094 seconds (0.1#10.140)