Dewan Tinju Indonesia Resmi Dibentuk
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dewan Tinju Indonesia (DTI) resmi dibentuk. Terbentuknya organisasi ini bertujuan untuk memajukan olahraga tinju di Tanah Air.
DTI atau biasa disebut Indonesia Boxing Council sejatinya dibentuk sejak 8 April 2022. Hanya saja, saat itu DTI masih mengurus perizinan di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI pada 10 Oktober.
Setelah rekomendasi didapat, barulah pengesahan dilakukan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI pada 22 November 2022. Kemenkumham akhirnya meresmikan berdiri DTI yang diketuai Milasari Kusumo Anggraini.
DTI hadir bukan untuk bersaing dengan badan tinju profesional yang lebih dulu ada. Kehadiran DTI adalah bersama-sama untuk membina, membangun, mengembangkan, dan memajukan prestasi tinju pro Indonesia, serta menjadikan tinju profesional sebagai salah satu industri olahraga yang bisa diandalkan.
BACA JUGA: Jermell Charlo vs Tim Tszyu: Pertaruhan 4 Sabuk Juara Welter Super
Untuk itu, DTI akan selalu berupaya ikut meningkatkan kualitas petinju, kualitas pertandingan sehingga menjadi suatu tontonan yang menarik. Di samping itu, DTI juga selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan petinju dengan berpedoman pada peraturan keselamatan petinju. DTI akan berupaya menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai organisasi tinju dunia (WBC, WBA, IBF, WBO), dan organisasi regional (WBC Asia, WBA Asia, WBO Aspac, dan IBF Pan Pacific, dan lain-lain) dengan tujuan untuk menempatkan para petinju Indonesia masuk dalam peringkat organisasi-organisasi tersebut sehingga memudahkan para petinju Tanah Air menjadi juara dunia.
Selain itu, DTI juga akan menjalin kerjasama yang baik dengan promotor, petinju, pelatih, manajer, matchmaker, pemerintah, dunia usaha (dalam batasan profesional), serta dengan berbagai organisasi tinju profesional yang ada di Indonesia (KTI, ATI, KTPI, FTI, FTPI) demi kemajuan tinju Indonesia, serta dengan organisasi tinju amatir (Pertina). Apalagi sekarang semakin tidak ada batasan antara amatir dan profesional. Bahkan, tinju amatir sudah memperbolehkan wasit/hakim profesional bisa memimpin pertandingan amatir dengan berbagai syarat yang ditentukan.
"Saya ucapkan syukur kepada Tuhan YME, pada hari ini kita bisa deklarasikan hadirnya Dewan Tinju Indonesia (DTI), kami hadir untuk meramaikan dunia tinju Indonesia agar semakin bergairah lagi. Kita akan berusaha belajar terus dari teman-teman badan tinju yang sudah ada di Indonesia dan para insan tinju Indonesia. DTI hadir untuk saling melengkapi dengan semua badan tinju yang sudah berdiri terlebih dahulu, tentunya dengan tujuan dan semangat yang sama yakni ingin memberikan yang terbaik untuk kemajuan tinju Indonesia di pentas Internasional," tutur Milasari dalam keterangan tertulisnya.
BACA JUGA: 3 Lawan Gervonta Davis, Salah Satunya Juara Tak Terbantahkan
"Kemudian Harapan kami akan banyak promotor muda yang hadir dan bisa bekerjasama dengan DTI supaya tinju profesional di Indonesia bisa bangkit kembali. Kita siap memberikan kualitas perangkat pertandingan tinju yang bagus supaya bisa lahir para petinju Indonesia yang bisa pentas di internasional. Setiap 3 bulan DTI akan melakukan analisa untuk perbaikan tinju disegala bidang, seperti melakukan berbagai penyegaran dan pelatihan baik wasit dan juri, concern terhadap masalah kesehatan dan keamanan petinju, supaya tidak ada lagi korban yang meninggal atau yang cacat."
DTI juga akan menerbitkan peringkat petinju setiap awal bulan agar bisa mengetahui posisi setiap petinju dalam peringkat serta mengetahui juara-juara nasional DTI. Peringkat ini akan disebarkan kepada insan tinju Indonesia yang membutuhkan serta dikirim ke organisasi- organisasi tinju regional dan dunia.
Agar tujuan ini bisa tercapai, DTI mohon dukungan dari berbagai pihak, terutama dari insan tinju Indonesia, dan juga rekan-rekan pers. DTI juga selalu terbuka untuk mendapat kritikan dan masukan demi kemajuan tinju Indonesia.
"Kita berharap dukungan media dan masyarakat dan pemerintah. Sebagai Ketum DTI pastinya langkah ke depan tidak mudah, tapi saya dan teman-teman akan berjuang, sampai kita semua benar-benar mengharumkan nama tinju Indonesia di kancah internasional. Saya sudah mengundurkan diri dari FTPI dan sudah dikembalikan ke ketua umum yang lama. Memang tidak diumumkan ke media karena situasi pandemi Covid-19 kemarin dan disamping itu sedang merintis DTI," tutur Milasari.
"Untuk wasit dan juri serta perangkat pertandingan, DTI Ingin standar yang baik terhadap pendidikan wasit dan hakim. Kita memiliki buku pedoman dan akan memberikan regulasi yang baik. Selain itu cita-cita kami, ingin Membawa tinju Indonesia ke pentas internasional. Ingin membawa sport Tourism. Membawa turis khususnya pecinta tinju dunia datang ke Indonesia, dengan menggelar pertandingan tinju internasional di Tanah Air," pungkas Milasari.
DTI atau biasa disebut Indonesia Boxing Council sejatinya dibentuk sejak 8 April 2022. Hanya saja, saat itu DTI masih mengurus perizinan di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI pada 10 Oktober.
Setelah rekomendasi didapat, barulah pengesahan dilakukan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI pada 22 November 2022. Kemenkumham akhirnya meresmikan berdiri DTI yang diketuai Milasari Kusumo Anggraini.
DTI hadir bukan untuk bersaing dengan badan tinju profesional yang lebih dulu ada. Kehadiran DTI adalah bersama-sama untuk membina, membangun, mengembangkan, dan memajukan prestasi tinju pro Indonesia, serta menjadikan tinju profesional sebagai salah satu industri olahraga yang bisa diandalkan.
BACA JUGA: Jermell Charlo vs Tim Tszyu: Pertaruhan 4 Sabuk Juara Welter Super
Untuk itu, DTI akan selalu berupaya ikut meningkatkan kualitas petinju, kualitas pertandingan sehingga menjadi suatu tontonan yang menarik. Di samping itu, DTI juga selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan petinju dengan berpedoman pada peraturan keselamatan petinju. DTI akan berupaya menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai organisasi tinju dunia (WBC, WBA, IBF, WBO), dan organisasi regional (WBC Asia, WBA Asia, WBO Aspac, dan IBF Pan Pacific, dan lain-lain) dengan tujuan untuk menempatkan para petinju Indonesia masuk dalam peringkat organisasi-organisasi tersebut sehingga memudahkan para petinju Tanah Air menjadi juara dunia.
Selain itu, DTI juga akan menjalin kerjasama yang baik dengan promotor, petinju, pelatih, manajer, matchmaker, pemerintah, dunia usaha (dalam batasan profesional), serta dengan berbagai organisasi tinju profesional yang ada di Indonesia (KTI, ATI, KTPI, FTI, FTPI) demi kemajuan tinju Indonesia, serta dengan organisasi tinju amatir (Pertina). Apalagi sekarang semakin tidak ada batasan antara amatir dan profesional. Bahkan, tinju amatir sudah memperbolehkan wasit/hakim profesional bisa memimpin pertandingan amatir dengan berbagai syarat yang ditentukan.
"Saya ucapkan syukur kepada Tuhan YME, pada hari ini kita bisa deklarasikan hadirnya Dewan Tinju Indonesia (DTI), kami hadir untuk meramaikan dunia tinju Indonesia agar semakin bergairah lagi. Kita akan berusaha belajar terus dari teman-teman badan tinju yang sudah ada di Indonesia dan para insan tinju Indonesia. DTI hadir untuk saling melengkapi dengan semua badan tinju yang sudah berdiri terlebih dahulu, tentunya dengan tujuan dan semangat yang sama yakni ingin memberikan yang terbaik untuk kemajuan tinju Indonesia di pentas Internasional," tutur Milasari dalam keterangan tertulisnya.
BACA JUGA: 3 Lawan Gervonta Davis, Salah Satunya Juara Tak Terbantahkan
"Kemudian Harapan kami akan banyak promotor muda yang hadir dan bisa bekerjasama dengan DTI supaya tinju profesional di Indonesia bisa bangkit kembali. Kita siap memberikan kualitas perangkat pertandingan tinju yang bagus supaya bisa lahir para petinju Indonesia yang bisa pentas di internasional. Setiap 3 bulan DTI akan melakukan analisa untuk perbaikan tinju disegala bidang, seperti melakukan berbagai penyegaran dan pelatihan baik wasit dan juri, concern terhadap masalah kesehatan dan keamanan petinju, supaya tidak ada lagi korban yang meninggal atau yang cacat."
DTI juga akan menerbitkan peringkat petinju setiap awal bulan agar bisa mengetahui posisi setiap petinju dalam peringkat serta mengetahui juara-juara nasional DTI. Peringkat ini akan disebarkan kepada insan tinju Indonesia yang membutuhkan serta dikirim ke organisasi- organisasi tinju regional dan dunia.
Agar tujuan ini bisa tercapai, DTI mohon dukungan dari berbagai pihak, terutama dari insan tinju Indonesia, dan juga rekan-rekan pers. DTI juga selalu terbuka untuk mendapat kritikan dan masukan demi kemajuan tinju Indonesia.
"Kita berharap dukungan media dan masyarakat dan pemerintah. Sebagai Ketum DTI pastinya langkah ke depan tidak mudah, tapi saya dan teman-teman akan berjuang, sampai kita semua benar-benar mengharumkan nama tinju Indonesia di kancah internasional. Saya sudah mengundurkan diri dari FTPI dan sudah dikembalikan ke ketua umum yang lama. Memang tidak diumumkan ke media karena situasi pandemi Covid-19 kemarin dan disamping itu sedang merintis DTI," tutur Milasari.
"Untuk wasit dan juri serta perangkat pertandingan, DTI Ingin standar yang baik terhadap pendidikan wasit dan hakim. Kita memiliki buku pedoman dan akan memberikan regulasi yang baik. Selain itu cita-cita kami, ingin Membawa tinju Indonesia ke pentas internasional. Ingin membawa sport Tourism. Membawa turis khususnya pecinta tinju dunia datang ke Indonesia, dengan menggelar pertandingan tinju internasional di Tanah Air," pungkas Milasari.
(yov)