Ini Alasan Praveen/Debby Tersingkir di Semifinal

Sabtu, 07 Maret 2015 - 22:35 WIB
Ini Alasan Praveen/Debby Tersingkir di Semifinal
Ini Alasan Praveen/Debby Tersingkir di Semifinal
A A A
BIRMINGHAM - Pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto hanya bisa menelan kekecewaan. Pasangan muda ini gagal melangkah ke final All England usai dijinakan pasangan China, Zhang Nan/Zhao Yunlei dua game langsung 15-21, 10-21.

Usai laga, kedua pemain ini mengaku sebenarnya sejak awal pertandingan sudah menyiapkan beberapa strategi untuk mematahkan pasangan China. Tapi apa lacur, Praveen/Debby justru yang tertekan dan malah tidak bisa mengembangkan permainan. (Baca juga : Praveen/Debby Keok, Indonesia Tinggal Sisakan Satu Wakil)

Praveen, seperti dikutip badmintonindonesia, Sabtu (7/3/2015), mengaku kalau permainannya tidak keluar. Sejak game pertama ia sudah ditekan lebih lebih. Setelah itu berbagai percobaan tidak bisa dilakukan dan terus ditekan lawan.

Dominasi pasangan Zhang/Zhao ini memang terlihat sejak awal laga. Mereka bisa meninggalkan pasangan Indonesia, 8-4. Kondisi ini makin tak tertahankan manakala keunggulan terus dipertahankan sampai kedudukan 20-11. Praveen/Debby sempat mencuri empat angka berturut-turut menjadi 15-20. Sayang akhirnya mereka tak bisa menyusul terlalu jauh lagi, Praveen/Debby kalah 15-21.

“Kami kurang puas dengan permainan hari ini, kami telat panasnya. Di game pertama saja kami baru bisa keluar pas ketinggalan 11-20. Jadinya sudah susah mengejar lagi,” kata Debby.

Tekanan seakan tak bisa lepas dari pasangan yang kini menghuni rangking 13 dunia itu. Tertinggal 8-11 di interval, mereka lagi-lagi kehilangan angka terlalu banyak dalam satu kali perpindahan bola. Mereka pun akhirnya harus merelakan tiket final setelah kalah 10-21 di game kedua.

Dengan kekalahan yang dialami berarti Praveen/Debby belum sekalipun mencuri kemenangan dari tiga kali pertemuan selama ini Zhang/Zhao. Terakhir kedua pasangan ini bertemu di Denmark Open dan pasangan China menang dua game langsung 21-15, 22-20.

“Kami sudah beberapa kali bertemu dengan mereka. Di pertandingan hari ini kami merasa, harusnya bisa lebih baik. Tapi ternyata kami terus mendapat tekanan di lapangan. Kaki saya juga di awal terasa lambat untuk memulai,” tutur Praveen.

Meskipun tidak puas dengan penampilan mereka kali ini, Praveen/Debby mengaku tetap bersyukur. Capaiannya di All England tahun ini mengalami peningkatan dari sebelumnya. Tahun lalu, Praveen/Debby harus angkat koper lebih awal. Keduanya kalah di babak kualifikasi melawan Mads Pieler Kolding/Kamilla Rytter Juhl, Denmark, 12-21 dan 14-21.

“Terus terang kami tidak puas dengan hasil hari ini. Tapi apapun itu tetap kami syukuri. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi,” tutup Debby.

Indonesia masih memiliki satu wakil lagi yang akan bertanding di semifinal. Juara bertahan tiga kali, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, akan berhadapan dengan wakil Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Rekor pertemuan keduanya adalah 2-5, di mana diperjumpaan terakhir Owi/Butet – begitu mereka akrab disapa – menyerah 15-21 dan 20-22 di BWF Destination Dubai World Superseries Finals 2014 lalu.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8384 seconds (0.1#10.140)