Biodata Carlos Alcaraz: Tak Percaya Jadi Petenis No 1 Dunia di Usia 19 Tahun
loading...
A
A
A
MADRID - Kiprah Carlos Alcaraz menjadi perbincangan di jagat tenis dunia. Petenis Spanyol itu menempati peringkat nomor 1 dunia pada 2022, dan tercatat sebagai petenis termuda yang mencapai ranking 1 dunia pada usia 19 tahun dan 214 hari.
Gelar nomor 1 dunia diraih setelah Alcaraz memenangkan Grand Slam AS Terbuka 2022, September lalu. Dia mengaku senang dapat memegang status nomor 1 dunia. Apalagi namanya kini bakal terukir bersama sejumlah legendaris di dunia tenis lain yang pernah menduduki posisinya.
“Prestasi ini sangat bermakna bagi saya. Mendapat trofi, menjadi nomor 1 dunia dan menjadi bagian dari sejarah tenis, bersama legendaris lainnya, merupakan perasaan yang luar biasa,” kata Alcaraz dikutip Eurosport, Rabu (21/12/2022).
Walau demikian, rupanya Alcaraz masih belum sepenuhnya dapat mencerna hasil tersebut. Dia masih tak mempercayai berhasil memenangkan sebuah ajang Grand Slam dan menjadi nomor 1 dunia, dengan usia yang begitu muda.
Baca juga: Hasil Liga 1 2022/2023: Persebaya Surabaya dan Persis Solo Berbagi Angka
“Bagi saya, ini semua gila. Saya tak pernah berpikir dapat meraih ini semua ketika masih berusia 19 tahun. Semua terjadi dengan cepat. Bagi saya, ini sulit dipercaya. Saya sudah memimpikannya sejak kecil, saat mulai bermain tenis,” ujarnya.
Perjalanan Alcaraz menjadi nomor 1 dunia memang begitu cepat. Saaat masih menjadi petenis junior, Alcaraz sempat menduduki peringkat 22 dunia dan memenangkan dua gelar di Sirkuit Junior ITF.
Setelah beralih ke profesional pada tahun 2018, petenis kelahiran El Palmar, Murcia, Spanyol, 5 Mei 2003, itu memenangi tiga gelar di ITF Men's World Tennis Tour dan empat gelar ATP Challenger Tour, yang membuatnya tembus Top 100 pada Mei 2021.
Setelah memenangkan gelar ATP 500 pertamanya di Rio Terbuka pada Februari 2022, Alcaraz memenangkan gelar ATP Tour Masters 1000 pertamanya di Miami Terbuka dan gelar ATP 500 keduanya di Barcelona Terbuka pada bulan April, yang mendorongnya ke 10 besar.
Lalu, pada tahun 2022, dia menjadi remaja termuda dan pertama yang mencapai peringkat 1 dunia pada usia 19 tahun dan 214 hari. Dia berharap bisa terus mempertahankan peringkatnya sebagai petenis nomor 1 dunia di musim 2023.
Tentunya Alaraz tak melupakan jasa pelatihnya, Juan Carlos Ferrero. Dia pun merasa nyaman dengan metode kepelatihan Ferraro, yang juga berperan sebagai teman.
“Juan Carlos adalah sosok yang sangat penting bagi saya. Baik dari sisi profesional dan pribadi, dia selalu membantu. Ketika bersama, kami membicarakan berbagai hal. Saya menganggapnya sebagai pelatih dan teman,” tutur Alcaraz.
Gelar nomor 1 dunia diraih setelah Alcaraz memenangkan Grand Slam AS Terbuka 2022, September lalu. Dia mengaku senang dapat memegang status nomor 1 dunia. Apalagi namanya kini bakal terukir bersama sejumlah legendaris di dunia tenis lain yang pernah menduduki posisinya.
“Prestasi ini sangat bermakna bagi saya. Mendapat trofi, menjadi nomor 1 dunia dan menjadi bagian dari sejarah tenis, bersama legendaris lainnya, merupakan perasaan yang luar biasa,” kata Alcaraz dikutip Eurosport, Rabu (21/12/2022).
Walau demikian, rupanya Alcaraz masih belum sepenuhnya dapat mencerna hasil tersebut. Dia masih tak mempercayai berhasil memenangkan sebuah ajang Grand Slam dan menjadi nomor 1 dunia, dengan usia yang begitu muda.
Baca juga: Hasil Liga 1 2022/2023: Persebaya Surabaya dan Persis Solo Berbagi Angka
“Bagi saya, ini semua gila. Saya tak pernah berpikir dapat meraih ini semua ketika masih berusia 19 tahun. Semua terjadi dengan cepat. Bagi saya, ini sulit dipercaya. Saya sudah memimpikannya sejak kecil, saat mulai bermain tenis,” ujarnya.
Perjalanan Alcaraz menjadi nomor 1 dunia memang begitu cepat. Saaat masih menjadi petenis junior, Alcaraz sempat menduduki peringkat 22 dunia dan memenangkan dua gelar di Sirkuit Junior ITF.
Setelah beralih ke profesional pada tahun 2018, petenis kelahiran El Palmar, Murcia, Spanyol, 5 Mei 2003, itu memenangi tiga gelar di ITF Men's World Tennis Tour dan empat gelar ATP Challenger Tour, yang membuatnya tembus Top 100 pada Mei 2021.
Setelah memenangkan gelar ATP 500 pertamanya di Rio Terbuka pada Februari 2022, Alcaraz memenangkan gelar ATP Tour Masters 1000 pertamanya di Miami Terbuka dan gelar ATP 500 keduanya di Barcelona Terbuka pada bulan April, yang mendorongnya ke 10 besar.
Lalu, pada tahun 2022, dia menjadi remaja termuda dan pertama yang mencapai peringkat 1 dunia pada usia 19 tahun dan 214 hari. Dia berharap bisa terus mempertahankan peringkatnya sebagai petenis nomor 1 dunia di musim 2023.
Tentunya Alaraz tak melupakan jasa pelatihnya, Juan Carlos Ferrero. Dia pun merasa nyaman dengan metode kepelatihan Ferraro, yang juga berperan sebagai teman.
“Juan Carlos adalah sosok yang sangat penting bagi saya. Baik dari sisi profesional dan pribadi, dia selalu membantu. Ketika bersama, kami membicarakan berbagai hal. Saya menganggapnya sebagai pelatih dan teman,” tutur Alcaraz.
(sha)