Kisah Mike Tyson Berlatih Ekstrem hingga Dijuluki Petinju Leher Beton

Kisah Mike Tyson berlatih ekstrem hingga mendapat julukan petinju si Leher Beton yang membuatnya menjadi juara dunia kelas berat termuda sepanjang masa. Mike Tyson menumbuhkan leher 50 cm pada usia 18 tahun melalui teknik pelatihan yang melelahkan.

Gaya pelatihan leher Mike Tyson itu kini ditiru Anthony Joshua. Dan Tyson, petinju kelas berat termuda sepanjang masa saat berusia 20 tahun, tidak berbeda di gym. Si Leher Beton melatih lehernya untuk meningkatkan kemampuan mereka saat menerima pukulan.



Setelah itu, pada pukul 14:00, petinju kelas berat ini akan makan siang sebelum kembali ke sasana untuk berlatih tinju lagi. Ini terdiri dari sparring, latihan samsak, pad dengan pelatihnya, dan satu jam di atas sepeda statis serta lebih banyak lagi senam.

Pada pukul 17:00, Tyson akan melakukan empat set lagi dari rutinitas senam yang sama dan kemudian melakukan shadow boxing secara perlahan, terfokus pada satu teknik saja. Dua jam kemudian, ia akan makan malam, sebelum sesi terakhirnya hari itu pada pukul 8 malam, yang merupakan 30 menit ringan di atas sepeda latihan untuk pemulihan. Tyson berada di tempat tidur pada pukul 9 malam, menonton TV atau mempelajari film pertarungan sebelum tidur.