21 Pemain U-17 Kamerun Didiskualifikasi Akibat Skandal Pencurian Umur
loading...
21 Pemain U-17 Kamerun Didiskualifikasi Akibat Skandal Pencurian Umur/Daily Mail
A
A
A
Sepak bola Kamerun diguncang skandal pencurian umur setelah 21 dari 30 pemain U-17 didiskualifikasi karena gagal dalam tes MRI. Skuad tersebut akan bermain di turnamen UNIFFAC, sebuah kompetisi untuk tim nasional muda dari Afrika tengah.
Menjelang acara tersebut, pemain U-17 Kamerun dikirim untuk tes MRI dan semua kecuali sembilan hasil telah menimbulkan kecurigaan. Pemindaian dapat digunakan untuk menentukan usia dengan memindai pergelangan tangan dan mengukur pertumbuhan tulang.
Kamerun belum didiskualifikasi tetapi perlu menemukan sejumlah pemain baru dengan persiapan mereka yang berantakan. Sebuah pernyataan dari FA Kamerun berbunyi: "21 pemain dari 30 pemain yang saat ini berlatih telah gagal pada hasil tes MRI.''
"Mereka segera dikeluarkan dari grup. Segera diambil langkah-langkah untuk penggantian mereka.''
"Tindakan ini adalah hasil dari instruksi ketat yang diberikan oleh Presiden FECAFOOT [Federasi Sepak Bola Kamerun] yang bertindak di bawah mandat komite eksekutif.''
"FECAFOOT mendesak semua pihak, khususnya para pendidik, untuk memastikan bahwa usia berdasarkan kategori dihormati."
Skandal pencurian umur ini menampar harga diri presiden federasi Kamerun, Samuel Eto'o, menjadi mimpi buruk lain saat ia bertujuan untuk mengakhiri kasus serupa di tim nasional. Mantan striker Barcelona dan Chelsea, 41, mengambil alih setahun yang lalu dan dia sudah harus berurusan dengan masalah serupa.
Pada musim panas lalu, federasi Kamerun memanggil 44 pemain dari delapan klub untuk sidang dugaan kecurangan identitas. Negara ini juga mendapat kritik karena tidak mengungkapkan daftar pemain yang dipilih untuk tim U-20.
Banyak kemenangan Kamerun di tingkat pemuda datang dengan tuduhan mereka menggunakan pemain di atas usia. Eto'o dan pihak berwenang melakukan yang terbaik untuk menyelidiki setelah federasi dituduh menutup mata di masa lalu.
Kecurangan usia bukanlah masalah baru bagi sepak bola Afrika. Guinea didiskualifikasi dari Piala Dunia U-17 pada 2019 setelah dua pemain mereka dinyatakan bersalah karena terlalu tua.
Menjelang acara tersebut, pemain U-17 Kamerun dikirim untuk tes MRI dan semua kecuali sembilan hasil telah menimbulkan kecurigaan. Pemindaian dapat digunakan untuk menentukan usia dengan memindai pergelangan tangan dan mengukur pertumbuhan tulang.
Kamerun belum didiskualifikasi tetapi perlu menemukan sejumlah pemain baru dengan persiapan mereka yang berantakan. Sebuah pernyataan dari FA Kamerun berbunyi: "21 pemain dari 30 pemain yang saat ini berlatih telah gagal pada hasil tes MRI.''
"Mereka segera dikeluarkan dari grup. Segera diambil langkah-langkah untuk penggantian mereka.''
"Tindakan ini adalah hasil dari instruksi ketat yang diberikan oleh Presiden FECAFOOT [Federasi Sepak Bola Kamerun] yang bertindak di bawah mandat komite eksekutif.''
"FECAFOOT mendesak semua pihak, khususnya para pendidik, untuk memastikan bahwa usia berdasarkan kategori dihormati."
Skandal pencurian umur ini menampar harga diri presiden federasi Kamerun, Samuel Eto'o, menjadi mimpi buruk lain saat ia bertujuan untuk mengakhiri kasus serupa di tim nasional. Mantan striker Barcelona dan Chelsea, 41, mengambil alih setahun yang lalu dan dia sudah harus berurusan dengan masalah serupa.
Pada musim panas lalu, federasi Kamerun memanggil 44 pemain dari delapan klub untuk sidang dugaan kecurangan identitas. Negara ini juga mendapat kritik karena tidak mengungkapkan daftar pemain yang dipilih untuk tim U-20.
Banyak kemenangan Kamerun di tingkat pemuda datang dengan tuduhan mereka menggunakan pemain di atas usia. Eto'o dan pihak berwenang melakukan yang terbaik untuk menyelidiki setelah federasi dituduh menutup mata di masa lalu.
Kecurangan usia bukanlah masalah baru bagi sepak bola Afrika. Guinea didiskualifikasi dari Piala Dunia U-17 pada 2019 setelah dua pemain mereka dinyatakan bersalah karena terlalu tua.
(aww)
Lihat Juga :
