Demetrius Andrade Perpanjang Rekor Petinju Tak Terkalahkan 32-0

Mantan juara dua divisi tak terkalahkan Demetrius Andrade menjatuhkan musuhnya, Demond Nicholson dua kali untuk meraih kemenangan angka mutlak. Demetrius Andrade menjatuhkan Demond Nicholson dua kali dalam pertarungan kelas menengah super di Capital One Arena, Washington.

Kemenangan itu membuat "Boo Boo" --julukan Demetrius Andrade-- memperpanjang rekor tidak terkalahkan menjadi 32-0 (19 KO). Sedangkan Nicholson mengalami kekalahan kelima dalam kariernya menjadi 26-5-1 (22 KO). "Saya merasa baik, saya jelas dapat melihat perbedaan pada berat badan yang baru," kata Andrade, yang menang dengan tiga skor 100-88.



Andrade, mantan juara dunia kelas 69,8 kg dan 72,5 kg terlalu perkasa bagi Nicholson. Andrade langsung merangsek Nicholson sejak ronde pertama. Andrade menjatuhkan Nicholson ke atas kanvas pada ronde kedua dengan sebuah kombo ke arah kepala, walau lawannya mengklaim bahwa knockdown tersebut seharusnya dianggap sebagai slip. "Tetapi kecepatan dan kombinasi dan menggunakan IQ saya adalah rencana hari ini dan itulah yang kami lakukan. Berat badannya berbeda,"ujar Andrade.

Nicholson hampir mengubah keadaan pada awal ronde kelima saat ia nampak menyambungkan sebuah pukulan ke arah tubuh Andrade yang menjatuhkannya ke atas kanvas. Namun, wasit Malik Waleed menyebut rangkaian itu sebagai slip, sebelum Andrade bangkit berdiri untuk memenangkan ronde tersebut. "Satu-satunya cara saya dapat mengatakan bahwa saya yang terbaik adalah dengan melawan yang terbaik," kata Andrade.

"Semua orang tahu bahwa Demond Nicholson tangguh. Itulah mengapa kami mengambil pertarungan ini. Ia mengambil laga ini karena ia tahu saya akan datang dan ia jelas memiliki sifat binatang dalam dirinya. Ia menunjukkannya hari ini."



Akurasi dan volume serangan Andrade terbukti menjadi pembeda, saat ia melepaskan pukulan dengan persentase 45%, mengungguli Nicholson 145 berbanding 28. Andrade menyempurnakan dominasinya dengan sebuah knockdown pada ronde terakhir, mendaratkan serangan balik sempurna yang memaksa sarung tangan Nicholson untuk menyentuh kanvas. Nicholson berhasil mencapai bel akhir, namun Andrade muncul dengan kemenangan angka mutlak.