Isaac Cruz dan William Zepeda Tolak Duel Lawan Shakur Stevenson
loading...
A
A
A
Isaac Cruz dan William Zepeda menolak duel melawan Shakur Stevenson dalam pertarungan kelas ringan dengan penggantinya direncanakan petinju Jepang Suichiro Yoshino. Shakur Stevenson pun memuji calon penantangnya, Suichiro Yoshino sebagai petinju yang memiliki kekuatan sebagai lawan ideal baginya.
Suichiro Yoshino yang belum terkalahkan menjadi calon lawan potensial bagi Stevenson untuk laga berikutnya. Nama Suichiro Yoshino muncul setelah Isaac Cruz dan William Zepeda sepertinya tidak meminati bertemu dengan Stevenson. Sebelumnya, WBC memerintahkan pertandingan eliminasi kelas ringan antara Stevenson yang berperingkat ketiga dan Isaac Cruz yang berperingkat kedua pada konvensi tahunannya dua bulan lalu.
Isaac Cruz yang memiliki rekor 24-2-1 (17 KO) diperkirakan akan melawan petinju lain selain Stevenson. Selain itu, Golden Boy Promotions, yang mewakili peringkat keempat William Zepeda (27-0, 23 KO), juga tidak menginginkan Stevenson sebagai lawan berikutnya bagi penantang asal Meksiko itu.
Itu dapat membuat Stevenson menghadapi penantang Jepang tak terkalahkan Shuichiro Yoshino saat petinju tak terkalahkan asal Newark, New Jersey ini kembali ke ring pada 8 April dalam sebuah acara utama yang akan disiarkan ESPN. Stevenson (19-0, 9 KO) menilai Yoshino (16-0, 12 KO) sebagai lawan potensial selama penampilan mantan juara kelas bulu dan junior lightweight ini minggu ini di "The DAZN Boxing Show."
"Saya kira kita harus menilainya dengan penampilannya bersama Nakatani, karena Nakatani melawan Teofimo, dan menjalani 12 ronde," kata Stevenson kepada pembawa acara Barak Bess dan Akin Reyes. "Saya kira ia kalah dalam keputusan mayoritas. Saya mungkin salah - saya tidak ingat. Tapi kemudian [Nakatani] melawan Lomachenko. Ia tidak terlalu bagus melawan Lomachenko, namun ia akhirnya dihentikan di akhir laga.
"Lalu [Nakatani] melawan Yoshino, dan [Yoshino] menghentikannya lebih cepat dari siapapun. Dan ia benar-benar mencetak KO atau sesuatu seperti itu. Jadi, kami tahu ia memiliki kekuatan. Kita tahu ia sangat kuat. Dan bagi dirinya untuk mengalahkan pria itu [Nakatani] - dan ia mengalahkan Ito - itu membuat kami mengetahui bahwa ia sangat solid."
Suichiro Yoshino, 31 tahun, dari Tokyo, muncul sebagai penantang teratas dalam divisi kelas ringan dengan mengalahkan dua rekan senegaranya selama sembilan bulan terakhir. Yoshino mencetak KO atas Masayoshi Nakatani pada ronde keenam dalam laga terbarunya, yang berlangsung pada tanggal 1 November di Saitama Super Arena di Saitama, Jepang.
Satu-satunya kekalahan sebelumnya bagi Nakatani (20-3, 14 KO) terjadi saat melawan Vasiliy Lomachenko (17-2, 11 KO), yang menghentikannya pada ronde kesembilan, dan Teofimo Lopez (18-1, 13 KO), yang mengalahkannya dengan keputusan mutlak dalam 12 ronde mereka.
Dalam laga sebelum ia mencetak KO atas Nakatani, Yoshino mengalahkan mantan juara kelas ringan junior WBO Masayuki Ito (27-4-1, 15 KO) melalui keputusan teknis. Yoshino memimpin pada ketiga kartu penilaian (107-102, 107-102, 106-103) ketika duel 12 ronde mereka dihentikan pada ronde ke-11 karena benturan kepala yang tidak disengaja yang membuat dokter memutuskan bahwa Ito tidak dapat melanjutkan pertandingan pada 9 April di Saitama Super Arena.
Suichiro Yoshino yang belum terkalahkan menjadi calon lawan potensial bagi Stevenson untuk laga berikutnya. Nama Suichiro Yoshino muncul setelah Isaac Cruz dan William Zepeda sepertinya tidak meminati bertemu dengan Stevenson. Sebelumnya, WBC memerintahkan pertandingan eliminasi kelas ringan antara Stevenson yang berperingkat ketiga dan Isaac Cruz yang berperingkat kedua pada konvensi tahunannya dua bulan lalu.
Isaac Cruz yang memiliki rekor 24-2-1 (17 KO) diperkirakan akan melawan petinju lain selain Stevenson. Selain itu, Golden Boy Promotions, yang mewakili peringkat keempat William Zepeda (27-0, 23 KO), juga tidak menginginkan Stevenson sebagai lawan berikutnya bagi penantang asal Meksiko itu.
Itu dapat membuat Stevenson menghadapi penantang Jepang tak terkalahkan Shuichiro Yoshino saat petinju tak terkalahkan asal Newark, New Jersey ini kembali ke ring pada 8 April dalam sebuah acara utama yang akan disiarkan ESPN. Stevenson (19-0, 9 KO) menilai Yoshino (16-0, 12 KO) sebagai lawan potensial selama penampilan mantan juara kelas bulu dan junior lightweight ini minggu ini di "The DAZN Boxing Show."
"Saya kira kita harus menilainya dengan penampilannya bersama Nakatani, karena Nakatani melawan Teofimo, dan menjalani 12 ronde," kata Stevenson kepada pembawa acara Barak Bess dan Akin Reyes. "Saya kira ia kalah dalam keputusan mayoritas. Saya mungkin salah - saya tidak ingat. Tapi kemudian [Nakatani] melawan Lomachenko. Ia tidak terlalu bagus melawan Lomachenko, namun ia akhirnya dihentikan di akhir laga.
"Lalu [Nakatani] melawan Yoshino, dan [Yoshino] menghentikannya lebih cepat dari siapapun. Dan ia benar-benar mencetak KO atau sesuatu seperti itu. Jadi, kami tahu ia memiliki kekuatan. Kita tahu ia sangat kuat. Dan bagi dirinya untuk mengalahkan pria itu [Nakatani] - dan ia mengalahkan Ito - itu membuat kami mengetahui bahwa ia sangat solid."
Suichiro Yoshino, 31 tahun, dari Tokyo, muncul sebagai penantang teratas dalam divisi kelas ringan dengan mengalahkan dua rekan senegaranya selama sembilan bulan terakhir. Yoshino mencetak KO atas Masayoshi Nakatani pada ronde keenam dalam laga terbarunya, yang berlangsung pada tanggal 1 November di Saitama Super Arena di Saitama, Jepang.
Satu-satunya kekalahan sebelumnya bagi Nakatani (20-3, 14 KO) terjadi saat melawan Vasiliy Lomachenko (17-2, 11 KO), yang menghentikannya pada ronde kesembilan, dan Teofimo Lopez (18-1, 13 KO), yang mengalahkannya dengan keputusan mutlak dalam 12 ronde mereka.
Dalam laga sebelum ia mencetak KO atas Nakatani, Yoshino mengalahkan mantan juara kelas ringan junior WBO Masayuki Ito (27-4-1, 15 KO) melalui keputusan teknis. Yoshino memimpin pada ketiga kartu penilaian (107-102, 107-102, 106-103) ketika duel 12 ronde mereka dihentikan pada ronde ke-11 karena benturan kepala yang tidak disengaja yang membuat dokter memutuskan bahwa Ito tidak dapat melanjutkan pertandingan pada 9 April di Saitama Super Arena.
(aww)