Liga 1 2022/2023 Tanpa Degradasi, Stefano Cugurra: Ini Merusak Kualitas Liga Indonesia!
loading...
A
A
A
GIANYAR - Pelatih Bali United , Stefano Cugurra turut mengometari penghentian Liga 2 dan Liga 3 2022/2023 oleh PSSI. Menurutnya itu membuat kompetisi di Indonesia semakin mundur.
Menurut pelatih yang akrab disapa Teco itu, sistem tanpa degradasi membuat tim-tim papan bawah kehilangan gairah untuk memenangkan pertandingan.
PSSI memutuskan mengentikan Liga 2 dan Liga 3 2022-2023. Alasannya, banyak stadion yang menjadi markas tim-tim Liga 2 dan Liga 3 belum memenuhi verifikasi keamanan menyusul tragedi Kanjuruhan.
Selain itu, Liga 2 dan Liga 3 musim ini dikhawatirkan tidak selesai sebelum bergulirnya Piala Dunia U-20 2023. Alhasil, Liga 1 musim ini dilanjutkan tanpa sistem degradasi.
Teco menyebut hal itu sebagai langkah mundur sepak bola Indonesia. Kualitas kompetisi akan berkurang, sebab tim-tim papan bawah akan kehilangan gairah memenangkan pertandingan.
“Soal Liga 1, saat tidak ada degradasi, menurut saya yang di papan atas tetap kerja keras untuk bisa juara," ucapnya.
"Sedangkan tim di bawah hilang fokus, karena tidak ada degradasi, situasi ini menghilangkan kualitas Liga Indonesia,” lanjutnya dilansir laman resmi klub.
Teco mencontohkan dengan negara-negara lain yang kompetisinya tidak memiliki sistem degradasi. Berdasarkan pengalamannya melanglang buana ke berbagai negara seperti Singapura dan Amerika Selatan, kualitas kompetisi yang tidak memiliki sistem degradasi jauh dari kata kompetitif.
“Saya dulu pernah bekerja di Liga Singapura yang adalah negara kecil, di sana kompetisinya situasinya sama, tidak ada degradasi. Tim yang di atas masih semangat buat kejar juara, dan permainan mereka tetap bagus dan semangat,” tuturnya.
“Sementara tim yang ada di papan bahwa karena tidak ada degradasi, hasilnya bisa 4-0, 5-0, 6-0, ini pengalaman dari negara lain yang tidak ada degradasi, dan saya pikir tidak bagus.”
“Saya juga pernah di Amerika dan ada dua liga, tapi tidak naik turun dan situasi tidak bagus, seharusnya memang ada degradasi bisa kualitas kompetisi semakin bagus,” tutupnya.
Lihat Juga: Pemain BRI Liga 1 Paling Banyak Menit Bermain untuk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Menurut pelatih yang akrab disapa Teco itu, sistem tanpa degradasi membuat tim-tim papan bawah kehilangan gairah untuk memenangkan pertandingan.
PSSI memutuskan mengentikan Liga 2 dan Liga 3 2022-2023. Alasannya, banyak stadion yang menjadi markas tim-tim Liga 2 dan Liga 3 belum memenuhi verifikasi keamanan menyusul tragedi Kanjuruhan.
Selain itu, Liga 2 dan Liga 3 musim ini dikhawatirkan tidak selesai sebelum bergulirnya Piala Dunia U-20 2023. Alhasil, Liga 1 musim ini dilanjutkan tanpa sistem degradasi.
Teco menyebut hal itu sebagai langkah mundur sepak bola Indonesia. Kualitas kompetisi akan berkurang, sebab tim-tim papan bawah akan kehilangan gairah memenangkan pertandingan.
“Soal Liga 1, saat tidak ada degradasi, menurut saya yang di papan atas tetap kerja keras untuk bisa juara," ucapnya.
"Sedangkan tim di bawah hilang fokus, karena tidak ada degradasi, situasi ini menghilangkan kualitas Liga Indonesia,” lanjutnya dilansir laman resmi klub.
Teco mencontohkan dengan negara-negara lain yang kompetisinya tidak memiliki sistem degradasi. Berdasarkan pengalamannya melanglang buana ke berbagai negara seperti Singapura dan Amerika Selatan, kualitas kompetisi yang tidak memiliki sistem degradasi jauh dari kata kompetitif.
“Saya dulu pernah bekerja di Liga Singapura yang adalah negara kecil, di sana kompetisinya situasinya sama, tidak ada degradasi. Tim yang di atas masih semangat buat kejar juara, dan permainan mereka tetap bagus dan semangat,” tuturnya.
“Sementara tim yang ada di papan bahwa karena tidak ada degradasi, hasilnya bisa 4-0, 5-0, 6-0, ini pengalaman dari negara lain yang tidak ada degradasi, dan saya pikir tidak bagus.”
“Saya juga pernah di Amerika dan ada dua liga, tapi tidak naik turun dan situasi tidak bagus, seharusnya memang ada degradasi bisa kualitas kompetisi semakin bagus,” tutupnya.
Lihat Juga: Pemain BRI Liga 1 Paling Banyak Menit Bermain untuk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
(mirz)