Ramalan Cuaca Bisa Bikin Marc Marquez Turun Takhta
A
A
A
SACHSENRING - Marc Marquez harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk saat GP Jerman. Pembalap Repsol Honda itu terancam kehilangan singgasana lantaran ramalan cuaca tidak sesuai keinginannya.
Marquez punya catatan sempurna di Sachsenring. Dia selalu jadi juara selama lima musim beruntun. Rider asal Spanyol itu merajai edisi 2011 dan 2012 di kelas Moto2. Lalu ketika naik ke divisi utama, pembalap berusia 23 tahun tersebut selalu berdiri di podium pertama.
Tidak ada yang mampu menandingi Marquez di lintasan sepanjang 3,7 km tersebut. Jawara MotoGP 2014 itu selalu finish lebih dulu dengan selisih hampir dua detik. Bisa dibayangkan seberapa jauh sosok kelahiran Cervera, itu meninggalkan rivalnya.
Disinyalir sukses Marquez di GP Jerman karena terbantu banyaknya tikungan ke kiri yang jumlahnya mencapai 10. Itu diakui sendiri oleh Marquez. “Saya sangat menyukai sirkuit Sachsenring. Mungkin karena begitu banyak tikungan ke kiri,” ungkapnya, dilansir motosport.
Meski demikian, Marquez harus waspada. Besar kemungkinan terjadi kudeta pada race kali ini. Itu karena rekan setim Dani Pedrosa itu akan dihadapi sejumlah masalah. Salah satunya keputusan Michelin mengeluarkan ban depan asimetris. Artinya, semua pembalap akan berlomba dengan ban yang komposisinya hampir sama.
Kendala terbesar adalah cuaca. Doa Marquez agar balapan disinari matahari, akan sulit terwujud. Menurut ramalan, besar kemungkinan bakal turun hujan deras pada akhir pekan nanti.
Ini berpotensi mengulang kisah seperti di GP Belanda. Lantaran hujan membasahi sirkuit Assen, Marquez tidak bisa memacu kendaraannya secepat mungkin. Alhasil, dia batal mengangkat trofi karena finish di posisi kedua.
Marquez punya catatan sempurna di Sachsenring. Dia selalu jadi juara selama lima musim beruntun. Rider asal Spanyol itu merajai edisi 2011 dan 2012 di kelas Moto2. Lalu ketika naik ke divisi utama, pembalap berusia 23 tahun tersebut selalu berdiri di podium pertama.
Tidak ada yang mampu menandingi Marquez di lintasan sepanjang 3,7 km tersebut. Jawara MotoGP 2014 itu selalu finish lebih dulu dengan selisih hampir dua detik. Bisa dibayangkan seberapa jauh sosok kelahiran Cervera, itu meninggalkan rivalnya.
Disinyalir sukses Marquez di GP Jerman karena terbantu banyaknya tikungan ke kiri yang jumlahnya mencapai 10. Itu diakui sendiri oleh Marquez. “Saya sangat menyukai sirkuit Sachsenring. Mungkin karena begitu banyak tikungan ke kiri,” ungkapnya, dilansir motosport.
Meski demikian, Marquez harus waspada. Besar kemungkinan terjadi kudeta pada race kali ini. Itu karena rekan setim Dani Pedrosa itu akan dihadapi sejumlah masalah. Salah satunya keputusan Michelin mengeluarkan ban depan asimetris. Artinya, semua pembalap akan berlomba dengan ban yang komposisinya hampir sama.
Kendala terbesar adalah cuaca. Doa Marquez agar balapan disinari matahari, akan sulit terwujud. Menurut ramalan, besar kemungkinan bakal turun hujan deras pada akhir pekan nanti.
Ini berpotensi mengulang kisah seperti di GP Belanda. Lantaran hujan membasahi sirkuit Assen, Marquez tidak bisa memacu kendaraannya secepat mungkin. Alhasil, dia batal mengangkat trofi karena finish di posisi kedua.
(mir)