Suka Duka Ganda Campuran: Diam-diam Liliyana Marah Kalau Tontowi Bikin Kesalahan

Kamis, 25 Agustus 2016 - 08:01 WIB
Suka Duka Ganda Campuran: Diam-diam Liliyana Marah Kalau Tontowi Bikin Kesalahan
Suka Duka Ganda Campuran: Diam-diam Liliyana Marah Kalau Tontowi Bikin Kesalahan
A A A
JAKARTA - Mendalami nomor ganda campuran cabang bulu tangkis ternyata menguras emosi. Sang atlet harus mengenyahkan ego dan mengutamakan kesabaran demi mencapai hasil maksimal. Setidaknya Itu yang dialami peraih emas Olimpiade Rio 2016 Liliyana Natsir.

Butet, sapaan akrab Liliyana, mengakui sebelum berjuang di Olimpiade Rio 2016 dia kerap introspeksi diri dan terus memperbaiki diri. Meski punya prestasi, Butet selalu mengevaluasi penampilannya bersama Tontowi sejak dia dipasangkan 2010.

“Saya menghilangkan keegoisan yang sebelumnya sering muncul dalam diri saya. Biasanya, kalau Tontowi melakukan kesalahan di lapangan, saya selalu berekspresi tidak suka," ungkap Butet dalam laman resmi PBSI (badmintonindonesia.org).

"Lalu saya berpikir, ini adalah Olimpiade, event penting. Saya terus berusaha menahan emosi saat bertanding. Saya berpikir bahwa Tontowi pasti juga ingin menang, dia tidak mungkin mau kalah.” imbuhnya.

Upaya Liliyana terbukti ampuh. Selain memperbaiki komunikasinya dengan Tontowi di lapangan, keduanya pun lebih tangguh dan solid. Ganda campuran noor satu duani asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei berhasil mereka libas dua game langsung 21-16, 21-15 dalam tempo 50 menit. (Baca juga: Coach Richard Mainaky: Tanda Owi/Butet Dapat Emas, Sudah Terlihat di Semifinal)

“Dari situ timbul kekuatan, lawan sepertinya juga bingung, kok kami berubah? Biasanya kami kurang harmonis dan cekcok di lapangan,” tutur Liliyana.

Pebulu tangkis kelahiran Manado, 9 September 1985 ini menyadari dirinya sudah tak lagi muda, namun semangat dan ambisi meraih emas Olimpiade tetap berkobar. Semua program latihan yang disiapkan oleh sang pelatih, Richard Mainaky, dilahap Liliyana tanpa banyak protes.

“Pelatih memang mengatur pola latihan karena saya sudah tak lagi muda. Tapi, saya bilang sama Kak Icad (Richard), (program) apapun yang diberikan, saya terima. Saat itu kak Icad sampai bilang kalau saya seperti atlet usia 20-an. Ya, ini semua demi Olimpiade terakhir saya,” tutup Liliyana.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5560 seconds (0.1#10.140)