Masa Depan Suram

Jum'at, 15 Mei 2015 - 08:50 WIB
Masa Depan Suram
Masa Depan Suram
A A A
MADRID - Setelah Copa del Rey, kini Liga Champions yang lepas dari genggaman Real Madrid.

Dengan Primera Liga yang tersisa dua laga plus munculnya rencana pemogokan, Los Blancos berpotensi tanpa gelar pada akhir musim. Dini hari kemarin, seusai disingkirkan Juventus, Carlo Ancelotti mengakui posisinya di bench Estadio Santiago Bernabeu terancam. Nakhoda asal Italia itu mengaku tidak bisa memberikan kepastian apakah musim depan masih melatih Madrid atau tidak.

Pasalnya, semua urusan kontrak kerja akan sangat tergantung kepada kebijaksanaan para petinggi klub asal ibu kota Negeri Matador tersebut. ”Saya tidak tahu apakah saya masih di sini atau tidak pada musim depan? Kami memiliki 15 hari dan dua laga sisa. Setelah itu saya baru akan berbicara dengan klub,” kata mantan nakhoda AC Milan, Juventus, Chelsea, hingga Paris Saint- Germain (PSG) itu, dilansir Daily Mail.

Keraguan Ancelotti terhadap masa depannya bukan tanpa alasan. Sebab, bila melihat sejarah, manajemen Madrid tidak sungkan memecat pelatih. Bahkan, kepada pelatih yang pernah memberi gelar Liga Champions seperti Jupp Heynckes dan Vicente del Bosque. Keduanya dipecat karena masalah yang tidak fundamental. Heynckes misalnya.

Pelatih asal Jerman tersebut sebenarnya berhasil mempersembahkan dua gelar bagi Madrid (Supercopa de Espana 1997 dan Liga Champions 1997/1998). Trofi Liga Champions tersebut bahkan menjadi yang pertama sejak 1965/1966. Namun, lantaran Madrid hanya finis di urutan 4 klasemen akhir Primera Liga, Heynckes dipecat seusai mengakhiri musim kompetisi 1997/1998.

Nasib Heynckes sama persis dengan Del Bosque. Pada periode 1999–2003, juru taktik asli Spanyol itu mampu membawa Madrid meraih 2 gelar Primera Liga (2000/ 2001, 2002/2003), 1 Super copa de Espana (2001), 1 Piala Super Eropa (2002), 1 Piala Inter con ti nental (2002), dan 2 gelar Liga Champions (1999/2000, 2001/2002). Namun, karena kurang harmonis dengan presiden klub saat itu (Flo rentino Perez) dan direktur olah raga (Jorge Valdano), Del Bosque didepak.

Berkaca dari pengalaman dua pelatih hebat tersebut, bukan tidak mungkin Ancelotti akan mendapatkan surat pemutusan hubungan kerja (PHK). Jika dipecat, dia disebut bakal kembali ke Liga Primer. ”Saya tidak memiliki sesuatu untuk dibicarakan. Jika klub senang, saya akan tinggal di sini. Jika tidak, mereka akan membuat keputusan. Klub memiliki hak mengganti pelatih jika tidak menyukainya,” papar Ancelotti.

Terlepas dari masalah kontrak kerja, pelatih asal Italia itu ternyata tetap bangga dengan perjuangan para pemain. Dia menilai, Los Blancos telah menampilkan permainan terbaik. Dia menyebut Cristiano Ronaldo dkk kurang beruntung. Karena itu, Ancelotti kini memilih fokus di sisa laga Primera Liga.

”Kami harus menyelesaikan musim ini sebaik mungkin dan akan ada waktunya untuk melakukan pembicaraan mengenai masa depan saya. Jujur, 100% saya sangat bangga dengan para pemain. Saya ingin mengucapkan terima kasih karena mereka karena telah memberikan semuanya. Saya selalu percaya bahwa kami memiliki skuad yang kuat,” pungkas pelatih berusia 55 tahun itu.

Alimansyah
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9775 seconds (0.1#10.140)