PSG Berpesta
A
A
A
MONTPELLIER - Pendukung Paris Saint-Germain (PSG) berpesta setelah tim kesayangan mereka mengalahkan Montpellier 2-1.
Mereka merayakan sukses Les Parisiens memenangi Ligue 1 untuk ketiga kalinya secara beruntun. PSG menyambangi Stade de la Mosson tanpa diperkuat Zlatan Ibrahimovic akibat cedera. Namun, tim tamu mampu meraih angka penuh berkat gol Blaise Matuidi (17) dan Ezequiel Lavezzi (25) yang hanya dibalas Anthony Mounier (40).
Walau menang tipis, hasil itu sudah cukup memastikan pasukan Laurent Blanc mempertahankan singgasana musim ini. Edinson Cavani dkk mengumpulkan 80 angka, memimpin delapan angka atas Olympique Lyon ketika pertandingan masih menyisakan satu laga.
PSG sebenarnya tetap juara sekalipun kalah dari Montpellier. Pasalnya, pada waktu bersamaan Lyon bermain imbang 1-1 menghadapi Girondins Bordeaux di Stade de Gerland. “Gelar ini mendatangkan perasaan spesial. Ini ketiga kalinya secara beruntun dan jauh lebih sulit dari sebelumnya. Kami sempat beberapa kali tertinggal dan harus mengejar.
Namun, kami sudah melakukan semampunya untuk memenangi gelar ini,” ungkap Matuidi, dilansir Reuters. Pernyataan Matuidi bisa dibenarkan karena PSG sempat terseok-seok sejak awal musim. Mereka pernah terlempar dari 3 besar selama dua bulan pertama.
Setelah itu mereka naik-turun ke posisi kedua atau ketiga. PSG baru memuncaki klasemen pada pertandingan ke-30. Jadi, wajar bila luapan emosi tidak terbendung selepas laga. Seluruh pemain PSG memenuhi lapangan begitu peluit panjang berbunyi dan meluapkan kegembiraan. Ada yang membuka kaus, berteriak, atau menyapa fans .
Sejumlah suporter yang hadir ikut pula berhamburan. Mereka tidak ketinggalan merayakan, berfoto bersama, hingga bernyanyi untuk merayakan kegembiraan. “Saya suka melihat pemandangan yang penuh kebahagiaan ini, baik saat di lapangan maupun di kamar ganti.
Kerja keras pemain yang mendatangkan gelar bukan semata karena jasa pelatih. Kami harus menunggu hingga akhir kompetisi untuk merebut gelar ini. Ini momen yang pantas dinikmati,” ucap Blanc. Perayaan tidak hanya terjadi di Stade de la Mosson. Ratusan pendukung PSG juga turut berpesta di Paris. Mereka berkumpul di Champs Elysee sambil mengibarkan bendera dan meneriakkan yel-yel PSG. Pantas jika fans PSG larut dalam kebahagiaan.
Apalagi, PSG masuk sejarah sebagai tim kelima yang mampu memenangi Ligue 1 tiga kali beruntun. Sebelumnya ada Roubaix, Saint-Etienne, Olympique Marseille, dan Lyon. Koleksi Trofi Ligue1 juga bertambah menjadi lima. Dua titel lainnya diraih PSG pada 1985/1986, 1993/1994. Keberhasilan ini juga mengobati kekecewaan akibat tersingkir dari Liga Champions.
Peluang untuk merajai semua kompetisi di Prancis turut terbuka. PSG sekarang sudah menggondol Trophee des Champions, Coupe de la Ligue, dan Ligue 1. Mereka kini tinggal menundukkan Auxerre untuk menyabet Coupe de France.
M mirza
Mereka merayakan sukses Les Parisiens memenangi Ligue 1 untuk ketiga kalinya secara beruntun. PSG menyambangi Stade de la Mosson tanpa diperkuat Zlatan Ibrahimovic akibat cedera. Namun, tim tamu mampu meraih angka penuh berkat gol Blaise Matuidi (17) dan Ezequiel Lavezzi (25) yang hanya dibalas Anthony Mounier (40).
Walau menang tipis, hasil itu sudah cukup memastikan pasukan Laurent Blanc mempertahankan singgasana musim ini. Edinson Cavani dkk mengumpulkan 80 angka, memimpin delapan angka atas Olympique Lyon ketika pertandingan masih menyisakan satu laga.
PSG sebenarnya tetap juara sekalipun kalah dari Montpellier. Pasalnya, pada waktu bersamaan Lyon bermain imbang 1-1 menghadapi Girondins Bordeaux di Stade de Gerland. “Gelar ini mendatangkan perasaan spesial. Ini ketiga kalinya secara beruntun dan jauh lebih sulit dari sebelumnya. Kami sempat beberapa kali tertinggal dan harus mengejar.
Namun, kami sudah melakukan semampunya untuk memenangi gelar ini,” ungkap Matuidi, dilansir Reuters. Pernyataan Matuidi bisa dibenarkan karena PSG sempat terseok-seok sejak awal musim. Mereka pernah terlempar dari 3 besar selama dua bulan pertama.
Setelah itu mereka naik-turun ke posisi kedua atau ketiga. PSG baru memuncaki klasemen pada pertandingan ke-30. Jadi, wajar bila luapan emosi tidak terbendung selepas laga. Seluruh pemain PSG memenuhi lapangan begitu peluit panjang berbunyi dan meluapkan kegembiraan. Ada yang membuka kaus, berteriak, atau menyapa fans .
Sejumlah suporter yang hadir ikut pula berhamburan. Mereka tidak ketinggalan merayakan, berfoto bersama, hingga bernyanyi untuk merayakan kegembiraan. “Saya suka melihat pemandangan yang penuh kebahagiaan ini, baik saat di lapangan maupun di kamar ganti.
Kerja keras pemain yang mendatangkan gelar bukan semata karena jasa pelatih. Kami harus menunggu hingga akhir kompetisi untuk merebut gelar ini. Ini momen yang pantas dinikmati,” ucap Blanc. Perayaan tidak hanya terjadi di Stade de la Mosson. Ratusan pendukung PSG juga turut berpesta di Paris. Mereka berkumpul di Champs Elysee sambil mengibarkan bendera dan meneriakkan yel-yel PSG. Pantas jika fans PSG larut dalam kebahagiaan.
Apalagi, PSG masuk sejarah sebagai tim kelima yang mampu memenangi Ligue 1 tiga kali beruntun. Sebelumnya ada Roubaix, Saint-Etienne, Olympique Marseille, dan Lyon. Koleksi Trofi Ligue1 juga bertambah menjadi lima. Dua titel lainnya diraih PSG pada 1985/1986, 1993/1994. Keberhasilan ini juga mengobati kekecewaan akibat tersingkir dari Liga Champions.
Peluang untuk merajai semua kompetisi di Prancis turut terbuka. PSG sekarang sudah menggondol Trophee des Champions, Coupe de la Ligue, dan Ligue 1. Mereka kini tinggal menundukkan Auxerre untuk menyabet Coupe de France.
M mirza
(ars)