Ingin Menggagalkan Misi Treble Winners
A
A
A
Setelah mempermalukan Sampdoria 1-0 lewat aksi Santiago Gentiletti di Stadio Luigi Ferraris, dini hari kemarin, Stefano Pioli langsung meminta para pemain Lazio fokus ke final Coppa Italia.
Sang nakhoda sangat berharap Felipe Anderson dkk berkonsentrasi 100% untuk mencoba menggagalkan usaha Juventus mencetak sejarah treble winners.
“Sekarang, kami telah masuk (tahapan) persiapan laga final (Coppa Italia). Kami pantas berada di final. Kami akan menghadapi peristiwa besar. Jadi, kami harus fokus,” kata Pioli, dilansir Football Italia. Meski mengakui Juventus sebagai lawan yang tangguh, Pioli memastikan Lazio memiliki kualitas yang diperlukan untuk menjadi pemenang.
Juru taktik berusia 49 tahun tersebut menilai final Coppa Italia di Stadio Olimpico Roma akan membuat para pemain semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Catatan kompetisi menunjukkan, Coppa Italia akan menjadi satusatunya trofi Lazio musim ini.
Itu juga akan menjadi gelar pertama klub ibu kota tersebut sejak terakhir kali berjaya pada Coppa Italia 2012/ 2013. Pada musim tersebut, Lazio mengalahkan AS Roma pada pertandingan puncak di Stadio Olimpico lewat gol semata wayang Senad Lulic. Karena itu, untuk mengulang sukses 2012/2013, Pioli percaya tim membutuhkan semangat yang besar, tekad kuat, serta filosofi yang dapat digunakan dengan berbagai cara.
Dia mengklaim Elang Ibu Kota Italiaitu selalu mencoba untuk menampilkan sepak bola menyerang, menghibur, serta mendominasi permainan. “Jelas, melawan Sampdoria adalah pertandingan menentukan bagi kami. Kekalahan 1-2 dari Inter Milan (pekan lalu) bisa saja memengaruhi psikologis tim.
Namun, para pemain menunjukkan respons yang besar, yakni kesatuan, soliditas, dan keinginan untuk mendapatkan kemenangan,” papar mantan arsitek Parma, Sassuolo, Palermo, hingga Bologna itu. Secara khusus, pada laga melawan I Blucerchiati, Pioli memuji penampilan Gentiletti.
Dia bangga karena pemain asal Argentina itu tampil sebagai pahlawan Lazio lewat gol semata wayangnya ke gawang Sampdoria. Gol itu sekaligus menandai comeback Gentiletti, yang sempat absen delapan bulan akibat cedera ligamen lutut. “Ini hadiah yang sempurna untuk Gentiletti. Musim ini dia kurang beruntung dan mengalami penderitaan akibat cedera. Dia bekerja keras untuk membantu tim meraih kemenangan (atas Sampdoria).
Situasi seperti ini bisa terjadi dalam sepak bola. Saya memutuskan memainkannya dan itu adalah takdir,” papar Pioli.
Sang nakhoda sangat berharap Felipe Anderson dkk berkonsentrasi 100% untuk mencoba menggagalkan usaha Juventus mencetak sejarah treble winners.
“Sekarang, kami telah masuk (tahapan) persiapan laga final (Coppa Italia). Kami pantas berada di final. Kami akan menghadapi peristiwa besar. Jadi, kami harus fokus,” kata Pioli, dilansir Football Italia. Meski mengakui Juventus sebagai lawan yang tangguh, Pioli memastikan Lazio memiliki kualitas yang diperlukan untuk menjadi pemenang.
Juru taktik berusia 49 tahun tersebut menilai final Coppa Italia di Stadio Olimpico Roma akan membuat para pemain semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Catatan kompetisi menunjukkan, Coppa Italia akan menjadi satusatunya trofi Lazio musim ini.
Itu juga akan menjadi gelar pertama klub ibu kota tersebut sejak terakhir kali berjaya pada Coppa Italia 2012/ 2013. Pada musim tersebut, Lazio mengalahkan AS Roma pada pertandingan puncak di Stadio Olimpico lewat gol semata wayang Senad Lulic. Karena itu, untuk mengulang sukses 2012/2013, Pioli percaya tim membutuhkan semangat yang besar, tekad kuat, serta filosofi yang dapat digunakan dengan berbagai cara.
Dia mengklaim Elang Ibu Kota Italiaitu selalu mencoba untuk menampilkan sepak bola menyerang, menghibur, serta mendominasi permainan. “Jelas, melawan Sampdoria adalah pertandingan menentukan bagi kami. Kekalahan 1-2 dari Inter Milan (pekan lalu) bisa saja memengaruhi psikologis tim.
Namun, para pemain menunjukkan respons yang besar, yakni kesatuan, soliditas, dan keinginan untuk mendapatkan kemenangan,” papar mantan arsitek Parma, Sassuolo, Palermo, hingga Bologna itu. Secara khusus, pada laga melawan I Blucerchiati, Pioli memuji penampilan Gentiletti.
Dia bangga karena pemain asal Argentina itu tampil sebagai pahlawan Lazio lewat gol semata wayangnya ke gawang Sampdoria. Gol itu sekaligus menandai comeback Gentiletti, yang sempat absen delapan bulan akibat cedera ligamen lutut. “Ini hadiah yang sempurna untuk Gentiletti. Musim ini dia kurang beruntung dan mengalami penderitaan akibat cedera. Dia bekerja keras untuk membantu tim meraih kemenangan (atas Sampdoria).
Situasi seperti ini bisa terjadi dalam sepak bola. Saya memutuskan memainkannya dan itu adalah takdir,” papar Pioli.
(ars)