I Lupi Memburu Tiket Otomatis
A
A
A
ROMA - AS Roma sedikit lagi bisa mempertahankan posisi runner-up Seri A musim ini. I Lupi tinggal memenangkan Derby della Capitale melawan Lazio dan tiket otomatis Liga Champions pasti digenggam jika sukses meraih angka penuh.
Roma untuk sementara mempertahankan posisinya setelah menundukkan Udinese 2-1 di Stadio Olimpico, dini hari kemarin. Selain menebus kekalahan 1-2 dari AC Milan pekan lalu, hasil positif ini membuat tim asuhan Rudi Garcia tetap unggul satu angka atas Lazio. Pasalnya, beberapa jam sebelumnya Lazio menang 1-0 atas Sampdoria.
Tidak perlu menunggu akhir kompetisi untuk mengetahui siapa yang akan menghuni peringkat 2. Itu bisa diketahui Minggu (24/5), saat Roma akan bertindak sebagai tamu saat menghadapi Lazio di Stadio Olimpico. Jika Roma bisa memaksimalkan perang saudara itu, I Lupi bisa dipastikan merebut tiket otomatis. Bila menang, Roma bakal mengoleksi 70 angka, unggul empat angka atas Lazio.
Dengan tersisa satu laga setelah itu, mustahil jarak tersebut dipangkas Lazio. Tapi, jika tuan rumah yang berjaya, Lazio akan mendulang 69 angka, memimpin dua angka atas Roma. Selanjutnya, Lazio tinggal menghabisi Napoli di partai penutup. “Jika mengalahkan Lazio, kami bisa lolos otomatis ke Liga Champions. Kami bisa bermain imbang melawan mereka. Tapi, kami tidak akan bersusah payah hanya untuk mengejar satu angka. Itu adalah derby dan kami ingin memenangkannya,” ucap Garcia, dilansir Football Italia.
Misi serupa diutarakan sejumlah pemain Roma, di antaranya Radja Nainggolan. Gelandang yang memiliki darah Indonesia itu menyebut derby bukan semata meraih tiga angka. Artinya, lebih dalam lagi. Pertandingan itu mempertaruhkan reputasi dan harga diri. Karena itu, wajib hukumnya untuk menang.
“Selanjutnya ada pertandingan paling penting. Kami akan berusaha memenangkannya. Sukses atas Lazio berarti lolos langsung ke Liga Champions. Lazio sedang dalam periode positif dan sering menampilkan permainan bagus. Kami juga seperti itu dan kami tidak takut kepada siapa pun,” ucap Nainggolan. Meski demikian, ada hal yang perlu diperbaiki Roma agar bisa memenangkan derby . Itu dibenarkan Garcia.
Menurut pelatih berpaspor Prancis tersebut, penyakit yang harus disembuhkan adalah kebiasaan memberi peluang lawan. Itu beberapa kali terjadi selama menghadapi Udinese, yang membuat Roma tertinggal lebih dulu pada menit ke-19 lewat Stipe Perica. Roma baru menyamakan kedudukan jelang istirahat melalui Nainggolan dan balik unggul pada menit ke-65 berkat gol Vasillis Torosidis.
“Kami memberi kesempatan lawan mencetak gol. Itu hal yang terlalu sering kami lakukan musim ini. Saya berharap kami bisa berhenti memberi gol kepada lawan pada masa mendatang,” sebut Garcia. Kurangnya penyelesaian akhir diyakini Garcia sebagai pemicu sulitnya Roma mencetak banyak gol. Pada laga itu Roma unggul penguasaan bola 67%-33% dan melakukan 19 upaya mencetak gol. Tapi, cuma enam yang menuju sasaran. Itu diperparah blunder yang berujung gol Perica.
“Pertandingan berjalan satu arah. Tapi, kami berani mengambil risiko dalam laga seperti ini. Itu membuat kami bisa menekan lawan di seluruh penjuru lapangan sepanjang laga. Kalau ingin menang, kami harus tampil agresif dan menyerang,” pungkas Garcia.
M mirza
Roma untuk sementara mempertahankan posisinya setelah menundukkan Udinese 2-1 di Stadio Olimpico, dini hari kemarin. Selain menebus kekalahan 1-2 dari AC Milan pekan lalu, hasil positif ini membuat tim asuhan Rudi Garcia tetap unggul satu angka atas Lazio. Pasalnya, beberapa jam sebelumnya Lazio menang 1-0 atas Sampdoria.
Tidak perlu menunggu akhir kompetisi untuk mengetahui siapa yang akan menghuni peringkat 2. Itu bisa diketahui Minggu (24/5), saat Roma akan bertindak sebagai tamu saat menghadapi Lazio di Stadio Olimpico. Jika Roma bisa memaksimalkan perang saudara itu, I Lupi bisa dipastikan merebut tiket otomatis. Bila menang, Roma bakal mengoleksi 70 angka, unggul empat angka atas Lazio.
Dengan tersisa satu laga setelah itu, mustahil jarak tersebut dipangkas Lazio. Tapi, jika tuan rumah yang berjaya, Lazio akan mendulang 69 angka, memimpin dua angka atas Roma. Selanjutnya, Lazio tinggal menghabisi Napoli di partai penutup. “Jika mengalahkan Lazio, kami bisa lolos otomatis ke Liga Champions. Kami bisa bermain imbang melawan mereka. Tapi, kami tidak akan bersusah payah hanya untuk mengejar satu angka. Itu adalah derby dan kami ingin memenangkannya,” ucap Garcia, dilansir Football Italia.
Misi serupa diutarakan sejumlah pemain Roma, di antaranya Radja Nainggolan. Gelandang yang memiliki darah Indonesia itu menyebut derby bukan semata meraih tiga angka. Artinya, lebih dalam lagi. Pertandingan itu mempertaruhkan reputasi dan harga diri. Karena itu, wajib hukumnya untuk menang.
“Selanjutnya ada pertandingan paling penting. Kami akan berusaha memenangkannya. Sukses atas Lazio berarti lolos langsung ke Liga Champions. Lazio sedang dalam periode positif dan sering menampilkan permainan bagus. Kami juga seperti itu dan kami tidak takut kepada siapa pun,” ucap Nainggolan. Meski demikian, ada hal yang perlu diperbaiki Roma agar bisa memenangkan derby . Itu dibenarkan Garcia.
Menurut pelatih berpaspor Prancis tersebut, penyakit yang harus disembuhkan adalah kebiasaan memberi peluang lawan. Itu beberapa kali terjadi selama menghadapi Udinese, yang membuat Roma tertinggal lebih dulu pada menit ke-19 lewat Stipe Perica. Roma baru menyamakan kedudukan jelang istirahat melalui Nainggolan dan balik unggul pada menit ke-65 berkat gol Vasillis Torosidis.
“Kami memberi kesempatan lawan mencetak gol. Itu hal yang terlalu sering kami lakukan musim ini. Saya berharap kami bisa berhenti memberi gol kepada lawan pada masa mendatang,” sebut Garcia. Kurangnya penyelesaian akhir diyakini Garcia sebagai pemicu sulitnya Roma mencetak banyak gol. Pada laga itu Roma unggul penguasaan bola 67%-33% dan melakukan 19 upaya mencetak gol. Tapi, cuma enam yang menuju sasaran. Itu diperparah blunder yang berujung gol Perica.
“Pertandingan berjalan satu arah. Tapi, kami berani mengambil risiko dalam laga seperti ini. Itu membuat kami bisa menekan lawan di seluruh penjuru lapangan sepanjang laga. Kalau ingin menang, kami harus tampil agresif dan menyerang,” pungkas Garcia.
M mirza
(ars)