Kerja Lima Bulan, Tim Transisi Anggarkan Lebih dari Rp600 Juta untuk Operasional
A
A
A
JAKARTA - Tim Transisi bentukan Kementrian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora) akan bekerja selama lima bulan ke depan untuk menentukan nasib sepak bola nasional. Tim yang dipimpin Bibit Samad Rianto itu akan menghabiskan anggaran lebih dari Rp600 juta sebagai biaya operasional untuk mengambil alih peran PSSI.
Sepak terjang Tim Transisi dimulai dengan melakukan rapat perdana bersama Menpora Imam Nahrawi di Jakarta, Selasa (19/5/2015). Dalam rapat tersebut, hanya FX Hadi Rudyatmo, anggota Tim yang tidak hadir.
"Hari ini resmi jadi Tim Transisi. Semua kegiatan olahraga, terkait PSSI juga, seyogyanya harus koordinasi dengan Tim Transisi, sehingga dapat di proses lebih jauh," kata Bibit di Kantor Kemenpora, Jakarta.
Bibit mengatakan, dia akan memimpin timnya selama lima bulan. Selama kurun waktu tersebut, Tim Transisi akan mempersiapkan kompetisi sepak bola nasional yang saat ini diputus PSSI dengan alasan force majeure.
Namun, Bibit tidak menjelaskan langkah taktis yang akan dibuat timnya selama kurun waktu tersebut. Dia beralasan, pertemuan perdana dengan Menpora Imam Nahrawi hari ini lebih banyak ngobrol-ngobrol.
Sementara itu juru bicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto menjelaskan, Tim Transisi akan fokus pada beberapa hal selama lima bulan masa kerja. "Pertama, menjalankan fungsi yang selama ini dijalankan PSSI. Kedua, menggulirkan kompetisi," kata Gatot yang turut mendampingi Bibit. "Ketiga, menjamin pengiriman timnas ke event internasional agar berjalan dengan baik. Terakhir, memfasilitasi kongres bagi pengurus PSSI yang baru," imbuhnya. (Baca juga: Imam Nahrawi dan Tim Transisi Siap Gelar Kongres PSSI)
Gatot mengatakan, Tim Transisi nantinya beroperasi dengan didanai Kemenpora melalui APBN. Meski belum bisa menyimpulkan persisnya dana yang akan mengalir untuk operasional Tim Transisi, Gatot memastikan nominal lebih besar dari biaya oprasional Tim Sembilan. "Belum tahu (angka persisnya) yang pasti lebih besar dari biaya untuk Tim Sembilan yang sekitar Rp 600 juta," kata Gatot.
Sepak terjang Tim Transisi dimulai dengan melakukan rapat perdana bersama Menpora Imam Nahrawi di Jakarta, Selasa (19/5/2015). Dalam rapat tersebut, hanya FX Hadi Rudyatmo, anggota Tim yang tidak hadir.
"Hari ini resmi jadi Tim Transisi. Semua kegiatan olahraga, terkait PSSI juga, seyogyanya harus koordinasi dengan Tim Transisi, sehingga dapat di proses lebih jauh," kata Bibit di Kantor Kemenpora, Jakarta.
Bibit mengatakan, dia akan memimpin timnya selama lima bulan. Selama kurun waktu tersebut, Tim Transisi akan mempersiapkan kompetisi sepak bola nasional yang saat ini diputus PSSI dengan alasan force majeure.
Namun, Bibit tidak menjelaskan langkah taktis yang akan dibuat timnya selama kurun waktu tersebut. Dia beralasan, pertemuan perdana dengan Menpora Imam Nahrawi hari ini lebih banyak ngobrol-ngobrol.
Sementara itu juru bicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto menjelaskan, Tim Transisi akan fokus pada beberapa hal selama lima bulan masa kerja. "Pertama, menjalankan fungsi yang selama ini dijalankan PSSI. Kedua, menggulirkan kompetisi," kata Gatot yang turut mendampingi Bibit. "Ketiga, menjamin pengiriman timnas ke event internasional agar berjalan dengan baik. Terakhir, memfasilitasi kongres bagi pengurus PSSI yang baru," imbuhnya. (Baca juga: Imam Nahrawi dan Tim Transisi Siap Gelar Kongres PSSI)
Gatot mengatakan, Tim Transisi nantinya beroperasi dengan didanai Kemenpora melalui APBN. Meski belum bisa menyimpulkan persisnya dana yang akan mengalir untuk operasional Tim Transisi, Gatot memastikan nominal lebih besar dari biaya oprasional Tim Sembilan. "Belum tahu (angka persisnya) yang pasti lebih besar dari biaya untuk Tim Sembilan yang sekitar Rp 600 juta," kata Gatot.
(sha)