Barca Era 1997 Kuasai Empat Liga Besar Eropa
A
A
A
BARCELONA - Barcelona secara diam-diam ternyata tidak hanya menguasai Liga Spanyol, melainkan juga empat liga terbesar di Eropa. Siapa yang menyangka bila jebolan skuat La Blaugrana -julukan Barca- pada era 1997 kini menjadi pelatih masa depan yang menguasai empat liga terbesar di benua biru yakni Liga Spanyol, Liga Inggris, Ligue 1 Prancis hingga Bundesliga Jerman. Menilik kebelakangan dan melihat catatan para juara di kompetisi masing-masing, ternyata terdapat benang merah yang menghubungkan semuanya.
Ini semua dimulai pada Juli 1996 ketika Bobby Robson bergabung bersama Barcelona dan mengambil alih kursi pelatih klub asal Catalan tersebut. Tapi tidak seorang pun menyangka bila skuat dan staf kepelatihan Barca saat itu berubah menjadi jejeran pelatih hebat di Eropa. Ini bukan omong kosong, Anda bisa melihat siapa dibalik pada juara di Liga Spanyol, Inggris, Perancis dan Jerman saat ini. Ya kesemuanya mempunyai pelatih yang sama-sama jebolan skuat Barca pada era 1997. Urutan pertama ada Luis Enrique yang baru saja sukses membawa Barcelona meraih gelar Liga Spanyol musim 2014-2015, dengan masih menyisakan satu laga terakhir.
Hebatnya lagi Enrique mampu melakukannya di musim perdana bersama Catalan, usai promosi dari mengasuh Barca B menjadi bos skuat utama Barcelona. Tidak hanya itu Enrique juga berpeluang menghadirkan gelar treble winners buat skuat Catalan, ketika sukses melaju ke final Copa del Rey dan Liga Champions. Selanjutnya ada Josep 'Pep' Guardiola yang membawa Bayern Muenchen menguasai Bundesliga Jerman selama dua musim beruntun. Lalu ada Laurent Blanc di balik kesuksesan Paris Saint-German (PSG) menyabet gelar Ligue 1 ketiga kalinya secara beruntun. Sukses ini juga membuka peluang pasukan Blanc meraih treble winners.
Saat ini, Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan masuk final Coupe de France atau Piala Prancis, dan akan menghadapi Auxerre pada partai puncak di Stade de France, Saint-Denis, 30 Mei 2015. Bila ketiga nama di atas berstatus mantan pemain Barca pada era 1997, lain halnya dengan Jose Mourinho yang kembali membawa Chelsea ke tangga juara Liga Inggris musim ini. Tangan dingin Mou sebagai pelatih sepertinya tidak perlu diragukan lagi dan ia sendiri ketika itu adalah asisten Robson. Tak hanya nama-nama besar di atas, beberapa mantan anak asuh Robson lainnya juga sedang merajut mimpi menjadi pelatih hebat berikutnya.
Sebut saja Julen Lopetegui yang kini melatih FC Porto dan membawa timnya sebagai runner-up Liga Portugal serta mencapai perempat final Liga Champions. Lalu ada Sergi Barjuan sebagai pelatih Almeria dan Albert Ferrer bersama Cordoba, sedangkan Juan Antonio Pizzi yang sebelumnya mencicipi kesuksesan bersama Valencia kini melanjutkan petualangan bersama klub asal Meksiko, Leon. Tidak hanya mendominasi di Negeri Matador, Barca terbukti mampu menciptakan deretan pelatih hebat dan pemain luar biasa.
Ini semua dimulai pada Juli 1996 ketika Bobby Robson bergabung bersama Barcelona dan mengambil alih kursi pelatih klub asal Catalan tersebut. Tapi tidak seorang pun menyangka bila skuat dan staf kepelatihan Barca saat itu berubah menjadi jejeran pelatih hebat di Eropa. Ini bukan omong kosong, Anda bisa melihat siapa dibalik pada juara di Liga Spanyol, Inggris, Perancis dan Jerman saat ini. Ya kesemuanya mempunyai pelatih yang sama-sama jebolan skuat Barca pada era 1997. Urutan pertama ada Luis Enrique yang baru saja sukses membawa Barcelona meraih gelar Liga Spanyol musim 2014-2015, dengan masih menyisakan satu laga terakhir.
Hebatnya lagi Enrique mampu melakukannya di musim perdana bersama Catalan, usai promosi dari mengasuh Barca B menjadi bos skuat utama Barcelona. Tidak hanya itu Enrique juga berpeluang menghadirkan gelar treble winners buat skuat Catalan, ketika sukses melaju ke final Copa del Rey dan Liga Champions. Selanjutnya ada Josep 'Pep' Guardiola yang membawa Bayern Muenchen menguasai Bundesliga Jerman selama dua musim beruntun. Lalu ada Laurent Blanc di balik kesuksesan Paris Saint-German (PSG) menyabet gelar Ligue 1 ketiga kalinya secara beruntun. Sukses ini juga membuka peluang pasukan Blanc meraih treble winners.
Saat ini, Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan masuk final Coupe de France atau Piala Prancis, dan akan menghadapi Auxerre pada partai puncak di Stade de France, Saint-Denis, 30 Mei 2015. Bila ketiga nama di atas berstatus mantan pemain Barca pada era 1997, lain halnya dengan Jose Mourinho yang kembali membawa Chelsea ke tangga juara Liga Inggris musim ini. Tangan dingin Mou sebagai pelatih sepertinya tidak perlu diragukan lagi dan ia sendiri ketika itu adalah asisten Robson. Tak hanya nama-nama besar di atas, beberapa mantan anak asuh Robson lainnya juga sedang merajut mimpi menjadi pelatih hebat berikutnya.
Sebut saja Julen Lopetegui yang kini melatih FC Porto dan membawa timnya sebagai runner-up Liga Portugal serta mencapai perempat final Liga Champions. Lalu ada Sergi Barjuan sebagai pelatih Almeria dan Albert Ferrer bersama Cordoba, sedangkan Juan Antonio Pizzi yang sebelumnya mencicipi kesuksesan bersama Valencia kini melanjutkan petualangan bersama klub asal Meksiko, Leon. Tidak hanya mendominasi di Negeri Matador, Barca terbukti mampu menciptakan deretan pelatih hebat dan pemain luar biasa.
(akr)