Kompetisi Terhenti Sponsor Lari, Legiun Asing Pergi

Rabu, 20 Mei 2015 - 14:30 WIB
Kompetisi Terhenti Sponsor...
Kompetisi Terhenti Sponsor Lari, Legiun Asing Pergi
A A A
SURABAYA - Ancaman jatuhnya sanksi FIFA kepada sepak bola Indonesia tidak hanya berefek pada pemain dan pelatih lokal. Karir pelatih dan pemain asing juga bakal berakhir, serta eksistensi klub yang bakal muram karena kaburnya sponsor.
Pemain dan pelatih asing hampir dipastikan berduyun-duyun meninggalkan Indonesia jika sepak bola negeri ini dihukum. Sebab pemain dan pelatih asing tak akan mendapatkan International Transfer Certificate (ITC) kalau bermain di negara yang terkena sanksi FIFA.

Tentunya mereka tidak akan berani nekat bermain di kompetisi dalam bentuk apa pun di Indonesia. Pemain yang sudah memiliki wacana seperti ini adalah Fabiano Beltrame, centre back milik Arema Cronus. Dia turut menunggu nasib sepak bola Indonesia terkait kemungkinan sanksi FIFA.

"Saya ingin terus bermain di sepak bola Indonesia. Saya senang berada di Arema. Tapi saya juga harus melihat bagaimana kemungkinan Indonesia mendapat sanksi FIFA. Kalau benar terkena sanksi, saya harus siap bermain di luar Indonesia," demikian Fabiano Beltrame.

Pilihan bermain di luar Indonesia menjadi mutlak bagi pemain asing jika sanksi FIFA berdurasi lama dan membuat Indonesia tidak bisa menggelar kompetisi reguler. Fabiano dan pemain-pemain asing lainnya harus menyiapkan opsi ke depannya.

Selain pemain asing, pihak sponsor juga dipastikan akan ragu meneruskan investasi di klub. Sebagai gambaran, saat ini saja sponsor maju-mundur dalam meneruskan kerjasamanya karena ketidakjelasan kompetisi sepak bola nasional.

"Sponsor adalah pihak yang tak bisa diabaikan. Kami menggaji pemain dan menjalankan klub karena ada investasi sponsor. Kalau sepak bola Indonesia tidak cepat membaik, apalagi terkena sanksi FIFA, khawatirnya sponsor semakin menjauh," papar CEO Arema Cronus Iwan Budianto.

Diakui Iwan, hingga sekarang saja pihaknya masih terus berupaya meyakinkan sponsor dengan adanya turnamen pra musim yang dijalankan PT Liga Indonesia. "Jujur saja sponsor sudah ragu-ragu dan butuh kepastian. Kompetisi adalah satu-satunya daya tawar," sebut Iwan.

Eks Manager Arema Malang dan Persik Kediri ini berharap sepak bola Indonesia tak mendapat tambahan masalah dan tak sampai mengundang sanksi FIFA. Jika tidak, maka dikhawatirkan kondisi akan lebih buruk ke depannya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0777 seconds (0.1#10.140)