OCA Pantau Anggaran Asian Games dan Polemik Sepak Bola

Jum'at, 22 Mei 2015 - 08:44 WIB
OCA Pantau Anggaran Asian Games dan Polemik Sepak Bola
OCA Pantau Anggaran Asian Games dan Polemik Sepak Bola
A A A
TEHERAN - Anggaran Asian Games 2018 dan polemik sepak bola di Indonesia menjadi bahan pembicaraan yang hangat selama pertemuan antara Delegasi Indonesia dengan Komite Olimpiade Asia (OCA) dalam rapat tahunan organisasi itu di Teheran, Iran, Kamis (21/5) kemarin. Dalam rapat tahunan, OCA beserta delegasi negara Asia lainnya membahas sejumlah agenda. Salah satunya soal evaluasi perhelatan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Selain itu OCA juga meminta laporan perkembangan Asian Games 2018 dari pihak Indonesia.

Delegasi Indonesia yang terdiri dari unsur-unsur KOI, Kemenpora, Setkab, Pemda DKI dan Pemda Sumsel telah menyampaikan paparannya melalui Deputi 5 Kemenpora dan Ketua Umum KOI. Ada 13 hal yang disampaikan degelasi Indonesia di antaranya diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) tentang Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 pada 30 April lalu.

Kepres ini penting untuk dilaporkan. Karena Indonesia pernah dipertanyakan oleh OCA terkait keseriusan pemerintah sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Pembedaan Kepres sekarang dengan sebelumnya hanya soal biaya yang tak lagi sepenuhnya membebankan Kemenpora.

Berikut laporan delegasi Indonesia tentang kesiapan menjadi tuan rumah Asian Games, seperti dikutip situs Kemenpora, Jumat (22/5/2015).

1. Presiden RI telah menanda-tangani Kepres tentang Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 pada tanggal 30 April 2015. Kepres ini penting untuk dilaporkan, karena pernah dipertanyakan keseriusan Pemerintah RI sebagai tuan rumah Asian Games 2018 pada pertemuan Komisioner OCA pada akhir buan Januari 2015 di Jakarta mengingat hingga akhir Januari 2015 belum ada tanda-tanda penyelesaiannya.
2. Sesuatu yang berbeda dari Kepres tersebut dibandingkan Kepres sebelumnya saat Indonesia menjadi tuan rumah Sea Games 2011 adalah bahwasanya pembebanan pembiayaan tidak sepenuhnya dibebankan pada Kemenpora, tetapi juga pada sejumlah lembaga lain terkait sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
3. Adanya draft Instruksi Presiden RI yang akan sesegera mungkin ditanda-tangani, dengan tujuan untuk memastikan kesiapan dan kebutuhan daya dukung seluruh lembaga tinggi negara dalam membantu terlaksananya Asian Games 2018.
4. Penamaan dari kepanitiaan Asian Games 2018 adalah INASGOC (Indonesian Asian Games Organizing Committee).
5. Indonesia hanya mengenal satu kepanitiaan penyelenggaraan secara tunggal meskipun lokasi penyelenggaraan ada di beberapa daerah.
6. Mengingat Kepres Asian Games 2018 baru saja ditanda-tangani, kegiatan launching logo, mascot dan slogan sebagai bagian dari kampanye sosialisasi Asian Games 2018 baru akan diadakan secepatnya paling lambat sebelum bulan Agustus 2015.
7. Kegiatan pembangunan dan atau renovasi venue baru mulai berlangsung searah dengan telah tersedianya anggaran.
8. Pemerintah memandang penting untuk berkoordinasi dengan pihak Kepolisian RI bagi pengalihan lalu lintas di beberapa titik tertentu pada saat nantinya Asian Games 2018 berlangsung guna menghindari kemacean di Jakarta dan beberapa lokasi lain tertentu.
9. Kemenpora bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata akan sesegera mungkin menunjuk Duta Budaya Asian Games 2018.
10. Seusai pertemuan di Teheran ini, Kepenpora kembali akan mengadakan rapat pada hari Senin tanggal 25 Mei 2015 dengan jajaran Sekretariat Negara untuk mempertajam persiapan Asian Games 2018.
11. Mobilisasi para pelajar, pemuda, mahasiswa dan komunitas tertentu baik sebagai sukarelawan Asian Games 2018 sedang dipersiapkan oleh INASGOC.
12. Pemerintah memastikan bahwa ada fungsi anggaran yang berbeda antara untuk keperluan operasional dan pembangunan / renovasi infrastruktur.
13. Pemerintah Indonesia sudah memastikan kesiapan infrastruktur dan tenaga SDM bagi layanan broadcasting dan telekomunikasi dengan kualitas yang sangat bagus untuk even sebesar Asian Games 2018.

Setelah itu, Ketua Umum KOI juga melaporkan secara lebih lengkap dan teknis tentang persiapan Asian Games 2018 tersebut lengkap dengan paparan secara visual. Secara umum, OCA cukup puas. Namun demikian, OCA menyampaikan beberapa hal penting yang cukup kritis terutama terkait masalah anggaran dan polemik sepak bola yang hingga saat ini belum kunjung selesai.

Berikut pernyataan kritis OCA tentang keseriusan Indonesia menggelar Asian Games 2018

1. Pemerintah Indonesia harus lebih serius mempersiapkan penyelenggaraan Asian Games 2018.
2. Pemerintah Indonesia harus memiliki rekening anggaran tertentu yang sewaktu-waktu dapat dicek oleh OCA untuk semata-mata memastikan bahwa ketersediaan anggaran untuk Asian Games 2018 memang cukup memadai.
3. OCA tetap membuka tangan bagi kerjasama lebih erat dengan Pemerintah Indonesia jika menemukan sejumlah kesulitan.
4. Pemerintah Indonesia diminta tetap harus lebih awal mempersiapkan masalah advertising dan broadcasting dalam kerangka kegiatan public relations untuk Asian Games 2018.
5. OCA juga menyoroti masalah persepakbolaan Indonesia terkait dengan FIFA, sehingga Pemerintah Indonesia diharapkan dapat menyelesaikannya dengan baik dan cepat.
6. Pemerintah Indonesia harus tetap menggunakan standar internasional dalam persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018 dan tidak boleh menggunakan standar lain yang tidak sesuai dengan tolok ukur OCA dan harus dengan pola pikir yang open mind.
7. Pemerintah Indonesia harus segera membuat sekretariat tetap dan didukung dengan keberadaan SDM yang permanen juga untuk sekretariat panitia Asian Games 2018 tersebut.
8. Dua bulan lagi OCA akan melakukan pengecekan lagi terhadap kesiapan Indonesia.
(rus)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7733 seconds (0.1#10.140)