Slemania Kompak Dukung PSS All Star Lawan Arema
A
A
A
SLEMAN - Pelatih PSS All Star Edi Broto membebaskan anak asuhnya berimprovisasi saat meladeni Arema Cronus pada laga persahabatan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (23/5) sore ini. Dalam latihan Jumat (22/5), Ananghadi dan kawan-kawan harus meningkatkan fisiknya agar bisa mengimbangi Singo Edan.
Kondisi fisik sejumlah pemain yang terkena sanksi PSSI akibat kasus sepak bola gajah terlihat sangat kedodoran. Sedangkan untuk pemain yang sempat mencicipi persiapan pembentukan tim untuk menghadapi musim kompetisi 2015 terlihat lebih baik.
"Yang kena sanksi kondisi fisik agak kedodoran dan kurang terjaga. Tapi nanti di pertandingan melawan Arema kita akan berikan kesempatan pemain untuk bisa berimprovisasi penuh dengan kemampua mereka masing-masing," tandas Edi usai memimpin latihan Kamis (21/5) petang.
Terpisah Ketua Slemania --kelompok suporter pendukung PSS Sleman-- Lilik Yulianto mengatakan, pihaknya sudah sangat siap memberikan dukungan penuh kepada tim kebanggaan pada laga yang akan dimulai pukul 18.30 WIB tersebut. "Suporter siap untuk datang. Kita akan berikan dukungan penuh kepada tim kebanggan seperti biasanya," tandasnya.
Untuk memeriahkan acara rencananya Slemania menurut Lilik, akan melepas balon udara yang bertuliskan ucapan selamat ulang tahun ke-39 PSS Sleman. Balon udara tersebut menjadi kado yang diberikan kepada Ananghadi dan kawan-kawan yang kali ini dipercaya mengenakan jersey untuk membela nama Super Elang Jawa.
Sementara itu, General Manager PT PSS yang menaungi PSS Sleman Soekoco mengatakan, pada laga persabatan melawan Arema Cronus kali ini para pemain akan memberikan penghormatan kepada suporter. Kali ini pemain akan mengenakan pita hitam untuk menandakan belasungkawa atas meninggalnya Erri Yunanto, 21, mahasiswa yang jatuh ke kawah Gunung Merapi.
Aksi tersebut diberikan karena Eri yang tercatat menjadi warga Gamping Sleman adalah sosok yang juga menjadi pendukung PSS Sleman. "Pita hitam akan dikenakan sebagai bagian dari bela sungkawa untuk Eri," pungkasnya.
Kondisi fisik sejumlah pemain yang terkena sanksi PSSI akibat kasus sepak bola gajah terlihat sangat kedodoran. Sedangkan untuk pemain yang sempat mencicipi persiapan pembentukan tim untuk menghadapi musim kompetisi 2015 terlihat lebih baik.
"Yang kena sanksi kondisi fisik agak kedodoran dan kurang terjaga. Tapi nanti di pertandingan melawan Arema kita akan berikan kesempatan pemain untuk bisa berimprovisasi penuh dengan kemampua mereka masing-masing," tandas Edi usai memimpin latihan Kamis (21/5) petang.
Terpisah Ketua Slemania --kelompok suporter pendukung PSS Sleman-- Lilik Yulianto mengatakan, pihaknya sudah sangat siap memberikan dukungan penuh kepada tim kebanggaan pada laga yang akan dimulai pukul 18.30 WIB tersebut. "Suporter siap untuk datang. Kita akan berikan dukungan penuh kepada tim kebanggan seperti biasanya," tandasnya.
Untuk memeriahkan acara rencananya Slemania menurut Lilik, akan melepas balon udara yang bertuliskan ucapan selamat ulang tahun ke-39 PSS Sleman. Balon udara tersebut menjadi kado yang diberikan kepada Ananghadi dan kawan-kawan yang kali ini dipercaya mengenakan jersey untuk membela nama Super Elang Jawa.
Sementara itu, General Manager PT PSS yang menaungi PSS Sleman Soekoco mengatakan, pada laga persabatan melawan Arema Cronus kali ini para pemain akan memberikan penghormatan kepada suporter. Kali ini pemain akan mengenakan pita hitam untuk menandakan belasungkawa atas meninggalnya Erri Yunanto, 21, mahasiswa yang jatuh ke kawah Gunung Merapi.
Aksi tersebut diberikan karena Eri yang tercatat menjadi warga Gamping Sleman adalah sosok yang juga menjadi pendukung PSS Sleman. "Pita hitam akan dikenakan sebagai bagian dari bela sungkawa untuk Eri," pungkasnya.
(aww)