Menpora Ingatkan La Siya: Jangan Umbar Fitnah!
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Imam Nahrawi mengingatkan Ketua Harian Persipura Jayapura La Siya agar tidak mengumbar fitnah. Cak Imam, sapaan akrab Imam Nahrawi, tidak terima pernyataan La Siya yang menyebutkan pihaknya 'dikerjai' Menpora sehingga laga babak 16 besar Piala AFC 2015 antara Persipura kontra Pahang FA, batal digelar.
"Hati-hati dengan tuduhan yang tidak manusiawi ini. Kami sudah bantu malah menuduh. Setahu saya BOPI juga sudah merekomendasikan itu. Silakan konfirmasi langsung ke BOPI agar tidak ada fitnah. Biar BOPI membeberkan semua fakta-faktanya agar masyarakat tahu siapa yang salah dan siapa tukang fitnahnya," tegas Cak Imam menanggapi tuduhan La Siya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pahang FA memutuskan kembali ke Malaysia karena pemain asingnya, Dickson Nwakaema (Nigeria), Damian Stewart (Jamaika), Zesh Rahman (Pakistan), dan Matias Conti (Argentina), tidak mendapatkan visa dari imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (24/5/2015) pagi. Mereka dalam perjalanan menuju Jayapura untuk memainkan laga babak 16 besar Piala AFC 2015 di Stadion Mandala, Selasa (26/5/2015).
Atas kejadian itu Ketua Harian Persipura, La Siya, menyebut Persipura 'dikerjai' Menpora sebagai pemilik negara. Akibat Pahang FA batal tanding, Persipura terancam sanksi AFC. (Baca juga: Pahang FA Ditolak Imigrasi, Persipura Terancam Sanksi AFC)
Menpora menegaskan pihaknya sama sekali tidak ada pikiran dan niat untuk sengaja melakukan ganjalan teknis menghalangi laga Persipura versus Pahang FA. Menpora sudah berkomitmen membantu dan mempermudah klub-klub yang akan melakukan pertandingan internasional, dan juga telah memberikan perintah kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk memberikan rekomendasi sejak beberapa waktu lalu.
“Urusan teknis perijinan atau rekomendasi sudah diberikan ke BOPI. Saya juga sudah memberi perintah kepada BOPI untuk memberikan kemudahan rekomendasi tersebut,” tambah mantan Sekjen PKB itu.
Terkait masalah ini, Sekretaris Jenderal BOPI Heru Nugroho menyatakan bahwa pihaknya sudah merespon cepat permintaan rekomendasi dari Persib dan Persipura sejak surat permohonan rekomendasi dari kedua klub yang akan menjalani laga AFC itu diberikan pada Jumat (22/5/2015). Sambil menunjukkan surat-surat terkait masalah ini, Heru membeberkan kronologi pemberian rekomendasi yang dijelaskan oleh Rubby Saputra sebagai staf bidang organisasi di BOPI, yang melakukan komunikasi dengan pihak Persib dan Persipura. (Baca juga: BOPI Beri Klarifikasi Terkait Visa Pemain Pahang)
“Dengan sudah dikirimkannya rekomendasi BOPI, maka prosedur selanjutnya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab manajemen Persipura. Menpora dan BOPI telah memberikan dukungan dan persetujuannya melalui Surat Rekomendasi yang diberikan,” tutur Heru.
"Hati-hati dengan tuduhan yang tidak manusiawi ini. Kami sudah bantu malah menuduh. Setahu saya BOPI juga sudah merekomendasikan itu. Silakan konfirmasi langsung ke BOPI agar tidak ada fitnah. Biar BOPI membeberkan semua fakta-faktanya agar masyarakat tahu siapa yang salah dan siapa tukang fitnahnya," tegas Cak Imam menanggapi tuduhan La Siya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pahang FA memutuskan kembali ke Malaysia karena pemain asingnya, Dickson Nwakaema (Nigeria), Damian Stewart (Jamaika), Zesh Rahman (Pakistan), dan Matias Conti (Argentina), tidak mendapatkan visa dari imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (24/5/2015) pagi. Mereka dalam perjalanan menuju Jayapura untuk memainkan laga babak 16 besar Piala AFC 2015 di Stadion Mandala, Selasa (26/5/2015).
Atas kejadian itu Ketua Harian Persipura, La Siya, menyebut Persipura 'dikerjai' Menpora sebagai pemilik negara. Akibat Pahang FA batal tanding, Persipura terancam sanksi AFC. (Baca juga: Pahang FA Ditolak Imigrasi, Persipura Terancam Sanksi AFC)
Menpora menegaskan pihaknya sama sekali tidak ada pikiran dan niat untuk sengaja melakukan ganjalan teknis menghalangi laga Persipura versus Pahang FA. Menpora sudah berkomitmen membantu dan mempermudah klub-klub yang akan melakukan pertandingan internasional, dan juga telah memberikan perintah kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk memberikan rekomendasi sejak beberapa waktu lalu.
“Urusan teknis perijinan atau rekomendasi sudah diberikan ke BOPI. Saya juga sudah memberi perintah kepada BOPI untuk memberikan kemudahan rekomendasi tersebut,” tambah mantan Sekjen PKB itu.
Terkait masalah ini, Sekretaris Jenderal BOPI Heru Nugroho menyatakan bahwa pihaknya sudah merespon cepat permintaan rekomendasi dari Persib dan Persipura sejak surat permohonan rekomendasi dari kedua klub yang akan menjalani laga AFC itu diberikan pada Jumat (22/5/2015). Sambil menunjukkan surat-surat terkait masalah ini, Heru membeberkan kronologi pemberian rekomendasi yang dijelaskan oleh Rubby Saputra sebagai staf bidang organisasi di BOPI, yang melakukan komunikasi dengan pihak Persib dan Persipura. (Baca juga: BOPI Beri Klarifikasi Terkait Visa Pemain Pahang)
“Dengan sudah dikirimkannya rekomendasi BOPI, maka prosedur selanjutnya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab manajemen Persipura. Menpora dan BOPI telah memberikan dukungan dan persetujuannya melalui Surat Rekomendasi yang diberikan,” tutur Heru.
(sha)