Indonesia Terbuka Ajang Pemain Muda Unjuk Gigi
A
A
A
JAKARTA - Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mulai gencar mencanangkan program regenerasi atlet tepok bulu. Kali ini PBSI akan membuka kesempatan bagi pemain muda untuk mengembangkan bakat dan kemampuan mereka di turnamen Indonesia Terbuka 2015 pada 2-7 Juni mendatang. Ini merupakan sebuah langkah sekaligus memperbanyak jam terbang ke turnamen-turnamen baik nasional maupun internasional.
Prestasi bulu tangkis Indonesia memang terlihat lamban bahkan cenderung menurun. Baru-baru ini yang menjadi perhatian khusus pengurus adalah di sektor tunggal putra. Seperti yang bisa kita lihat di skuat Piala Sudirman 2015, nama-nama pemain muda seperti Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa dan Firman Abdul Kholik berada di jajaran tim inti.
Walaupun pemain nasional gagal meraih satu gelar di Piala Sudirman 2015. Namun pengurus PBSI tampaknya mulai bisa melihat potensi pemain brondong Indonesia terutama di sektor tunggal putra. Sebab hasilnya di turnamen dua tahunan terbilang sukses di mana Jonatan mampu menyumbangkan poin kemenangan bagi tim Merah Putih saat menundukkan Hsu Jen Hao yang memperkuat tim Taiwan di babak perempat final.
Guna mempertajam program regenerasi, Indonesia juga menurunkan pemain-pemain muda. Meskipun bisa dibilang bersaing di kelas premier menjadi tantangan yang berat buat mereka, namun begitu banyak ilmu dan pengalaman yang dapat mereka petik di kejuaraan yang menyediakan hadiah total Rp10 Miliar ini.
Kiprah para pemain muda pun ditunggu-tunggu pecinta bulutangkis Tanah Air. Tak cuma ingin melihat para andalan seperti Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir naik podium juara, namun masyarakat juga menantikan kejutan dari para pemain muda.
"Walaupun saingannya berat, namun pemain-pemain muda ini kalau diberikan kesempatan dan jam terbang, saya rasa mereka sangat menjanjikan," ujar Gita Wirjawan selaku Ketua Umum PP PBSI seperti dikutip Badmintonindonesia, Rabu (27/5/2015).
Sementara itu, Kasubid Pelatnas PBSI, Ricky Soebagja menjelaskan Indonesia sebenarnya tetap mengandalkan dua nomor, yakni ganda putra dan ganda campuran. Kendati demikian, ia berharap dengan kesempatan yang diberikan PBSI terhadap pemain muda di turnamen yang sudah berlangsung sejak 1982 itu, mereka bisa tampil maksimal dan menjadikan turnamen ini sebagai pengalaman terbaiknya.
"Kami memang mengandalkan dua nomor yaitu ganda putra dan ganda campuran. Namun kami juga berharap pemain-pemain muda dapat membuat kejutan. Turnamen ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan pengalaman buat atlet-atlet muda,” kata Ricky Soebagdja, Kasubid Pelatnas PBSI.
Selain di nomor tunggal putra, sektor tunggal putri juga menurunkan deretan pemain-pemain muda seperti Hanna Ramadini, Fitriani dan Gregoria Mariska. Hanna, pemain kelahiran Tasikmalaya, 21 Februari 1995 ini sempat menjajaki babak delapan besar di turnamen level super series di India tahun ini. Semoga saja Hanna dan para pebulutangkis muda Indonesia mampu menciptakan kejutan di BIOSSP 2015 yang bakal dilangsungkan di Istora Senayan pada 2-7 Juni ini.
Prestasi bulu tangkis Indonesia memang terlihat lamban bahkan cenderung menurun. Baru-baru ini yang menjadi perhatian khusus pengurus adalah di sektor tunggal putra. Seperti yang bisa kita lihat di skuat Piala Sudirman 2015, nama-nama pemain muda seperti Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa dan Firman Abdul Kholik berada di jajaran tim inti.
Walaupun pemain nasional gagal meraih satu gelar di Piala Sudirman 2015. Namun pengurus PBSI tampaknya mulai bisa melihat potensi pemain brondong Indonesia terutama di sektor tunggal putra. Sebab hasilnya di turnamen dua tahunan terbilang sukses di mana Jonatan mampu menyumbangkan poin kemenangan bagi tim Merah Putih saat menundukkan Hsu Jen Hao yang memperkuat tim Taiwan di babak perempat final.
Guna mempertajam program regenerasi, Indonesia juga menurunkan pemain-pemain muda. Meskipun bisa dibilang bersaing di kelas premier menjadi tantangan yang berat buat mereka, namun begitu banyak ilmu dan pengalaman yang dapat mereka petik di kejuaraan yang menyediakan hadiah total Rp10 Miliar ini.
Kiprah para pemain muda pun ditunggu-tunggu pecinta bulutangkis Tanah Air. Tak cuma ingin melihat para andalan seperti Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir naik podium juara, namun masyarakat juga menantikan kejutan dari para pemain muda.
"Walaupun saingannya berat, namun pemain-pemain muda ini kalau diberikan kesempatan dan jam terbang, saya rasa mereka sangat menjanjikan," ujar Gita Wirjawan selaku Ketua Umum PP PBSI seperti dikutip Badmintonindonesia, Rabu (27/5/2015).
Sementara itu, Kasubid Pelatnas PBSI, Ricky Soebagja menjelaskan Indonesia sebenarnya tetap mengandalkan dua nomor, yakni ganda putra dan ganda campuran. Kendati demikian, ia berharap dengan kesempatan yang diberikan PBSI terhadap pemain muda di turnamen yang sudah berlangsung sejak 1982 itu, mereka bisa tampil maksimal dan menjadikan turnamen ini sebagai pengalaman terbaiknya.
"Kami memang mengandalkan dua nomor yaitu ganda putra dan ganda campuran. Namun kami juga berharap pemain-pemain muda dapat membuat kejutan. Turnamen ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan pengalaman buat atlet-atlet muda,” kata Ricky Soebagdja, Kasubid Pelatnas PBSI.
Selain di nomor tunggal putra, sektor tunggal putri juga menurunkan deretan pemain-pemain muda seperti Hanna Ramadini, Fitriani dan Gregoria Mariska. Hanna, pemain kelahiran Tasikmalaya, 21 Februari 1995 ini sempat menjajaki babak delapan besar di turnamen level super series di India tahun ini. Semoga saja Hanna dan para pebulutangkis muda Indonesia mampu menciptakan kejutan di BIOSSP 2015 yang bakal dilangsungkan di Istora Senayan pada 2-7 Juni ini.
(bbk)