Belum Selesai
A
A
A
ROMA - Derby della Capitale berakhir mengecewakan bagi Lazio. I Biancazzurri harus menunggu lagi sebelum mendapat tiket ke Liga Champions musim depan setelah menyerah 1-2 dari AS Roma di Stadio Olimpico, dini hari kemarin.
Kekalahan pada laga “kandang” itu bisa merusak ambisi Lazio meramaikan Liga Champions 2015/2016. Gol yang dicetak Juan Iturbe (73) dan Mapou Yanga-Mbiwa (85), yang hanya dibalas Filip Dordevic (81), membuat Lazio stagnan di peringkat 3. Lazio cuma memimpin tiga angka atas Napoli di bawahnya. Posisi tim asuhan Stefano Pioli itu bisa turun karena ada satu laga tersisa.
Mereka akan meladeni Napoli di Stadio San Paolo, Senin (1/6). Jika Napoli menang, Lazio hanya akan bermain di Liga Europa. “Kami berhak tampil di Liga Champions. Kami harus meraih hasil bagus atas Napoli,” ucap kapten Lazio Stefano Mauri, dilansir Football Italia. Jika Napoli melumat Lazio, keduanya akan sama-sama mengumpulkan 66 angka.
Tapi, Napoli berhak masuk 3 besar lantaran unggul head to head. Pada pertemuan terdahulu, Napoli menang 1-0 di Stadio Olimpico. Namun, Lazio dapat terhindar dari petaka itu bila meraih hasil imbang. “Saat ini pemain terlihat begitu bersedih. Tapi, setelah ini kami akan merasa lebih baik. Dengan demikian, kami bisa fokus sepenuhnya melawan Napoli. Kami masih punya peluang untuk masuk 3 besar,” kata Pioli.
Kabar baiknya, Lazio punya kans memukul Napoli. Lazio belum terkalahkan pada dua pertemuan terbaru dengan Napoli saat semifinal Coppa Italia, yakni imbang 1-1 dan menang 1-0. Hanya, Lazio masih perlu melakukan sejumlah perbaikan. Prioritas adalah memperbaiki kekuatan mental pemain. Psikologis Lazio sedang terganggu akibat tumbang 1-2 dari Juventus saat final Coppa Italia. Faktanya, Lazio sudah menelan dua kekalahan beruntun.
“Selama lima hari belakangan, kami kalah dua kali beruntun yang seharusnya tidak terjadi. Kekalahan dari Roma sangat menyakitkan. Kami harus menunjukkan profesionalisme dan wajib bangkit dari kondisi ini,” tandas Pioli. Lazio harus melakoni partai penentu dengan Napoli karena skenario awal gagal terpenuhi. Miroslav Klose dkk sebenarnya dipastikan lolos ke Liga Champions bila berbagi hasil dengan Roma. Pasalnya, Sabtu (23/5), Napoli ditumbangkan Juventus 3-1.
Tapi, I Lupienggan memberi bantuan. Partai Lazio kontra Napoli menjadi sangat penting lantaran jatah Liga Champions tinggal tersisa satu. Satu tempat direbut Roma yang telah dipastikan menjadi runner-up. Pasukan Rudia Garcia itu kini mengoleksi 70 angka, memimpin empat angka atas tetangganya. Artinya, Roma berhak menemani Juventus.
“Saya memuji para pemain atas kemenangan ini. Ini bukan laga yang mudah. Tapi, kami bisa melakukan yang sudah direncanakan. Kami ingin menang. Itu bisa kami wujudkan. Kami sudah mempersiapkan diri dengan baik,” ucap Garcia. Berkat keberhasilan ini Radja Nainggolan dkk bisa mengikuti Liga Champions untuk kedua kali secara berturut-turut, meski catatan pada edisi 2014/2015 hanya sampai penyisihan grup. Sementara terakhir kali Lazio meramaikan Liga Champions pada 2007/2008.
M mirza
Kekalahan pada laga “kandang” itu bisa merusak ambisi Lazio meramaikan Liga Champions 2015/2016. Gol yang dicetak Juan Iturbe (73) dan Mapou Yanga-Mbiwa (85), yang hanya dibalas Filip Dordevic (81), membuat Lazio stagnan di peringkat 3. Lazio cuma memimpin tiga angka atas Napoli di bawahnya. Posisi tim asuhan Stefano Pioli itu bisa turun karena ada satu laga tersisa.
Mereka akan meladeni Napoli di Stadio San Paolo, Senin (1/6). Jika Napoli menang, Lazio hanya akan bermain di Liga Europa. “Kami berhak tampil di Liga Champions. Kami harus meraih hasil bagus atas Napoli,” ucap kapten Lazio Stefano Mauri, dilansir Football Italia. Jika Napoli melumat Lazio, keduanya akan sama-sama mengumpulkan 66 angka.
Tapi, Napoli berhak masuk 3 besar lantaran unggul head to head. Pada pertemuan terdahulu, Napoli menang 1-0 di Stadio Olimpico. Namun, Lazio dapat terhindar dari petaka itu bila meraih hasil imbang. “Saat ini pemain terlihat begitu bersedih. Tapi, setelah ini kami akan merasa lebih baik. Dengan demikian, kami bisa fokus sepenuhnya melawan Napoli. Kami masih punya peluang untuk masuk 3 besar,” kata Pioli.
Kabar baiknya, Lazio punya kans memukul Napoli. Lazio belum terkalahkan pada dua pertemuan terbaru dengan Napoli saat semifinal Coppa Italia, yakni imbang 1-1 dan menang 1-0. Hanya, Lazio masih perlu melakukan sejumlah perbaikan. Prioritas adalah memperbaiki kekuatan mental pemain. Psikologis Lazio sedang terganggu akibat tumbang 1-2 dari Juventus saat final Coppa Italia. Faktanya, Lazio sudah menelan dua kekalahan beruntun.
“Selama lima hari belakangan, kami kalah dua kali beruntun yang seharusnya tidak terjadi. Kekalahan dari Roma sangat menyakitkan. Kami harus menunjukkan profesionalisme dan wajib bangkit dari kondisi ini,” tandas Pioli. Lazio harus melakoni partai penentu dengan Napoli karena skenario awal gagal terpenuhi. Miroslav Klose dkk sebenarnya dipastikan lolos ke Liga Champions bila berbagi hasil dengan Roma. Pasalnya, Sabtu (23/5), Napoli ditumbangkan Juventus 3-1.
Tapi, I Lupienggan memberi bantuan. Partai Lazio kontra Napoli menjadi sangat penting lantaran jatah Liga Champions tinggal tersisa satu. Satu tempat direbut Roma yang telah dipastikan menjadi runner-up. Pasukan Rudia Garcia itu kini mengoleksi 70 angka, memimpin empat angka atas tetangganya. Artinya, Roma berhak menemani Juventus.
“Saya memuji para pemain atas kemenangan ini. Ini bukan laga yang mudah. Tapi, kami bisa melakukan yang sudah direncanakan. Kami ingin menang. Itu bisa kami wujudkan. Kami sudah mempersiapkan diri dengan baik,” ucap Garcia. Berkat keberhasilan ini Radja Nainggolan dkk bisa mengikuti Liga Champions untuk kedua kali secara berturut-turut, meski catatan pada edisi 2014/2015 hanya sampai penyisihan grup. Sementara terakhir kali Lazio meramaikan Liga Champions pada 2007/2008.
M mirza
(bbg)