Klub Memilih Tunggu Keputusan Mutlak
A
A
A
GRESIK - Kabar pencabutan pembekuan PSSI oleh Menpora, putusan sela PTUN Jakarta Selatan, penghentian sementara tugas Tim Transisi, dan sikap Menpora yang mengizinkan PSSI beraktivitas kembali membuat gaduh sepak bola nasional.
Kabar tersebut justru membuat klub pusing dan tidak tahu pasti mana yang bisa dipercaya. Persegres Gresik United misalnya, tidak ingin serta-merta percaya dengan hiruk-pikuk di kalangan elit sepak bola yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Persegres sepertinya sudah hafal dengan situasi.
Tidak lagi percaya pada kabar yang belum diikuti keputusan mutlak. ”Sudah berkalikali ada kabar atau rencana begini, kenyataannya begitu. Jujur saja kami belum tahu mana yang bisa dipercaya,” tutur Bagoes Cahyo Yuwono, Manajer Persegres. Sebelum ada keputusan yang bersifat mutlak, Persegres tetap akan meneruskan ”tidurnya” atau tak beraktivitas di lapangan.
Tim berjuluk Laskar Jaka Samudratidak akan berandai-andai dan cepat mengambil sikap dengan perubahan situasi yang ada. “Situasinya masih sulit diprediksi. Kalau tidak berhatihati, kasihan tim dan pelatih jika sudah kadung datang. Intinya, kami tidak akan memanggil tim sebelum ada keputusan hitam di atas putih. Sebab, sekarang ini semuanya sangat mudah berubah,” ujarnya.
Bagi Arema Cronus, langkah mempertahankan aktivitas tim di tengah ketidakpastian kompetisi dianggap hal positif. Para pemain Arema merasa langkah tersebut bagus, untuk menjaga gairah pemain dibanding memutus kontrak. Arema sejauh ini tetap menjaga eksistensi tim di berbagai kegiatan sepak bola, yakni mengikuti laga uji coba atau persahabatan.
”Pertandingan persahabatan adalah sebuah langkah bagus. Arema memiliki potensi untuk dijadikan lawan pada pertandingan persahabatan, jadi memang harus dimanfaatkan. Pemain akan lebih jenuh kalau tidak ada kegiatan apaapa,” ujar Arif Suyono, wingerArema.
Kukuh setyawan
Kabar tersebut justru membuat klub pusing dan tidak tahu pasti mana yang bisa dipercaya. Persegres Gresik United misalnya, tidak ingin serta-merta percaya dengan hiruk-pikuk di kalangan elit sepak bola yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Persegres sepertinya sudah hafal dengan situasi.
Tidak lagi percaya pada kabar yang belum diikuti keputusan mutlak. ”Sudah berkalikali ada kabar atau rencana begini, kenyataannya begitu. Jujur saja kami belum tahu mana yang bisa dipercaya,” tutur Bagoes Cahyo Yuwono, Manajer Persegres. Sebelum ada keputusan yang bersifat mutlak, Persegres tetap akan meneruskan ”tidurnya” atau tak beraktivitas di lapangan.
Tim berjuluk Laskar Jaka Samudratidak akan berandai-andai dan cepat mengambil sikap dengan perubahan situasi yang ada. “Situasinya masih sulit diprediksi. Kalau tidak berhatihati, kasihan tim dan pelatih jika sudah kadung datang. Intinya, kami tidak akan memanggil tim sebelum ada keputusan hitam di atas putih. Sebab, sekarang ini semuanya sangat mudah berubah,” ujarnya.
Bagi Arema Cronus, langkah mempertahankan aktivitas tim di tengah ketidakpastian kompetisi dianggap hal positif. Para pemain Arema merasa langkah tersebut bagus, untuk menjaga gairah pemain dibanding memutus kontrak. Arema sejauh ini tetap menjaga eksistensi tim di berbagai kegiatan sepak bola, yakni mengikuti laga uji coba atau persahabatan.
”Pertandingan persahabatan adalah sebuah langkah bagus. Arema memiliki potensi untuk dijadikan lawan pada pertandingan persahabatan, jadi memang harus dimanfaatkan. Pemain akan lebih jenuh kalau tidak ada kegiatan apaapa,” ujar Arif Suyono, wingerArema.
Kukuh setyawan
(ftr)